Sebuah Studi Kasus
•
Latar Belakang Masalah
Demikian halnya
yang terjadi pada PT. Cakrawala Mega Indah, ada sesuatu yang menarik untuk
dikaji tentang perencanaan sumber daya manusia dan pengembangan karier yang
dilaksanakan oleh salah satu Perusahaan ini. Karena ada beberapa hal pokok yang
menurut pengamatan penulis bahwa perencanaan sumber daya manusia yang dilakukan
oleh PT. Cakrawala Mega Indah masih
dirasakan kurang baik dalam pelaksanaannya dan untuk pengembangan karier yang
ada di PT. Cakrawala Mega Indah
tersebut pelaksanaannya masih belum
sempurna. Serta prestasi kerja karyawan pada PT. Cakrawala Mega Indah pada saat
ini cenderung mengalami penurunan.
•
PENGARUH PERENCANAAN
SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP
PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA
PT. CAKRAWALA MEGA INDAH
PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA
PT. CAKRAWALA MEGA INDAH
•
Perumusan Masalah
•
Bagaimana pengaruh pengaruh perencanaan sumber daya
manusia dan pengembangan karier secara parsial terhadap terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Cakrawala Mega Indah ?
•
Bagaimana pengaruh
perencanaan sumber daya manusia dan pengembangan karier secara simultan
terhadap prestasi kerja karyawan
pada PT. Cakrawala Mega Indah ?
•
TINJAUAN PUSTAKA
•
Manajemen Sumber Daya
Manusia
•
Perencanaan Sumber
Daya Manusia
•
Pengembangan Karier
•
Prestasi Kerja
•
Hipotesis
Ho = Perencanaan sumber daya
manusia dan pengembangan
karier secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Cakrawala Mega
Indah.
Ha = Perencanaan sumber daya
manusia dan pengembangan
karier secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Cakrawala Mega
Indah.
•
A. Metode Penelitian
•
Metode deskriptif
Penelitian deskriptif
adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai variabel mandiri,
baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan,
atau menghubungkan dengan variabel yang lain.
Sugiyono, hal 11. 2004
•
Metode Kausal
Penelitian kausal
adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih
variabel bebas (Independen Variable) terhadap variabel terikat tertentu (dependent
variable).
•
B. Teknik Analisa Data
•
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif
adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dikumpulkan sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.
Sugiyono hal 124, 2004.
•
2. Uji Asumsi Klasik
•
Uji Normalitas
–
Uji normalitas data
bertujuan untuk melihat apakah variabel independen yaitu ROA, ROE, DER, EPS, DPR dan variabel dependen yaitu Price To Book Value, keenamnya berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data
digunakan normal probability plot, yaitu deteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada sebuah grafik.
–
Dasar pengambilan
keputusan (Singgih Santoso, 2001 : 214).
•
Jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
•
Jika menyebar jauh
dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normal. (Uji normalitas dengan menggunakan SPSS 16).
•
b. Uji
Multikolinearitas
•
Uji asumsi tentang multikolinearitas
ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang
linear antara variabel bebas (Independent) satu dengan variabel bebas (Independent)
yang lainnya. Adapun hipotesisi yang akan diuji untuk membuktikan ada tidaknya multikolinearitas
antara variabel bebas dinyatakan sebagai berikut : (Gunawan Sudarmanto, 2005:
136) :
Ho = Tidak terdapat hubungan antara variabel
Independen.
Ha = Terdapat hubungan antara variabel Independen.
•
c. Uji
Heterokedastisitas
•
Uji ini digunakan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari
suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.
Dan jika varians berbeda, disebut heterokedastisitas. Deteksi
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah
residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah distudentized.
Dasar pengambilan
keputusan : (Singgih Santoso, 2001: 210).
•
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik
(poin-poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heterokedastisitas.
•
Jika tidak ada pola
yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
•
d. Uji Autokorelasi
•
Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Regresi yang baik adalah regresi
yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi jika
dilihat pada besaran Durbin-Waston dengan patokan sebagai berikut : (Gunawan
Sudarmanto, 2005: 143).
•
Ukuran yang digunakan
untuk menyatakan ada tidaknya autokorelasi, yaitu apabila nilai statitik
Durbin-Waston mendekati angka dua, maka dapat diyatakan bahwa data pengamatan
tersebut tidak memiliki autokorelasi.
•
Sebaliknya, jika nilai
statistik Durbin-Waston menjauhi angka dua, maka dapat dinyatakan bahwa data
pengamatan tersebut memiliki autokorelasi.
•
3. Pengujian Hipotesis
•
Model regresi linear
berganda
Menguji dan mengukur
pengaruh Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Karier
terhadap Terhadap Prestasi Kerja karyawan pada PT. Cakrawala Mega Indah.
2. Uji koefisien regresi
(uji-t)
Pengujian dilakukan
dengan pengajuan statistik t untuk menguji koefisien regresi secara parsial
dari variabel independen terhadap variabel dependen.
3. Uji ketepatan model (uji-F)
Uji F- Statistik
digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen pempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
•
Uji koefisien
determinasi (R2)
Untuk melihat berapa
proposisi variasi dari variabel bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi
variabel tak bebasnya digunakan uji koefisien determinasi (KD).
•
Analisis dan
Pembahasan
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji Validitas Instrumen Penelitian
Uji validitas digunakan
untuk menunjukan tingkat kevalidan instrument penelitian, artinya instrument
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Keputusan pada
sebuah butir / item pertanyaan dapat dianggap valid apabila hasilnya melebihi 0,3
dan bersifat positif. (Data output SPSS terlampir).
•
Hasil Uji Validitas
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan Sumber Daya Manusia
•
Hasil Uji Validitas
Pengembangan Karier
Pengembangan Karier
•
Hasil Uji Validitas
Prestasi Kerja
Prestasi Kerja
•
Uji Reliabilitas
Instrumen Penelitian
•
Uji Reliabilitas menunjukan
sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau menunjukan bahwa
instrumen yang digunakan memiliki konsistensi dalam hasil pengukuran. Pengujian
reabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai Alpha pada output pengolahan
data dengan program SPSS 11.00 for windows. (hasil terlampir) dengan nilai r
tabel. Berikut ini hasil pengujian reliabilitas untuk kedua variabel
penelitian.
•
Pengujian Reliabilitas
Instrument
•
Variabel Penelitian
•
X1 =
Perencanaan SDM (Independen)
•
X2 =
Pengembangan Karier (Independen)
•
Y = Prestasi Kerja (Dependen)
•
Normalitas Data
•
Multiko Linearitas
•
Uji Heterokedastisitas
•
Uji Autokorelasi
•
Uji Parsial (t)
•
Uji Simultan (F)
•
Koefisien Korelasi dan
Koefisien Determinasi
•
Kesimpulan
•
Perencanaan sumber
daya manusia dan pengembangan karier secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Cakrawala Mega Indah.
•
Perencanaan sumber
daya manusia dan pengembangan karier secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Cakrawala Mega Indah.
0 komentar:
Posting Komentar