Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

Pelatihan dan pengembangan (Training and Development)


Training and Development sebagai Investasi SDM
Perubahan yang terjadi saat ini begitu cepat dan sering seringkali
unpredictable . Revolusi komunikasi dan teknologi informasi telah
merubah perilaku dan cara hidup kita sehingga memungkinkan kita untuk
beinteraksi dan memproduksi dengan cara-cara yang tak pernah
terbayangkan sebelumnya. Perkembangan ekonomi , akses yang cepat
terhadap investasi , money digital, virtual team, dll. Kesemuanya telah
merubah struktur persaingan berubah dari dari local oriented menjadi
global oriented, dari local competitif menjadi global competitif. Untuk
dapat berkembang kita harus memaksimalkan kemampuan sehingga
mempunyai kapasitas think globally act locally.
Manusia abad ini dipaksa untuk ikut dalam arus globalisasi yang
seringkali merugikan dan menghanyutkan bagi orang-orang yang tidak

siap akan perubahan. Memang perubahan mengandung dua
konsukuensi seperti dua mata uang, di satu sisi akan mengancam orang93
orang yang tidak siap untuk merubah dirinya mengikuti perkembangan
menjadi warga global sementara di sisi lainnya malah menimbulkan
peluang-peluang bisnis baru yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Persolannya tinggal bagaimana memanfaatkannya dan menjadikan hal
tersebut menjadi peluang dan menciptakan keunggulan yang kompetitif
dan berkesinambungan (suistainable competitive advantage). Salah satu
cara yang harus dilakukan adalah mengkaji ulang strategi investasi
Sumber Daya Manusia.
Dalam skala nasional kebijakan yang diambil dalam hal
pengembangan sumber daya manusia akan sangat menentukan nasib
suatu negara. Penelitian yang dilakukan oleh Christoper huhne
menyimpulkan bahwa pengadaan tenaga kerja yang kompeten paling
menentukan nasib suatu negara maju dibanding faktor lainnya. Hal ini
ditunjukkan oleh Jerman yang memiliki kualitas dan kuantitas pekerja
yang kompeten disemua bidang sehingga memberikan kontribusi
terbesar dalam keberhasilan suatu perekonomian. Tentu saja
pengembangan sumber daya manusia tidak cukup menjelaskan
kemajuan suatu negara. Namun pengembangan sumber daya manusia
menjadi salah satu aktivitas yang penting. Tenaga kerja yang terlatih
akan memudahkan seseorang untuk bisa diterima bekerja bahkan
membuat lapangan pekerjaan hal ini akan mengurangi angka
pengangguran.
Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling
penting bagi suatu organisasi. Peralatan dan teknologi canggih bisa
dibeli, fasilitas fisik juga bisa ditiru dan diduplikasi oleh para kompetitor.
Keduanya hanyalah sarana penunjang dan tidak menghasilkan
susitainable competitive dalam jangka panjang. Tapi bagaimana dengan
manusia. Tentu saja tidak mudah untuk ditiru dalam seketika. Bahkan
kalaupun keahlian dan pengetahuan ditiru maka ini akan sangat
menguntungkan organisasi tersebut karena dengan begitu ia akan tetap
leading.

Edward Hawler menggambarkan pentingnya investasi SDM ; “ To
be competitive, organization in many industrie must have highly skilled,
knowledgeable workers. They must also have a relatively stable labor
force since employee turnover works directly againts obtaining the kind
of coordination and organizational learning that leads to fast response
and high-quality products and service”
Yang menjadi pertanyaan bukanlah apakah organisasi melakukan
investasi sumber daya manusia atau tidak ? Jika pertanyaan ini masih
harus dijawab maka bisa dipastikan organisasi tersebut bakal tergilas
oleh kompetitornya. Bagi perusahaan akan terkena syndrom dinosaurus.
Yang harus menjadi fokus pertanyaan adalah seberapa besar dana yang
harus diinvestasikan, dan model training and development apa yang
harus dicreate oleh organisasi agar bisa survive and leading.
Perusahahan-perusahaan besar seperti Motorolla, Samsung
Electronic, Sony, LG, Hewlet Packard, General Electric adalah contoh
perusahaan yang mempunyai komitmen yang tinggi terhadap
pegembangan karyawannya. Mereka sadar bahwa untuk dapat
berkompetisi dibutuhkan para karyawan yang tidak hanya mampu
menerjemahkan tugas-tugas yang tertulis saja melainkan juga mampu
mengantisipasi perubahan atau hal-hal yang tidak terduga sehingga
ketika ada masalah yang membutuhkan penyelesaian cepat, karyawan
mereka mampu segera menyelesaikan tanpa harus menuggu waktu yang
berbelit-belit. Contoh lainnya adalah City Bank yang mampu memberikan
warna bagi industri perbankan kita, karena para jebolannya tersebar di
seluruh perbankan kita.
Ini merupakan bukti bahwa sudah saatnya organisasi yang ingin
maju harus mengalokasikan dana investasi yang cukup untuk pelatihan
dan pengembangan karyawan. Robert Galvin, chief of Executive Motorolla
mengatakan mereka tetap komitmen untuk menyelenggarakan proram

pelatihan dan pengembangan walaupun biaya yang dikeluarkan besar.
Pengalaman dibanyak organisasi menunjukkan bahwa dibutuhkan
learning continius untuk mencapai continius omprovement. Artinya
pelatihan tidak bisa dan tidak cukup dilakukan sekali saja. Walaupun
telah perusahaan telah mempunyai banyak karyawan berpengalaman
akan tetapi peningkatan pengetahuan, keterampilan dan perilaku harus
terus menerus dilakukan sehingga menjadi budaya dalam suatu
organisasi dan karyawan tersebut mampu mengadaptasi perubahan dan
tantangan dalam pekerjaan.
General electric melalui sang CEO karismatis Jack Welch telah
berhasil melakukan eketivitas kerja dan mengurangi 25% beban kerja
karena learning environment, training dan retraining yang mereka
ciptakan. Sedangkan kanter “ in a post-entrepreneurial era in which
corporation need flexibility to change and restructuring is a fact of life,
the promise very of long-term employment security would be the wrong
one to expect employers to make. The knowledge that’s today work will
enhance the person value in term of future oppurtunis-that is a promise
that can made and kept.- Chance to accumulate human capital skill and
reputation-that can be invested in new oppurtunities as they arise.

0 komentar:

Posting Komentar