Tentang bentuk-bentuk pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia,
beberapa pengamat mengklasifikasikan pesantren menjadi empat macam10,
yaitu:
1. Pesantren salafi, yaitu pesantren yang tetap
mempertahankan pelajarannya dengan kitabkitab
klasik, dan tanpa tanpa diberikan
pengetahuan umum. Model pengajarannya pun
sebagaimana yang lazim diterapkan dalam
pesantren salaf, yaitu sorogan dan weton.11
Weton adalah pengajian yang inisiatifnya berasal
dari kyai sendiri, baik dalam menentukan
tempat, waktu, maupun lebih-lebih kitabnya.
Sedangkan sorogan adalah pengajian yang
merupakan permintaan dari seseorang atau
beberapa orang santri kepada kyainya untuk
diajarkan kitab-kitab tertentu.12 Sedangkan
istilah salaf ini bagi kalangan pesantren mengacu
kepada pengertian “pesantren tradisional” yang
justru sarat dengan pandangan dunia dan praktek
islam sebagai warisan sejarah, khususnya dalam
bidang syari’ah dan tasawwuf.13 Misalnya:
pesantren Lirboyo Kediri, Pesantren Tarbiyatun
Nasyi’in Jombang, dan lain sebagainya.
2. Pesantren khalafi, yaitu pesantren yang
menerapkan sistem pengajaran klasikal
(madrasi0, memberikan ilmu pengetahuan umum
dan agama dan juga memberikan keterampilan
umum. Pesantren jenis ini juga membuka
sekolah-sekolah umum.14 Misalnya: Pesantren
Tebuireng Jombang, Pesantren Tambak Beras
Jombang, dan lain sebagainya.
3. Pesantren kilat, yaitu pesantren yang berbentuk
semacam training dalam waktu yang relatif
singkat, dan biasanya dilaksanakan pada waktu
liburan sekolah.15 Misalnya Pesantren La Raiba
Jombang yang programnya adalah pelatihan
menghafal asam’ul husna, Al Qur’an dan yang
lain sebagainya dengan metode Hanifida,
metode khas pesantren tersebut.
4. Pesantren terintegrasi, yaitu pesantren yang lebih
menekankan pada pendidikan vocasional atau
kejujuran, sebagaimana balai pelatihan kerja,
dengan program yang terintegrasi. Santrinya
kebanyakan berasal dari kalangan anak putus sekolah.
Category:
Pengetahuan
0
komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar