A. Masuk
dan berkembangnya Islam di Samudra pasai
Agama Islam ke Indonesia pada abad pertama
Hijriyah atau antara abad ke-7 dan abad ke-8 Masehi. Daerah yang pertama kali
disinggahinya ialah pesisir Samudra. Penyebabnya terdiri dari para muballigh
dan saudagar Islam yang datang dari Arab, Mesir ,
Persia dan Gujarat .
Para saudagar ini sekitar tahun 674 Masehi,
telah dijumpai di beberapa pelabuhan di Sumatera. Yaitu di Barus yang terletak
di pesisir Barat Sumatera, Lamuri di pesisir Timur Sumatera dan di pesisir
lainnya seperti Perlak di Sumatera pasai.
Kehadiran agama Islam di Pasai
mendapat tanggapan yang cukup berarti dari kalangan masyarakat. Di Pasai agama
Islam tidak hanya diterima oleh lapisan masyarakat pedesaan atau pedalaman melainkan
juga merambah lapisan masyarakat perkotaan.
Agama Islam di Pasai dalam waktu yang relatif singkat dapat berkembang
denga pesat, pemeluk terdiri dari masyarakat lemah sampai kepada para saudagar,
bangsawan dan ulee balang.
B. Kerajaan
Islam di Samudra Pasai
Dalam perkembangannya, umat Islam di
Pasai mendirikan sebuah kerajaan yang bercorak Islam, dan merupakan kerajaan
Islam pertama di Indonesia
kerajaan ini sekitar abad 13 Masehi. Pusat kerajaannya terletak di pantai Timur
Sumatera. Raja-rajanya yang terkenal antara lain: Sultan malikus Saleh, Sultan
Malikud Dhohir I, Sultan Malikud Dhohir
II dan Zainal Abidin.
1) Sultan
Malikus Saleh (1285 – 1297 M)
Sebelum memeluk agama Islam Sultan malikus Saleh
bernama Merah Silu. Beliau diangkat menjadi raja Islam yang pertama di kerajaan
Pasai oleh Syeh Ismail (seorang muballigh Islam dari daulah Mamalik yang
berkedudukan di Mesir). Setelah Merah Silu memeluk Islam dan dinobatkan menjadi
raja, dia diberi gelar “Malikus Saleh”. Nama ini adalah gelar yang dipakai oleh
pembangunan kerajaan Mamalik yang pertama di Mesir, yaitu “Al Malikus Shaleh
Ayub”.
Dalam menjalankan roda pemerintahannya, Sultan Malikus
Saleh dibantu oleh Seri Kaya dan Bawa Kaya. Kedua pembantu ini kemudian diberi
gelar Ali khaituddin dan sidi Ali Hasanuddin. Dalam upaya pengembangan agama
Islam dibantu oleh seorang muballigh yang berasal dari Mesir bernama Fakin
Muhammad, dan pada masa pemerintahannya agama Islam mengalami perkembangan yang
cukup pesat, baik dikalangan lapisan masayarakat bawah maupun kaum bangsawan
dan para ulee balang.
Sultan malikus Saleh wafat pada tahun 1297 M, setelah
mengemban tugas selama Islam beliau dikaruniai dua orang putra yakni Malikud
Dhohir dan Malikul Manshur.
2) Malikud
Dhohir I (1297 – 1326 M)
Sebagai pengganti Sultan
Malikus Saleh adalah puteranya yang bernama Malikud Dhohir. Nama aslinya adalah
Muhammad. Gelar Al-Dhohir” dinobatkan pada gelar yang dipakai oleh Sultan
Mamalik kedua yang berkedudukan di Mesir yaitu Al-Malikud Dhohir Baibars
(1260–1277 M), dan gelar Al-Manshur yang diberikan kepada adiknya dinobatkan
pada gelar Sultan Mamanik yang ketiga yaitu Al-Malikul Manshur Qolawun (1279 –
1290 M).
Malikud Dhohir wafat pada tahun 1326 M, setelah
memangku jabatan sebagai raja selama 29 tahun dan sebagai penggantinya adalah
puteranya yang bergelar Malikud Dhohir II.
