Dalam menanggapi gagasan ini, tampak kalangan pesantren terbelah
menjadi dua, yaitu pro dan kontra. Adanya kontroversi ini mungkin lebih
disebabkan pada perbedaan pendapat mereka tentang bagaimana sikap
pesantren dalam menghadapi era globalisasi. Mereka yang pro mengatakan
bahwa modernisasi pesantren akan memberi angin segar bagi pesantren.
Mereka menganggap bahwa banyak sisi positif yang akan diperoleh dengan
modernisasi pendidikan di pesantren. Di antara sisi positif tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai bentuk adaptasi pesantren terhadapperkembangan era
globalisasi. Hal ini mutlak harus dilakukan agar pesantren tetap
eksis.35
2. Sebagai upaya untuk memperbaiki kelemahan dalam sistem
pendidikan pesantren.36
Sedangkan bagi kalangan pesantren yang tidak setuju dengan gagasan
modernisasi berpendapat bahwa gagasan tersebut banyak sisi negatifnya,
diantaranya adalah:
1. Modernitas akan merubah
cara pandang lama
terhadap dunia dan
manusia.37
2. Modernisasi sistem
pendidikan tradisional
dikhawatirkan akan ikut
merubah kultur-kultur
positif yang telah lama
terbentuk di pesantren.
Terlepas dari polemik tersebut, perbedaan pendapat yang terjadi telah
mendatangkan sisi positif tersendiri bagi pesantren. Hal itu telah membuktikan
hadits Nnabi Muhammad Saw ”ikhtilafu ummati rahmatun” yang artinya
”perbedaan pendapat dalam umatku adalah rahmat”. Diantara manfaat dari
perbedaan pendapat dalam masalah ini adalah:
1. Melahirkan banyak pesantren yang
bervariasi. Banyak pesantren yang
memiliki ciri khas masing-masing. Ini
memberikan banyak pilihan kepada calon
santri dalam menentukan pesantren yang
sesuai dengan bakat, minat serta citacitanya.
2. Lahirnya santri yang beraneka ragam. Hal
ini mengubur paradigma bahwa santri
hanya mampu di bidang agama saja. Saat
ini, banyak sekali santri yang ahli di
bidang pengetahuan umum.
Category:
Pengetahuan
0
komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar