Laporan keuangan merupakan
bahasa bisnis sebagai alat komunikasi oleh pihak internal yaitu manajemen
dengan pihak eksternal seperti kreditor, investor dan pemerintah. Seluruh
bagian laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas atau perubahan laba ditahan, laporan arus kas dan catatan laporan
keuangan perusahaan merupakan bagian penting dari laporan keuangan perusahaan. Laporan
keuangan tidak dirancang untuk mengukur nilai suatu perusahaan secara langsung
tetapi informasi yang disediakan dimaksudkan untuk mengestimasi nilai
perusahaan oleh pihak-pihak yang membutuhkannya.
Laporan keuangan juga merupakan produk dari
akuntansi yang menyajikan data-data kuantitatif keuangan atas semua transaksi-transaksi
yang telah dilaksanakan oleh suatu perusahaan untuk suatu peride tertentu.
Laporan keuangan dibuat untuk mempertanggungjawabkan atas aktifitas perusahaan
terhadap pemilik dan juga membebankan informasi mengenai posisi perusahaan
terhadap pihak-pihak yang berkepentingan (Muhammad Yusuf dan Soraya, 2004).
Laporan keuangan ini disusun oleh manajemen, sehingga dapat disimpulkan bahwa
laporan keuangan juga menunjukkan kinerja manajemen dan merupakan sumber dalam
mengevaluasi performance kinerja
manajemen. Salah satu parameter yang digunakan untuk
mengukur kinerja tersebut adalah laba.
Informasi
laba merupakan komponen laporan keuangan perusahan yang bertujuan selain untuk
menilai kinerja manajemen, juga untuk membantu mengestimasi kemempuan laba yang
representatif dalam jangka panjang, meramalkan laba, menaksir resiko dalam
berinvestasi atau kredit, memprediksi arus kas masa depan serta memiliki
pengaruh besar bagi penggunanya dalam pengambilan suatu keputusan. Sebagaimana
disebutkan dalam Statement of Finansial Accounting Consept (SFAC) nomor 1 bahwa
informasi laba pada umumnya merupakan perhatian utama dalam menaksir kinerja
atau pertanggungjawaban manajemen dan informasi laba membantu pemilik atau
pihak lain melakukan penaksiran atas earning power perusahaan dimasa yang akan
datang (Januar dan Sri, 2002).
Informasi laba sebagaimana dinyatakan dalam Statement of Financial Accounting Consepts (SFAC) nomor
2 merupakan unsur utama dalam laporan keuangan dan sangat penting bagi
pihak-pihak yang menggunakannya karena memiliki nilai prediktif (FASB, 1980).
Menurut PSAK Nomor 1 informasi laba diperlukan untuk menilai perubahan potensi
sumber daya ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di masa depan, menghasilkan
arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan tentang
efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya (IAI,
2004). Bagi pemilik saham dan atau investor, laba berarti peningkatan nilai ekonomis
(wealth) yang akan diterima, melalui pembagian dividen.
0 komentar:
Posting Komentar