BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Keperibadian adalah nilai-nilai karakteristik, watak,
sikap dan sifat serta keyakinan dan cita-cita hidup dari seseorang atau suatu
persyarikatan.
Jadi dengan keperibadian muhammadiyah kita dapat
mengenal nilai karakteristiknya, watak dan sikapnya, sifat-sifatnya, keyakinan
dan ciat-citanya. Untuk itu pada muhammadiyah anggaran dasar muhammadiyah akan
lebih dinamakan dengan pendiri atau pokok-pokok pikiran muhammadiyah secara
keseluruhan.
1.2 Tujuan
- Memahami pengertian keperibadian muhammadiyah
- Memahami hakikat keperibadian muhamamdiyah
BAB
II
PEMBAHASAN
Pengertian Keperibadian Muhammadiyah
Keperibadian adalah nilai-nilai karakteristik, watak
sikap dan sifat serta keyakinan dan cita-cita hidup dari seseorang atau suatu
persyarikatan.
Jadi, dengan keperibadian muhammadiyah kita dapat
mengenal nilai karakteristiknya, watak dan sikapnya, sifat-sifatnya, serta
keyakinan dan cita-citanya.
Muhammadiyah adalah suatu persyatrikatan yang
merupakan “gerakan islam”. Maksud gerakanya adalah “dakwah amar ma’ruf nahi
munkar” yang ditujukan kepada dua bidang perseorangan dan masyarakat. Dakwah
dan amar ma’ruf nahi munkar pada bidang yang pertama terbagi kepada dua
golongan.
1. Kepada
yang telah islam bersifat pembaharuan (tajdid) yaitu mengembalikan kepada
ajaran islam yang murni.
2. Kepada
belum islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama.
Kesemuaan itu dilakukan bersama dengan bermusyawarah
atas dasar taqwa dan mengharapkan keridhaan Allah semata-mata. Dengan
melasanakan dakwa dan amar ma’ruf nahi munkar dengan cara masing-masing yang
sesuai kemuhammadiyahan menggerakan masyarakan menuju tujuannya, ialah
terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
Dalam perjuangan melakukan usahanya menuju tujuan
terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya, dimana kesejahateraan,
kebaikan dan kebahagiaan luas merata. Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan
amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam mukadimah anggaran
besar yaitu :
- Hidup manusia bermasyarakat
- Mematuhi ajaran islam dengan keyakinan bahwa ajaran islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk membahagiaan dunia akhirat.
- Menegakan dan menjunjung tinggi agama islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah Swt dan ihsan kepad manusia.
Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara
sifat-sifatnya terutama sebagai berikut.
- Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan
- Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyah
- Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran islam
- Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
- Kerja sama dengan golongan islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama islam serta membela kepentinganya.
- Membantu pemerintahan serta bekerja sama dengan golongan lain dalam memeliharan dan membangun negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang diridhoi Allah Swt.
Hakikat
Keperibadian Muhammadiyah
Sesungguhnya kperibadian itu merupakan ungkapan dari
keperibadian yang memang sudah ada pada muhammadiyah sejak lama berdiri. Kh.
Fakih Usman pada saat itu hanyalah mengkonstatir mengidherkan yang telah ada.
Jadi, bukan merupakan hal baru dalam muhammadiyah.
Mereka yang menganggap bahwa keperibadian muhammadiyah
sebagai perkara yang baru, hanyalah karena mereka mendapati muhammadiyah sudah
tidak dalam keadaan yang sebenarnya.
KH. Fakih Usman, sebagai seorang yang telah lama
berkecimpung dalam muhamamdiyah sudah benar-benar memahami apa sesungguhnya
sifat-sifat khusus muhammadiyah itu. Karena itu kepada mereka yang tidak
berlaku sewajarnya dalam muhammadiyah, beliau pun dapat memahaminya. Yang
benar-benar dirasakan oleh almarhum KH. Fakih Usman ialah muhammadiyah adalah
gerakan. Gerakan ilam, berdasarkan islam menuju terwujudnya masyarakat islam
yang sebenar-benarnya, bukan dengan jalan politik, bukan jalan kekesengsaraan,
melaikan dengan pembentukan masyarakat, tanpa memperdulikan bagaimana struktur
politik yang menguasainya sejak zaman belanda, jepang dan sampai zaman
kemerdekaan RI.
