Dalam masyarakat majemuk
seperti di Indonesia, terdapat potensi konflik yang besar mengingat adanya
berbagai nilai-nilai yang dianut oleh berbagai kelompok masyarakat, dan hal ini
dapat pula bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Untuk itu perlu diketengahkan di sini hambatan dan tantangan, baik itu dari
negar sendiri maupun dari luar negeri.
A.) Hambatan
Hambatan muncul karena adanya
perbedaan aliran pemikiran, misalnya:
a.) Paham individualistis. Negara adalah
masyarakat hukum yang disusun atas kontrak semua individu dalam masyarakat.
Disini kepentingan harkat dan martabat manusia dijunjung tinggi. Hak kebebasan
individu hanya dibatasi oleh hak yang sama yang dimiliki individu lain, bukan
oleh kepentingan masyarakat.
b.) Paham golongan (Class Theory).
Negara adalah suatu susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Paham
ini berhubungan dengan paham materialisme sejarah (suatu ajaran yang bertitik
tolak pada hubungan-hubungan produksi dan kepemilikan sarana produksi serta
berakibat pada munculnya dua kelas yang bertentangan, kelas buruh dan kelas
majikan dan semua itu terjadi dan berada dalam sejarah kehidupan manusia).
B.) Bentuk-Bentuk Ancaman
a.) Isu, penyebaran berita bohong dan
fitnah atau desas desus dengan
tujuan tertentu.
b.) Gejala-gejala negative, antara lain
pola hidup konsumtif, sikap
mental individualistis, pemaksaan
kehendak, kemalasan, penurunan
disiplin dan lain lain.
c.) Perbuatan dan tingkah laku yang
mengganggu dan melanggar
hukum.
d.) Subversi (sabotase, spionase, dan
lain-lain).
1.2.2.7 Tantangan
A.) Tantangan dari dalam negeri
a.) Tantangan disintegrasi, adanya
perpecahan-perpecahan yang
disebabkan tidak puasnya
sikap daerah menimbulkan
permasalahan-permasalahan yang
dapat menghancurkan persatuan
dan kesatuan NKRI, seperti
lepasnya Timor Timur pada tahun
1999.
b.) Permesta dan pemberontakan-pemberontakan lainnya sejak jaman
Revolusi.
c.) Tantangan dari masalah agama:
adanya usaha-usaha yang timbul
karena keinginan untuk mengganti
Pancasila dengan simbol-simbol
keagamaan, antara lain: Gerakan
Republik Maluku Selatan (RMS),
Pemberontakan DI/TII dan
lain-lain.
d.) Tantangan dari masalah SARA:
adanya perpecahan yang mengatas
namakan SARA menyebabkan
beberapa peristiwa yang dapat
menghancurkan Pancasila antara lain: Peristiwa
Poso, Peristiwa
Tanjung Periok, Peristiwa Mei
1998, dan masih banyak lagi.
B.) Tantangan dari Luar Negeri
a.) Adanya tantangan
dari ideologi lain yang ingin mengganti ideologi
Pancasila dengan ideologi lainnya seperti
ideologi Komunisme
yang berasal dari China dan Soviet. Atau
ideologi Liberal dalam
Peristiwa Ratu Adil dan Pembantaian di
Sulawesi oleh Westerling.
b.) Adanya intervensi
dari negara lain untuk menghancurkan NKRI
contohnya privatisasi BUMN atau campur
tangan Amerika dalam
penanganan hukum dan keamanan di
Indonesia.
Oleh karena itu, Pancasila bagaimana pun juga
akan berusaha untuk
Tetap mempertahankan diri dari
segala macam tantangan tersebut demi kelangsungan negara Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar