Tom Cannon
Andaikan anda adalah seorang direktur
teknik yang harus menerapkan teknologi baru. Anda tahu teknologi ini diperlukan
dapat meningkatkan efisiensi industri, namun pada saat yang sama juga membuat
banyak pegawai yang setia akan kehilangan pekerjaan, karena teknologi ini hanya
memerlukan sedikit tenaga kerja saja. Bagaimana sikap anda? Dilema moral ini
menunjukkan
Bahwa masalah etika juga meliputi
kehidupan bisnis. Perusahaan dituntut untuk menetapkan patokan etika yang dapat
diserap oleh masyarakat dalam pengambilan keputusannya. Sedangkan di pihak
lain, banyak masyarakat menganggap etika itu hanya demi kepentingan perusahaan
sendiri. Tantangan yang dihadapi serta kesadaran akan keterbatasan perusahaan
dalam memperkirakan dan mengendalikan setiap keputusannya membuat perusahaan semakin
sadar tentang tantangan etika yang harus dihadapi.
Aspek bisnis yang paling menimbulkan
pertanyaan menyangkut etika adalah inovasi dan perubahan. Sering terjadi
tekanan untuk berubah membuat perusahaan atau masyarakat tidak mempunyai
pilihan lain. Perusahaan harus menanam modal pada mesin dan pabrik baru yang
biasanya menimbulkan masalah karena ketidakcocokan antara keahlian tenaga kerja
yang dimiliki dan yang dibutuhkan oleh teknologi baru. Sedangkan perusahaan
yang mencoba menolak perubahan teknologi biasanya menghadapi ancaman yang cukup
besar sehingga memperkuat alasan perlunya melakukan perubahan. Keuntungan
ekonomis dari inovasi dan perubahan biasanya digunakan sebagai pembenaran yang
utama. Sayangnya biaya sosial dari perubahan jarang dibayar oleh para promotor inovasi.
Biaya tersebut berupa hilangnya pekerjaan, perubahan dalam masyarakat,
perekonomian, dan lingkungan. Biaya-biaya ini tak mudah diukur. Tantangan
sosial yang paling mendasar berasal dari masyarakat yang berdiri di luar
proses. Dampak teknologi baru bukan mustahil tak dapat diprediksi. Kewaspadaan
dan keterbukaan yang berkesinambungan merupakan tindakan yang penting dalam
usaha perusahaan memenuhi kewajibannya.
Dampak inovasi dan perubahan terhadap
tenaga kerja menimbulkan banyak masalah dibanding aspek pembangunan lainnya.
Banyak pegawai menganggap inovasi mengecilkan kemampuan mereka. Hal ini
mengubah kondisi pekerjaan serta sangat mengurangi kepuasan kerja. Perusahaan
mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk menyediakan lapangan kerja dan
menciptakan tenaga kerja yang mampu bekerja dalam masa perubahan. Termasuk di
dalamnya adalah mendukung, melatih, dan mengadakan sumber daya untuk menjamin orang-orang
yang belum bekerja memiliki keahlian dan dapat bersaing untuk menghadapi dan mempercepat
perubahan.
PASAR DAN PEMASARAN
Monopoli adalah contoh yang paling
ekstrem dari distorsi dalam pasar. Ada anyak alasan untuk melakukan konsentrasi
industri, misal, meningkatkan kemampuan berkompetisi, memudahkan permodalan,
hingga semboyan "yang terkuat adalah yang menang". Penyalahgunaan
kekuatan pasar melalui monopoli merupakan perhatian klasik terhadap bagaimana
pasar dan pemasaran dilaksanakan. Kecenderungan untuk berkonsentrasi dan
kekuatan nyata dari
perusahaan raksasa harus dilihat
secara hati-hati.
Banyak kritik diajukan pada aspek
pemasaran, misal, penyalahgunaan kekuatan pembeli, promosi barang yang
berbahaya, menyatakan nilai yang masih diragukan, atau penyalahgunaan spesifik
lain, seperti iklan yang berdampak buruk bagi anak-anak. Diperlukan kelompok penekan untuk mengkritik tingkah laku perusahaan. Negara pun dapat menentukan persyaratan dan standar.
PENGURUS DAN GAJI DIREKSI
Unsur kepengurusan adalah bagian
penting dari agenda kebijaksanaan perusahaan karena merupakan kewajiban yang
nyata dalam bertanggungjawab terhadap barang dan dana orang lain. Perusahaan
wajib melaksanakan pengurusan manajemen dengan tekun atas semua harta yang
dipertanggungjawabkan pada pemberi tugas. Tugas terutama berada pada pundak
direksi yang diharapkan bertindak loyal, dapat dipercaya, serta ahli dalam
menjalankan tugasnya. Mereka tidak boleh menyalahgunakan posisinya.Mereka
bertanggung jawab pada perusahaan juga undang-undang. Dalam hal ini auditing memegang
peranan penting dalam mempertahankan stabilitas antara kebutuhan manajer untuk
menjalankan tugasnya dan hak pemegang saham untuk mengetahui apa yang sedang
dikerjakan para manajer.Perdebatan mengenai gaji direksi terjadi karena adanya
ketidakadilan dalam proses penentuannya, ruang gerak yang dimungkinkan bagi
direksi, kurang jelasnya hubungan antara kinerja organisasi dan penggajian,
paket-paket tambahan tersembunyi dan kelemahan dalam pengawasan. Tampaknya gaji
para direksi meningkat, sementara tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata cenderung
menurun, dan nilai saham berfluktuasi. Hal ini menimbulkan kritik dan kesadaran
untuk menyoroti kenaikan gaji para eksekutif senior. Informasi dan pembatasan
eksternal merupakan unsur penting dalam upaya menyelesaikan penyalahgunaan yang
terjadi.
TANTANGAN MULTINASIONAL
Sering terjadi, perusahaan
internasional mengambil tindakan yang tak dapat diterima secara lokal. Banyak
pertanyaan mendasar bagi perusahaan multinasional,
seperti kemungkinan masuknya nilai moral budaya ke budaya masyarakat lain, atau
kemungkinan perusahaan mengkesploitasi lubang-lubang perundang-undangan dalam
sebuah negara demi kepentingan mereka. Dalam prakteknya, perusahaan internasional
mempengaruhi perkembangan ekonomi sosial masyarakat suatu negara. Mereka dapat
mensukseskan aspirasi negara atau justru malah membuat frustasi dengan
menghambat tujuan nasional. Hal ini meningkatkan kewajiban bagi perorangan
maupun industri untuk melaksanakan aturan kode etik secara internal maupun
eksternal.
(Tom Cannon, Coporate Responsibility)
0 komentar:
Posting Komentar