3) Malikud
Dhohir II (1326 – 1348 M)
Nama aslinya adalah Ahmad
Bahaim Syah. Beliau adalah seorang raja yang terkenal alim, teguh memegang
ajaran agama Islam,giat berdakwa, ceramah dan hormat kepada para pendatang yang
singgah kePasai, apalagi jika yang datang itu seorang ulama. Beliau dikenal
bermazahab Syafi’i.
Dalam menjalankan pemerintahannya dibantu oleh salah
seorang ulama yang berasal dari Syiraz (Iran ) yang di angkat menjadi Qodhi.
Pada masanya kerajaan Islam Samudra Pasai memiliki armada kapal dagang yang
cukup tangguh.
Pada tahun 1348 M. Malikud Dhohir II wafat,setelah
memerintah selama 22 tahun dan digantikan oleh puteranya yang bernama Zainal
Abidin.
4) Zainal
Abidin (1348 – 1406 M)
Zainal Abidin dinobatkan menjadi raja kerajaan
IslamPasai dalam usai yang relatif muda.
Dalam menjalankan pemerintahannya banyak dipengaruhi oleh para pembantunya,
sehingga banyak kebijakan yang dilakukan kurang sesuai dengan kehendak rakyat,
terutama bila dibandingkan dengan Malikud Dhohir II yang terkenal sangat adil
dan bijaksana. Pada masanya kerajaan Pasai mengalami kemunduran.
Kelemahan Pasai ini dijadikan kesempatan oleh kerajaan
Siam
dan Majapahit untuk mengusainya. Mula-mula serangan datang dari kerajaan Siam
yang terdiri dari 400 hulubalang dan berhasil menyadera sultan Zainal Abidin
tanpa banyak perlawanan yang berartidari hulabalang kerajan Pasai. Sebagai tebusannya,Pasai harus menyerahkan
emas yang berbentuk paso dan itik kepada Siam .
Tidak lama setelah serangan hulubalang Siam ,
datang pula serangan dari kerajaan Majapahit. Dan Pasai pun tunduk untuk kedua
kalinya.
Di akhir kekuasaannya, zainal abiding mendapat
perlindungan dari kerajaan Tiongko dengan Cheng Ho sebagai panglimanya. Pada
tahun 1406 M ia wafat setelah memerintah selama 58 tahun. Para penggantinya
tidak mampu mengangkat kembali kerajaan Pasai dan sejak itu kerajaan Pasai
menjadi kerajaan kecil di bawah kekuasaan kerajaan-kerajaan lain seperti
Majapahit dan Siam .
C. Perjuangan
Kerajaan Pasai dalam Perkembangan Islam
Kerajaan Pasai punya andil yang
besar dalam upaya penyebaran dan pengembangan Islam, terutama pada masa
pemerintahan Sultan Malikus Saleh dan Malikud Dhohir II. Di mana penyebaran
Islam dipimpin langsung oleh raja dengan dibantu oleh para alim ulama. Dari
kerajaan Pasai lah pada tahun 1440 M. Agama Islam masuk dan berkembang
diPariaman, Malaka, Tapanuli, Riau, Minangkabau, Kerinci dan di sebagian daerah
Sumatera Selatan.
Pada masa kerajaan Pasai terdapat beberapa tokoh yang sangat berjasa
dalam penyebaran Islam di Sumatera,diantaranya adalah Syah Baharuddin ke
Sumatera Barat, Raden Rahmat (Sunan Ampel)dan seorang raja dari lampung bernama
Minak Kumala Bumi ke Sumatera Selatan.
Peninggalan kerajaan Pasai tidak banyak diketahui, karena kurangnya
peninggalan budaya dan tidak banya ditemukannya dasar tertulis dari kerajaan
tersebut, kecuali ada beberapa makam pada raja yang bertuliskan arab dan
berita-berita berisi dari sumber lain seperti Ibnu Batutang. Akan tetapi di
duga pada saat itu telah ada lembaga-lembaga Islam yang digunakan sebagai
tempat musyawarah atau penyiaran (pengajaran) agama Islam seperti Masjid,
musola dan buku-buku yang berisi syair-syair tentang ajaran Islam atau
hikayatnya raja-raja dan pada pahlawannya dalam mengembangkan agama Islam.
