Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

SYARAT-SYARAT PENILAIAN PRESTASI KERJA


Agar pelaksanaan suatu penilaian prestasi kerja dapat berhasil sesuai
dengan sasaran yang diharapkan, diperlukan syarat-syarat tertentu yang
harus dipenuhi oleh suatu sistem penilaian prestasi kerja. Persyaratan
tersebut antara lain:
1. Relevance
Syarat ini menegaskan bahwa suatu sistem penilaian prestasi
kerja hanya mngukur hal-hal yang berhubungan atau berkaitan
langsung dengan pekerjaan / jabatan tertentu.
2. Acceptable
Suatu sistem sistem penilaian prestasi kerja harus dapat
diterima dan dimengerti dengan baik oleh penilai maupun
karyawan yang dinilai.
3. Reliable

Suatu sistem sistem penilaian prestasi kerja harus dapat
dipercaya serta mempunyai alat ukur yang handal, konsisten
dan stabil. Artinya apabila alat ukur tersebut digunakan oleh
penilai lain pada obyek yang sama akan memberikan hasil
penilaian yang sama.
4. Sensitive
Suatu sistem sistem penilaian prestasi kerja harus memiliki
kepekaan untuk membedakan karyawan yang efektif dengan
yang tidak.
5. Practices
Suatu sistem sistem penilaian prestasi kerja harus praktis dan
mudah dilaksanakan, tidak berbelit-belit baik secara
administrasi maupun interpretasi, serta tidak memerlukan biaya
yang relatif besar.
Werther dan Davis (1996) mengemukakan penggunaan penilaian
prestasi kerja sebagai berikut:
1. Meningkatkan prestasi kerja. Umpan balik prestasi kerja
akan mendorong para karyawan, manajer, dan bagian
personalia untuk mengambil langkah-langkah guna
meningkatkan prestasi kerja.
2. Penentuan kompensasi. Hasil evaluasi prestasi kerja dapat
membantu dalam pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan penentuan kenaikan gaji dan penetapan bonus yang
berbasis merit.
3. Keputusan penempatan. Promosi, pemindahan dan demosi
umumnya ditentukan berdasarkan prestasi kerja. Promosi juga
merupakan ganjaran (reward) hasil prestasi kerja.
4. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan. Hasil evaluasi
prestasi kerja dapat digunakan untuk menganalisis kebutuhan
pelatihan dan pengembangan karyawan yang diperlukan.
5. Pengembangan dan perencanaan karir. Umpan balik
prestasi kerja merupakan pedoman dalam menentukan
keputusan karir sesuai dengan hasil perencanaan karir.
6. Evaluasi proses penyusunan karyawan (staffing). Hasil
penilaian prestasi kerja akan memperlihatkan kekuatan atau
kelemahan prosedur penyusunan karyawan.
7. Analisis ketidak-akuratan informasi personalia. Prestasi
kerja yang rendah menunjukkan kemungkinan terjadinya
kesalahan pada informasi analisis pekerjaan, perencanaan
personalia atau hal lain dalam sistem informasi manajemen
personalia. Ketidak-akuratan informasi tersebut akan
menyebabkan kesalahan dalam keputusan perekrutan atau
pelatihan.
8. Analisis kesalahan perencanaan pekerjaan (job-design).
Prestasi kerja yang rendah menunjukkan kemungkinan
terjadinya kesalahan pada perencanaan pekerjaan.
9. Kesempatan yang sama. Penilaian prestasi kerja yang akurat
akan menghindarkan kesalahan pengambilan keputusan
personalia terhadap hal-hal yang diskriminatif.
10. Tantangan eksternal. Prestasi kerja juga sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor diluar lingkungan kerja, seperti keluarga,
keuangan, kesehatan atau masalah pribadi lainnya.
11. Umpan balik bagi fungsi sumber daya manusia. Prestasi
kerja dalam suatu organisasi menunjukkan tingkat keberhasilan
atau kegagalan pelaksanaan fungsi sumber daya manusia.

0 komentar:

Posting Komentar