Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

KEBERATAN DAN BANDING


1.       Apa yang dimaksud dengan keberatan ?

Keberatan adalah cara yang ditempuh oleh Wajib Pajak jika merasa tidak/kurang puas atas suatu ketetapan pajak yang dikenakan kepadanya atau atas pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga.

2.       Dalam hal apa keberatan dapat diajukan ?
Keberatan dapat diajukan atas :
a.       Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB);
b.       Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT);
c.       Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB);
d.       Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN);
e.       Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga.


3.       Siapa saja yang dapat mengajukan keberatan ?
Yang dapat mengajukan keberatan:
a.       Bagi Wajib Pajak Badan oleh Pengurus;
b.       Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi oleh Wajib Pajak yang bersangkutan;
c.       Pihak yang dipotong/dipungut pihak ketiga;
d.       Kuasa yang ditunjuk oleh mereka pada butir a s.d. c diatas.
 
4.       Kepada siapa Wajib Pajak mengajukan keberatan ?
Pengajuan Keberatan diajukan kepada kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di tempat Wajib Pajak terdaftar.
5.       Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi Wajib Pajak  dalam mengajukan keberatan ?
Syarat-syarat mengajukan keberatan:
a.       Satu Keberatan harus diajukan untuk satu jenis dan satu tahun/masa pajak;
b.       Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia;
c.       Wajib menyatakan alasan-alasan secara jelas;
d.       Wajib menyebutkan jumlah pajak yang terutang menurut penghitungan Wajib Pajak.

6.       Kapankah Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan ?
Jangka waktu pengajuan keberatan:
a.       Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal SKPKB,  SKPKBT, SKPLB, SKPN atau sejak tanggal dilakukan pemotongan/pemungutan, kecuali Wajib Pajak dapat menunjukkan jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena di luar kekuasaannya
b.       Surat keberatan yang diantar langsung ke Kantor Pelayanan Pajak, maka jangka waktu 3 bulan dihitung sejak tanggal SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN atau sejak  dilakukan pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga sampai saat keberatan diterima oleh Kantor Pelayanan Pajak.
c.       Surat keberatan yang dikirim melalui pos (harus dengan pos tercatat), maka jangka waktu 3 bulan dihitung sejak tanggal SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN atau sejak dilakukan pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga sampai dengan tanggal bukti pengiriman melalui Kantor Pos dan Giro.

7.       Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan apakah Wajib Pajak masih tetap berkewajiban melunasi utang pajaknya ?
Pengajuan Keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan pajak.

8.       Apabila Wajib Pajak merasa kurang puas dengan Putusan Keberatan, apa yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak selanjutnya ?
Jika Wajib Pajak masih kurang puas juga atas keberatannya maka ia dapat mengajukan Banding.
9.       Kepada siapa Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak ?
Banding ditujukan ke Pengadilan Pajak.

10.   Siapa saja yang dapat mengajukan permohonan banding ?
Yang dapat mengajukan banding ke Pengadilan Pajak:
a.       Bagi Wajib Pajak Badan oleh Pengurus
b.       Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi adalah yang bersangkutan atau ahli warisnya
c.       Kuasa Hukum dari butir a dan b

11.   Apa saja persyaratan pengajuan banding ?
Syarat-syarat dan tatacara pengajuan banding:
-          Surat banding ditulis dalam bahasa Indonesia;
-          Dalam jangka waktu 3 bulan sejak keputusan yang dibanding diterima;
-          Terhadap satu keputusan diajukan satu surat banding;
-          Banding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas dan mencantumkan tanggal diterima surat keputusan yang dibanding;
-          Dilampiri salinan Surat Keputusan yang dibanding;
-          Jumlah pajak yang terutang dimaksud telah dibayar sebesar 50%.

12.   Apa pengertian Surat Uraian Banding ?
Surat Uraian Banding adalah surat terbanding kepada Pengadilan Pajak yang berisi jawaban atas alasan banding yang diajukan oleh pemohon banding.

13.   Bagaimanakah sifat kekuatan hukum Putusan Banding ?
Putusan Banding merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan hukum tetap, serta bukan Keputusan Tata Usaha Negara.

14.   Dalam hal apa imbalan bunga dapat diberikan kepada Wajib Pajak ?
Apabila pengajuan keberatan atau permohonan banding diterima sebagian atau  seluruhnya, maka kelebihan pembayaran dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% sebulan, untuk selama-lamanya 24 bulan.

0 komentar:

Posting Komentar