Data dapat dipisahkan menurut Skala. Skala
merupakan suatu prosedur pemberian angka atau symbol lain kepada sejumlah
ciri suatu obyek agar dapat menyatakan karakteristik angka pada ciri tersebut. Berdasarkan skala data dapat dipisahkan menjadi:
1. Skala Nominal
Skala yang paling
sederhana di mana angka yang diberikan kepada suatu kategori
tidak menggambarkan kedudukan kategori tersebut terhadap kategori lainnya
tetapi hanya sekadar kode atau label.
Contoh : Jenis kelamin :
1 = pria dan
2 = wanita
Status : 1
= menikah dan 2 = tidak menikah
2. Skala Ordinal
Skala ini mengurutkan
data dari tingkat paling rendah ke tingkat paling tinggi atau sebaliknya
dengan interval yang tidak harus sama.
Contoh ; Nilai ujian 5
mahasiswa diurutkan dari yang paling besar ke yang paling kecil sbb:
3. Skala Interval
Skala ini mengurutkan
obyek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval
antara satu obyek dengan obyek lainnya adalah sama.
Contoh: nilai prestasi
yang telah ditransfer dalam bentuk huruf A, B, C, D dan E selanjutnya diberi
bobot masing-masing 4, 3, 2, 1 dan 0 sehingga interval A dan C sama dengan
interval C dan E atau interval A dan B sama dengan interval D dan E. Tetapi ada
ciri lain yaitu tidak adanya titik 0. Misalkan jika bobot A = 4
diubah menjadi A = 0 bukan berarti bahwa nilai prestasi B, C, D dan E juga
menjadi 0, tetapi dapat berubah menjadi berturut-turut –1, -2,-3 dan –4.
Jika jarak interval pada
skala ini tidak diperhatikan, skala ini bertindak sebagai skala ordinal. Jasi
skala interval dapat bertindak sebagai skala ordinal dan skala nominal.
4. Skala Ratio
Skala ini mencakup ketiga skala yang
disebutkan di atas ditambah dengan sifat lain yaitu bahwa ukuran ini mempunyai
nilai nol. Karena adanya titik 0 inilah maka ukuran rasio dapat dibuat dalam perkalian
maupun pembagian. Angka pada skala ini merupakan ukuran yang sebenarnya
dari obyek yang diukur.
Contoh Agus Salim dan
Budi Wasito adalah dua orang karyawan PT Maju yang masing-masing bergaji Rp
2000.000 dan Rp 5.000.000. Hitungan ukuran rasionya ; gaji Budi Wasito adalah
2,5 kalilipat gaji Agus Salim. Gaji ini mempunyai titik nol (misalnya
perusahaan tidak menggaji pegawainya karena bangkrut, artinya kedua karywan
bergaji Rp 0).
0 komentar:
Posting Komentar