Dari uraian di atas tidak menutup kemungkunan akan munculnya
pernyataan-pernyataan dari peserta didik Anda dan kemungkinan bagi Anda sendiri
sebagai pendidik belum puas dengan pemaparan di atas. Untuk itu ada beberapa
hal yang perlu diketahui yaitu:
-
Sumatera merupakan tempat persinggahan para
pedagang, khususnya yang datang dari Negara Arab. Hal ini karena letak
geografis Sumatera adalah berada di antara jalur perdagangan internasional.
Dalam kenyataanya mereka ini tidak hanya singgah melainkan sebagian mereka
menetap. Mereka bergaul dengan masyarakat baik dalam perdagangan maupun melalui
perkawinan. Dengan pergaulan ini proses Islamisasi terjadi.
-
Terjadinya hubungan diplomatik dengan dunia
Arab. Hal ini dapat terlihat pada gelar sultan Pasai yang sama dengan gelar
yang dipakai oleh Sultan Mamalik di Mesir.
-
Pada masa pemerintahan kerajaan pasai, datang
dua penjelajah dunia yang sangat terkenal, yaitu Marco Polo dan Ibn
Battuthoh.marco Polo adalah seorang pengembara berasal dari Venesia,ia melawat
ke Sumatera sekitar tahun 1292 M. yaitu pada masa pemerintahan Sultan Malikus
Saleh, sedangkan Ibn Battuthoh seorang pengembara (musafir) dari Marco singgah
ke Pasai pada masa pemerintahan Muhammad Malikud Dhohir II. Dari Ibn Battuthoh
banyak di dapat informasi tentang kerajaan Pasai. Dari kedua pengembara inilah
para sejarawan banyak mendapat informasi tentang awal masuknya Islam di
Indonesia.
Samudera Pasai semakin berkembang terutama setelah
jalan berdagang antara Timur dan Barat yang mula-mula melalui Bagdad ,
pindah melalui Mesir. Karena itu maka Cambay (Bandar Gujarat) semakin ramai. Di
sisi lain hubungan Samudera Pasai dengan Gujarat
terjalin semakin erat. Hubungan ini adalah salah satu sebab yang mendorong
pesatnya perkembangan agama Islam di Samudera Pasai. Di bidang politik,
perdagangan dan perairan juga mengalami perkembangan yang sama, bahkan pada
masa itu kerajaan Pasai menjadi pusat studi Islam di Asia Tenggara.
Adapun acra-cara mengerjakan
mata pelajaran Sejarah dan kebudayaan Islam tentang Kerajaan Islam di Samudera
Pasai ini dapat ditempuh antara lain melalui:
1) Guru
memaparkan kisah tentang kerajaan Islam di Samudera Pasai secara kronologis
yaitu:
a. Bagaimana
proses masuknya Islam ke Samudera Pasai melalui jalur apa Islamisasinya, siapa
tokoh-tokoh penyebarnya, kapan pertama kali datang, bagaimana perkembangannya
dan siapa saja yang menerima kehadiran agama Islamdi Pasai.
b. Kapan
berdirinya kerajaan Islam di Samudera Pasai, di mana pusat kerajaannya, siapa
raja-rajanya, bagaimana masa pemerintahanya, kemajuan-kemajuan apa saja yang
dapat dilakukannya, apa yang menyebabkan kemundurannya dan bagaimana hubunganya
dengan Negara luar.
c. Sejauh
mana peranan kerajaan Samudera Pasai dalam mengembangkan agama Islam, daerah
mana saja yang dijadikan objek dalam pengembangan islamnya dan siapa saja
tokoh-tokohnya.
2) Guru
dapat memberikan penjelasan kepada anak didiknya darikisah yang telah
diuraikannya dengan ringkas, jelas dan dengan bahsa yang sederhana serta mudah
dipahami.
