Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

Metode Evaluasi Alternatif Lokasi


1. Metode Pemeringkat Faktor (The Factor Rating Method)
Adalah metode lokasi yang menekankan tujuan pada proses
identifikasi biaya yang sulit untuk dievaluasi. Caranya adalah dengan
mengkuantifikasi data yang sifatnya kualitatif. Faktor Rating dilakukan
dengan prosedur:
􀂾 Memberi bobot terhadap faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan lokasi
􀂾 Mengalihkan bobot faktor-faktor yang dipertimbangkan tersebut
dengan penilaian (skor) dari lokasi yang dipilih
􀂾 Memilih bobot yang paling tinggi untuk ditentukan sebagai lokasi
yang dipilih.
2. Analisis Titik Impas Lokasi (Locational Break Event Analysis)
Adalah suatu analisis biaya volume untuk membuat perbandingan

alternatif-alternatif lokasi biaya yang dikeluarkan untuk berproduksi

tentunya berbeda-beda dikarenakan lokasi yang berbeda, karena
perbedaan tersebut, maka perusahaan akan membandingkan biaya
antara alternatif lokasi dimana biaya yang paling rendah/murah dipilih
sebagai lokasi perusahaan dan diperhatikan pula tingkat kapasitas yang
diproduksi. Kemudian dicari titik impas (Location Break Event Point)
dengan menyamakan biaya di 2 lokasi alternatif dengan tingkat kapasitas
produksi yang sama.
3. Metode Pusat Graviti (Center of Gravity Method)
Metode yang mencari lokasi ditengah-tengah dari beberapa lokasi
alternatif. Tujuannya adalah memperoleh jarak yang efisien dari segi
biaya perpindahan barang atau jasa dari lokasi yang ada.
4. Metode Transportasi (Transportation Method)
Teknik untuk memecahkan masalah program linier. Tujuannya adalah
menentukan pola yang terbaik untuk pengiriman barang beberapa lokasi
sumber (supply) ke beberapa lokasi tujuan (demand) dengan
meminimalkan biaya produksi dan transportasi.
D. Strategi Lokasi Perusahaan Jasa :
Faktor sektor jasa dalam memilih lokasi adalah memaksimalkan
penerimaan. Pertimbangan lokasi pada strategi lokasi jasa, antara lain :
1. Daya beli pelanggan disekitar lokasi. Misalnya: membangun
Supermarket di Ibukota Kabupaten yang daya beli masyarakatnya
rendah meskipun ramai pengunjungnya.
2. Kesesuaian layanan dan citra dengan demografinya. Misal: Restoran
Jepang membawa pengunjungnya seolah-olah ada di Jepang dan
interior Jepang.
3. Persaingan di area lokasi. Apakah persaingan sehat atau tidak?
4. Kualitas persaingan
5. Keunikan lokasi perusahaan dan lokasi pesaing McDonald selalu
memilih lokasi di Supermarket dilantai satu paling pojok, sehingga
mudah dicari, dan tidak perlu membuang energi yang besar untuk
mencapainya.
6. Kualitas dan fasilitas fisik serta tetangga bisnis.
7. Kebijakan operasi perusahaan.
8. Manajemen mutu.

0 komentar:

Posting Komentar