Muhammadiayh tidak buta politik, tidak takut
berpolitik, tidak apatis dengan politik, muhammadiayah tidak mencampuri
soal-soal politik. Tetapi, apabila soal-soal politik masuk kemuhammadiyah tidak
akan tinggal diam, muhammadiyah akan menghadapi dan menyelesaikan dengan cara
dan metode muhammadiyah sendiri.
Sejak partai masyumi dibubarkan oleh presiden sukarno,
maka warga muhammadiyah yang selama ini berjuang dalam politik praktis, mereka kembali ke
muhammadiyah seperti sedia kala. Namun demikian bagi mereka yang telah biasa
berjuang iswat jalur politik praktis, maka akan mempengaruhi kinerjanya dalam
berjuang dan beramal dalam kemuhammadiyah, masih terbawa-bawa dalam
muhammadiyah.
Oleh almarhum KH. Fakih Usman dan PP muhammadiyah pada
saat itu, cara-cara demikian didasarkan sebagai cara yang dapat merusak dan
mempengaruhi kegiatan muhammadiya sebagai oraganisasi gerakan islam amar ma’ruf
nahi munkar.
Daalm berjuang muhammadiyah telah memiliki cara dan
metode perjuangan yang khas yaitu : muhammadiyah bergerak dan berjuang untuk
tegakan islam, untuk tegaknya kalimat
Allah, untuk terwujudnya masyarakat islam sebenar-benarnya. Hanya saja islam
yang digerakan muhammadiyah adalah islam yang benar, islam yang sempurna, islam
yang menurut Al-Qur’an dan sunah rasul dan mejalankanya dengan menggunakan akal
pikiran yang sesuai dengan ruh islam.
Dengan demikian, perlu dipahamkan kepada para warga
muhammadiyah, apakan muhammadiyah itu, bagaimana menyebarkan agama islam,
tentunya semua itu perlu dipahami oleh warga muhammadiyah, kita harus berittiba
kepada langkah dan perjuangan nabi Muhammad SAW.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Keperibadian adalah nilai-nilai karakteristik, watak
sikap dan sifat serta keyakinan dan cita-cita hidup dari seseorang atau suatu
persyarikatan. Dengan keperibadian kemuhammadiyah kita dapat mengenal nilai
karakteristik, watak sikap, sifat, serta keyakinan dan ciat-citanya.
Sesungguhnya keperibadian itu merupakan ungkapan dari
keperibadian yang memang sudah ada pada muhammadiyah sejak lama berdiri.
DAFTAR PUSTAKA
Karim, M.Rusli.
1986, Muhammadiyah. Jakarta
: Cv. Rajawali
Puspo Suwarno, Margono M. 1995, Gerakan Islam
Muhammadiyah. Yogyakarta : Pt. Persatuan
Offset
Sidiq, A. Rasyid.2006.
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam II. Metro: UM Metro
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena atas dan serta
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengertian Dan Hakikat
Muhammadiyah”.
Dalam penyusunan makalah ini banyak pihak yang telah membantu memberikan
saran dan arahan demi kesempurnaan makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis harapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Metro, 26 Maret 2009
Tim Penyusun
|
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL .............................................................................................. i
KATA
PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR
ISI ......................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Tujuan.....................................................................................................
1
BAB
II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
2.1
Pengertian Keperibadian Muhammadiyah ............................................. 2
2.2
Hakikan Keperibadian Muhammadiyah ................................................ 3
BAB
III PENUTUP ............................................................................................... 6
3.1
Kesimpulan ............................................................................................ 6
|
0 komentar:
Posting Komentar