Pencarian informasi bisa dilakukan secara pasif maupun proaktif.
Dalam pencarian internaf (pasif), konsumen mengakses dan
mengandalkan memorinya berkenaan dengan iformasi – informasi
relevan menyangkut produk atau jasa yang akan dibeli. Sedangkan
dalam pencarian eksternal (proaktif), konsumen mengumpulkan
informasi – informasi baru melalui sumber – sumber lain selain
pengalaman sendiri.
Berdasarkan karakteristik personal vesus impersonal dan
independensinya , sumber informasi bisa dikelompokkan sebagai berikut
Impersonal advocate sources, meliputi iklan media cetak dan media
elektronik
Impersonal independent sources, terdiri dari informaasi – informasi
pada artikel dan broadcast programming
Personal advocate sources, yaitu informasi dari wiraniaga
Personal independent sources, berupa informasi yang didapatkan dari
teman dan saudara
Ditilik dari pihak yang mengendalikannya, sumber informasi
diklasifikasikan sebagai berikut :
Consumer dominated sources, yaitu informasi interpersonal yang
didominasi pelanggan dan berada di luar kendali pasar
Marketer dominated sources, yaitu sumber informasi yang bisa
dikendalikan pemasar
Neutral sources, yaitu sumber informasi yang berada di luar kendali
pemasar dan konsumen.
Sheth & Mittal ( 2004 ) mengelompokkan sumber informasi ke
dlam dua jenis, yaitu sumber pemasar dan sumber nonpemasar.
Sedangkan Murray ( 1991 ) mengelompokkan sumber – sumber
informasi ke dalam tujuh kategori, yakni ; impersonal advocate sources,
impersonal independent sources, personal independent sources, personal
advocate sources, observasi langsung, pengalaman pribadi dan outright
purchase sources. Berdasarkan penelitian Murray konsumen yang
membeli jasa cenderung bersifat :
Memiliki preferensi yang lebih rendah untuk melakukan outright
purschase
Lebih mengutamakan dan mengandalkan sumber informasi personal
Meyakini bahwa personal independent sources lebih efektif
Lebih mempercayai sumber – sumber personal
Tidak terlalu mengandalkan observasi dan / ataau product trial
Lebih mengutamakan sumber internal manakala konsumen
bersangkutan berpengalaman dalam kategori produk.
Peter & Donnely (2003), mengelompokkan sumber informasi bagi
pelanggan ke dalam lima kategori, yaitu :
1. Sumber internal, berupa pengalaman sebelumnya dalam
menangani kebutuhan serupa.
2. Sumber kelompok, yaitu pihak-pihak relevan lain (seperti teman,
keluarga, tetangga, dan rekan kerja) yang diyakini konsumen
memiliki keahlian khusus dalam keputusan pembelian terkait.
3. Sumber pemasaran, berupa iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, dan
pajangan.
4. Sumber publik, meliputi publisitas (seperti artikel koran tentang
produk) dan pemeringkatan independen terhadap produk,
contohnya laporan hasil riset produk dan Warta Konsumen.
5. Sumber eksperiensial, yaitu menangani, menilai, dan mungkin pula
mencoba produk atau jasa sewaktu berbelanja.
Secara garis besar, strategi pencarian informasi meliputi beberapa hal
sebagai berikut :
Mencari lebih banyak informasi, khususnya dari sumber personal
terpercaya,
Mengandalkan reputasi perusahaan jasa,
Mencari garansi dan jaminan,
Bertanya pada karyawan jasa mengenai jasa-jasa alternatif,
Mencari peluang untuk mencoba jasa sebelum pembelian,
Menggunakan internet untuk mencari informasi,
Setia pada jasa saat ini, karena lebih familiar dengan kinerjanya,
Mencari tangible cues atau bukti fisik lainnya sebagai sarana
untuk menilai kualitas jasa dan menekan persepsi terhadap risiko
jasa.
Dalam pembelian jasa, konsumen biasanya lebih mengandalkan
sumber personal. Konsumen jasa cenderung mempersepsikan tingkat
resiko yang lebih besar, karena didasarkan pada penilaian kemungkinan
176
terjadinya hasil – hasil negatif. Ada beberapa kategori resiko yang
mempengaruhi penilaian dan keputusan konsumen, yaitu ;
Risiko finansial, risiko kerugian monoter
Risiko fungsional ( risiko kinerja ), Ketidakpastian menyangkut
hasil kinerja jasa dalam memenuhi ekspektasi pelanggan dan /
atau janji penyedia jasa
Risiko fisik, kemungkinan terjadinya kerusakan atau bahaya fisik
pada konsumen atau barang miliknya
Risiko psikologis, risiko bahwa jasa yang dibeli tidak sesuai
dengan konsep diri konsumen
Risiko sensoris, Dampak negatif jasa terhadap panca indera
Risiko sosial, kekhawatiran akan pendapat dan reaksi negatif
orang lain
Resiko temporal, risiko pemborosan waktu dan konsekuensinya
Risiko keusangan, risiko produk atau jasa yang dibeli akan
digantikan substitusi yang lebih baru dan superior
Category:
Pengantar Bisnis
0
komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar