Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

Metode Tehnik Sampling


TEKNIK SAMPLING
(teknik pengambilan sampel)

Populasi à kelompok keseluruhan orang, peristiwa atau sesuatu yang ingin diselidiki oleh peneliti.

Populasi sasaran
Tujuan utama penarikan sampel adalah untuk memperoleh informasi tentang populasi. Oleh karena itu sejak awal perlu mengidentifikasi populasi secara tepat dan akurat.

Contoh :
·       populasi sasaran untuk penelitian persepsi akuntan adalah para akuntan.

·       Populasi sasaran untuk calon mahasiswa potensial adalah siswa SMU dll

Elemen à suatu anggota tunggal dari populasi.
Jika terdapat 200 penumpang pesawat dalam suatu penerbangan, maka setiap penumpang pesawat tersebut merupakan elemen dari populasi.

Sampel à beberapa anggota atau suatu bagian (subset) dari populasi. Hal ini mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Sehingga sebagaian elemen dari populasi merupakan sampel.

Sampel (contoh) à penting dalam penelitianà berkaitan dengan kredibilitas dan mutu penelitian serta biaya penelitian yang harus di bayar.

Mengapa dalam penelitian digunakan sampel (contoh) dan apakah sampel dapat dikatakan mewakili seluruh populasi?

Alasan diperlukannya sampel dalam penelitian :
·       Seluruh Populasi à Teknik sensus membutuhkan biaya yang sangat besar/mahal (tenaga pencacah dan waktu yang lama).

·       Teknik sensus tidak luwes dan tidak praktis untuk pengambilan keputusan terbatas.



Sampel dapat mewakili seluruh populasi, apabila:
·       Sampel harus mengandung dua criteria yaitu cermat (accuracy) dan tepat (precission).

Kriteria cermat dimaksudkan agar sampel yang diambil tidak akan bias sehingga sampel dapat memberikan reaksi yang tidak berlebih atau kurang tetapi memberikan reaksi wajar.
Kriteria tepat mengandung arti sampel yang diambil dapat mewakili dengan wajar keseluruhan populasi tersebut. Oleh karena itu aspek ketepatan ini mengandung pengukuran standard yang dapat ditoleransi terhadap kemungkinan kesalahan pengambil sampel.

·       Menggunakan teknik pengambilan sampel (teknik sampling) yang sesuai dengan strategi penelitian yang dilakukan.

Sampling à adalah proses memilih suatu jumlah unsur populasi yang mencukupi dari populasi, sehingga dengan mempelajari sampel dan memahami karakteristiknya memungkinkan untuk untuk menggeneralisasikan karakteristik tersebut pada seluruh anggota populasi.

Kategori Sampling à Probability Sampling dan Non probability sampling

·       Probability sampling yaitu proses pengambilan sampel yang menjamin adanya peluang bahwa setiap unsure populasi dipilih sebagai anggota sampel.

·       Sampling Probability meliputi sample random sampling, systematic sampling, stratified random sampling, cluster sampling, area sampling dan duble sampling

·       Non Probability Sampling yaitu proses pengambilan sampel yang tidak menjamin adanya peluang bahwa setiap unsure poppulasi dipilih sebagai anggota sampel

·       Sampling Non Probability meliputi canvebience sampling, judgement sampling, quota sampling  dan snowball sampling.


Ukuran sampel à

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel selain metode pengambilan sampel di atas adalah tingkat ketepatan (precision) dan tingkat kepercayaan (confidence) sampel.

Ketepatan (precision) mengacu pada seberapa dekat estimasi peneliti berdasarkan sampel yang terpilih terhadap karakteristik yang sebenarmya dari populasi.

Confidence level : derajat kepercayaan atau ketelitian pengambilan sebuah sampel. Confidence level 95%-99%. Semakin tinggi Condidence level semakin dapat dipercaya data tersebut. (100 - CL = 1%-5%) adalah persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir.

Ukuran sampel dapat pula ditentukan dengan menggunakan rumus slovin (1960) yang dikutip sevilla (1994) sbb:
                 N
    n =
            1  +  N e2

n    =    ukuran sampel
N    =    ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan, misalnya 2%

misalnya:

Jumlah elemen dalam populasi adalah 8000. apabila Confidence level 98% berapa sampel yang harus diambil = 1905. Apabila CL diturunkan menjadi 95% berapa jumlah sampelnya = 380.9 dst.

    Semakin tinggi CL semakin besar sampelnya, semakin rendah CL semakin sedikit sampelnya.

Dalam menentukan ukuran/jumlah sampel juga perlu memperhatikan pedoman kasar yang dikemukakan oleh Roscoe dalam Sekaran (2000), yaitu:
1.  Jumlah sampel yang paling sesuai untuk hampir semua penelitian adalah 30 < n < 500

2.  Apabila sampel dibagi ke dalam beberapa subsampel (laki-laki/perempuan, senior/yunior) jumlah sampel minimum untuk tiap kategori adalah 30

3.  Dalam penelitian multivariate(multiple regression analysis) jumlah sampel harus beberapa kali (sekitar 10 kali atau lebih) lipat dari jumlah variabel dalam penelitian.

4.  Untuk penelitian eksperimen yang sederhana dengan pengendalian ekperimental yang ketat, penelitian yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan sampel sekitar 10 sampai 20. 


Kekeliruan Sampling

·       Kekeliruan sampling
Terjadinya kekeliruan pada saat menelaah sampel, misalnya dalam menentukan jumlah sampel yang harus diambil

·       Kekeliruan Tak sampling
Kekeliruan jenis ini sering timbul dalam suatu riset antara lain karena populasi yang tidak jelas, pertanyaan-pertanyaan yang tidak tepat dan obyek yang diteliti ternyata tidak seluruhnya didapat.

Ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan desain/metode penelitian yang digunakan (Gay, 1976):
·       Deskriptif, minimal 10 % dari populasi. Untuk populasi yang relatif kecil minimal minimal 20%.
·       Desain deskriptif-korelasional, minimal 30 subjek
·       Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok
·       Metode eksperimental, minimal 15 subyek

Penggunakan kaidah di atas sebaiknya disesuaikan dengan kondisi populasi dan keadaan lain yang berkaitan.
Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar