2.
Subjek Pendidikan.
Subjek pendidikan adalah orang yang
berkenaan langsung dengan proses pendidikan dalam hal ini pendidik dan peserta
didik. Peserta didik yaitu pihak yang merupakan sabjek terpenting dalam
pendidikan. Hal ini disebabkan atau tindakan pendidik itu diadakan atau
dilakukan hanyalah untuk membawa anak didik kepada tujuan pendidikan Islam yang
dicita-citakan. Dalam PPRI No. 19 tahun 2005, tentang Standar Nasional
Pendidikan disebutkan bahwa yang dimaksud dengan peserta didik ialah anggota
masyarakat yang berusaha menyumbangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran
yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu (PPRI, 2005: 12)
Pendidik atau guru secara implisit ia telah
merelakan dirinya dan memikul dan menerima sebagai tanggung jawab pendidikan
yang terpikul dipundak pada oranag tua. (Dzarajat, 2000: 39)
Maka dengan demikian subjek pendidikan Islam
yaitu semua manusia yang berproses dalam dunia pendidikan baik formal, informal
maupunn nonformal yang sama-sama mempunyai tujuan demi pengembangan
kepribadiannya. Sehingga menjadi insan yang mempunyai kesadaran penuh kepada
sang pencipta.
3.
Kurikulum dan Materi.
Hal penting yang perlu diketahui dalam
proses belajar mengajar atau proses kependidikan dalam suatu lembaga adalah
kurikulum (Arifin, 2003: 77).
Menurut Soedijarto yang dikutip Khoiron
Rosyadi mengartikan kurikulum dengan lima tingkatan, yaitu : Pertama, sebagai serangkaian tujuan yang
menggambarkan berbagai kemapuan (pengetahuan dan keterampilan), nilai dan sikap
yang harus dikuasi dan dimiliki oleh peserta didik dari suatu satuan
pendidikan; Kedua, sebagai kerangka
materi yang memberikan gambaran tentang bidang-bidang study yang harus
dipelajari oleh peserta didik untuk menguasai serangkaian kemampuan, nilai dan
sikap yang secara institusional harus dikuasi oleh peserta didik setelah
selesai dengan pendidikannya; Ketiga, diartikan
sebagai garis besar materi dari suatu bidang study yang telah dipilih untuk
dijadikan objek belajar. Keempat, adalah
sebagai panduan dan buku pelajaran yang disusun untuk menunjang terjadinya
proses belajar mengajar; Kelima, adalah
sebagai bentuk dan jenis kegiatan belajar mengajar yang dialami oleh para
pelajar, termasuk di dalamnya berbagai jenis bentuk dan frekuensi evaluasi yang
digunakan sebagai bagian terpadu dari strategi belajar mengajar yang
direncanakan untuk dialami para pelajar. (2004:243-244)
Oleh karena, itu kurikulum menggambarkan
kegiatan belajar mengajar dalam suatu lembaga kependidikan tidak hanya
dijabarkan serangkai ilmu pengetahuan yang harus diajarkan pendidik kepada anak
didik, dan anak didik mempelajarinya. Tetapi juga segala kegiatan yang bersifat
kependidikan yang dipandanag perlu, karena mempunyai pengaruh terhadap anak
didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam. Adapun pengertian
kurikulum secara etimologi berasal dari bahasa latin, (suatu jarak yang harus
ditempuh dalam pertandingan olahraga), kemudian yang dialihkan kedalam
pengertian pendidikan menjadi suatu lingkaran pengajaran dimana guru dan murid
terlibat didalamnya. Dan secara termenologi adalah menunjukkan tentang segala
mata pelajaran yang dipelajarai dan juga semua pengalamam yang harus diperoleh
serta semua kegiatan yang harus dilakukan anak.
Adapun yang dimaksud dengan materi yaitu
bahan-bahan atau pengalaman belajar ilmu agama Islam yang disusun sedemikian
rupa atau disampaikan kepada anak didik.(Uhbiyati, 2003:14)
Materi dan kurikulum memiliki keterkaitan
atau depadensi yang sangat erat mengingat meteri merupakan integral dari
kurikulum, dan pencapaian materi secara sistematis diatur dari kurikulum yang
ada.
4.
Metode, Media, dan Evaluasi.
Metode merupakan instrumen dan dipergunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan atau alat yang mempunyai fungsi ganda, yaitu
yang bersifat polipragmatis dan monopragmatis. Oleh karena itu, metode dalam
pengertian litter lijk, kata “metode” berasal dari bahasa grek yang terdiri
dari meta yang berarti “melalui”, dan hodos yang berarti “jalan”. Jadi metode
berarti “jalan yang dilalui”. Maka secara umum metode diartikan sebagai cara
mengerjakan sesuatu, cara itu mungkin baik mungkin tidak baik. atau metode juag
dapat diartikan sebagai cara untuk mempermudah pemberian, pemahaman kepada anak
didik mengenai bahan atau materi yang diajarkan. (Arifin, 2003: 89)
Media, menurut gerlach dan Eli sebagaimana
dikutip Azhar Arsyad, mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap (1996: 1)
Jadi media merupakan sarana untuk
mempermudah pemberian pemahaman kepada peserta didik.
Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan
tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan
yang dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran atau yang dimaksud evaluasi
dalam pendidikan Islam adalah merupakan cara atau teknik penilaian terhadap
tingkah laku peserta didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat
komprehensif dari seluruh aspek-aspek kehidupan mental psikologis dan spritual
religius, karena manusia hasil pendidikan Islam bukan saja sosok pribadi yang
tidak hanya bersikap religius melainkan juga berilmu dan berketarampilan yang
sanggup beramal dan berbakti kepada Tuhan dan masyarakatnya. (Arifin, 2000:
238)
Dalam rangka menilai keberhasilan
pendidikan, evaluasi penting untuk dilaksanakan karena sebagai pijakan dalam
merumuskan program-program pendidikan yang akan datang.
5.
Lingkungan.
Lingkungan ialah sesuatu yang berada diluar
diri anak dan mempengaruhi perkembangannya. Lingkungan sendiri dibagi tiga
macam yang keseluruhannya mendukung terhadap proses implementasi pendidikan
Islam, misalnya masyarakat, sekolah, dan keluarga. Dalam arti yang luas
lingkungan mencakup iklim dan geografis, tempat tinggal, adat istiadat,
pengetahuan, pendidikan dan alam. Oleh karena itu, dengan kata lain lingkungan
ialah segala sesuatu yang tampak dan terdapat dalam alam kehidupan yang
senantiasa berkembang. (Daradjat, 2000: 63)
Jadi lingkungan mempunyai andil yang sangat
signifikan dalam pembentukan sikap dan prilaku yang pada akhirnya akan
membentuk sebuah kepribadian yang sempurna.
0 komentar:
Posting Komentar