Salah satu komponen riset adalah penggunaan metode
ilmiah, sehingga metode riset dapat
dilaksanakan dengan relatif mudah dan terarah. Beberapa teks book menyebutkan
bahwa metode ilmiah identik dengan desain
ilmiah. ((Sevilla, 1988), (Emory, 1994),
(Natsir, 1988)).
Metode Riset dapat dibagi atas (Umar,
2001):
1.
Penelitian Dasar atau Murni
2.
Penelitian Terapan
atau Pengembangan
Metode Penelitian diantaranya (Umar,
2001):
1.
Metode Sejarah
·
Riset sejarah menghendaki data bersumber dari data primer yaitu dokumen dan
peninggalan. Sumber data
sekunder digunakan apabila data primer tidak ditemukan
·
Pusat perhatian peneliti sejarah dalam membuat laporan penelitian diarahkan
pada masalah mekanis dokumentasi,
masalah logis pemilihan data penyusunan topik dan masalah filosopfi
penafsiran.
·
Tugas penulisan data sejarah diarahkan pada beberapa aspek seperti
penguasaan bahan, pembuatan bagan, seni, narasi, dramatisasi dan lain-lain.
2.
Metode Deskriptif
·
Metode deskriptif bertujuan untuk mengggambarkan sifat sesuatu yang tengah
berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu
gejala tertentu.
·
Metode ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada
waktu berlangsungnya proses riset (Gay, 1976)
Jenis
metode deskriptif (Cnsule, 1988):
a.
Studi Kasus
b.
Survey
c.
Riset Pengembangan :
Terdiri dari metode longitudinal dan metode cross sectional.
d. Riset Lanjutan (Follow-up study)
e.
Riset Dokumen (Content Analysis)
f.
Riset kecenderungan (Trend Analysis)
g.
Riset Korelasi (Correlational study)
3.
Metode Eksperimen
·
Sudjana, 1980 mengemukakan bahwa prinsip dasar dalam desain ini adalah
replikasi, randomisasi dan kontrol lokal.
·
Konsep eksperimentasi menurut Ary (1972) dapat disederhanakan menjadi 3:
-
Variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasi
-
Semua variabel, kecuali variabel terikat adalah konstan
-
Pengaruh pemanipulasian variabel bebas atas variabel terikat dapat diamamti
atau diukur.
4.
Metode Kausal-Komparative (Ex Post Facto)
·
Gay, 1976 menyampaikan bahwa penelitian ini berjalan dengan cara menentukan
akibat lalu menemukan sebab.
·
Kerlinger, 1976 berpendapat bahwa penelitian ini merupakan pencarian
empirik yang sistematik dimana peneliti tidak dapat mengontrol variabel
bebasnya karena peristiwa telah terjadi atau karena sifatnya tidak dapat
dimanipulasi.
·
Pendekatan Ex post facto “setelah kejadian” pada awalnya mengamati akibat
dan kemudian mencoba menentukan sebab, sedangkan dalam penelitian eksperimen
pada mulanya menciptakan sebab, secara sengaja membuat kelompok berbeda dan
kemudian mengamati akibat perbedaan itu pada variabel terikat.
5.
Metode Partisipatoris
·
Prinsip metode ini diantaranya: memiliki implikasi ideologi, memberikan
manfaat langsung kepada masyarakat, melibatkan semua partisipan yang terlibat
dalam riset.
0 komentar:
Posting Komentar