3) Guru
dapat memberikan catatan yang berupa ringkasan dan bersifat hafalan.
4) Guru
dapat menyajikan data-data yang dapat mendukung kepercayaan anak didik bahwa
kerajaan Pasai itu memang betul-betul pernah ada bukan hanya dongeng, misalnya
dengan menunjukkan foto makam Sultan Malikus Saleh atau bentuk lainnya.
5) Sebelum
mengakhiri uraiannya guru mengulangi kisahnya secara garis besar.
Selanjutnya,
cara mengevaluasi hasil penuturannya ini dapat dilakukan dengan beberapa cara,
antaralain.
1. Guru
memerintahkan anakdidiknya untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan.
2. Guru
melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada anakdidiknya secara acak.
3. Guru
memerintahkan dua anak didiknya untuk tampil ke depan untuk saling bertanya dan
saling menjawab bergantian, kemudian diikuti oleh pasangan-pasangan lainnya.
4. Guru
menyuruh kepada anak didikanya untuk menguraikan sebagaimana yang telah
diuraikannya sesuai dengan bahasa dan pemahaman mereka masing-masing.
5. Sebelum
melanjutkan kepada materi berikutnya,guri terlebih dahulu menguji hafalan dan
daya ingatan anak didiknya.
Guna
memantapkan penguasaan Anda terhadap materi modul ini lakukanlah kegiatan
berikut ini.
1) Sejauh
mana yang Anda ketahui sekitar masuk dan berkembangnya Islam di Samudera Pasai?
2) Siapakah
pembawa agama Islam ke Samudera Pasai dan berasal dari mana serta siapa saja
yang menerima kehadiran agama Islam dan memeluknya.
3) Sejauh
mana yang Anda ketahui tentang kerajaan Samudera Pasai pada masa kekuasaan
Sultan malikus Saleh
4) Bagaimana
keadaan agama Islam pada masa pemerintahan Malikud Dhohir II.
5) Mengapa
para Sultan kerajaan Samudera Pasai menyandang dengan gelar yang sama.
6) Bagaimana
karaktristik Malikud Dhohir II.
7) Sejauh
mana yang Anda ketahui tentang kerajaan Samudera Pasai pada masa pemerintahan
Zainal Abidin.
8) Apa
peranan Samudera Pasai dalam mengembangkan Islam
9) Mengapa
kerajaan Samudera Pasai mengalami kemunduran.
10) Mengapa
Samudera Pasai menjadi tempat persinggahan para pedagang Arab.
11) Faktor
apa yang menjadikan kerajaan Samudera Pasai dapat berkembang dengan pesat.
12) Bagaimana
cara mengerjakan materi ini yang efektif menurut pendapat Anda.
13) Sebutkan
dari lima cara
mengevaluasi hasil penuturan yang dapat dilakukan.
14) Adakah
cara lain dalam mengevaluasi hasil penuturan selain dari cara evaluasi yang
telah disebutkan menurut pandapat Anda.
Petunjuk
Jawaban Latihan1
1) Silakan
Anda baca kembali jawabannya pada halama 1
2) Silakan
Anda baca kembali pada halaman 3
3) Silakan
Anda baca kembali pada halaman 3
4) Silakan
Anda baca kembali pada halaman 4
5) Silakan
Anda baca kembali pada halaman 4
6) Silakan
Anda baca kembali pada halaman 4
7) Silakan
Anda baca kembali pada halaman 4
8) Silakan
Anda baca kembali pada halaman 5
9) Silakan
Anda baca kembali pada halaman 5
10) Silakan
Anda baca kembali pada halaman 6
11) Silakan
Anda baca kembali pada halaman 6
12) Silakan
Anda baca kembali pada halaman 6
13) Bandingkan
dengan uraian dalam modul ini pada halaman 7
14) Jika
terdapat cara lain dalam mengevaluasi hasil penuturan yang lebih efisien dan
efektif, silahkan Anda terapkan dan kembangkan dengan sebaik-baiknya.
0 komentar:
Posting Komentar