Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

SEJARAH SAMUDRA PASAI



A.    Masuk dan berkembangnya Islam di Samudra pasai
            Agama Islam ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah atau antara abad ke-7 dan abad ke-8 Masehi. Daerah yang pertama kali disinggahinya ialah pesisir Samudra. Penyebabnya terdiri dari para muballigh dan saudagar Islam yang datang dari Arab, Mesir, Persia dan Gujarat. Para saudagar ini sekitar tahun 674 Masehi, telah dijumpai di beberapa pelabuhan di Sumatera. Yaitu di Barus yang terletak di pesisir Barat Sumatera, Lamuri di pesisir Timur Sumatera dan di pesisir lainnya seperti Perlak di Sumatera pasai.
            Kehadiran agama Islam di Pasai mendapat tanggapan yang cukup berarti dari kalangan masyarakat. Di Pasai agama Islam tidak hanya diterima oleh lapisan masyarakat pedesaan atau pedalaman melainkan juga merambah lapisan masyarakat perkotaan.

Agama Islam di Pasai dalam waktu yang relatif singkat dapat berkembang denga pesat, pemeluk terdiri dari masyarakat lemah sampai kepada para saudagar, bangsawan dan ulee balang.  
B.     Kerajaan Islam di Samudra Pasai
            Dalam perkembangannya, umat Islam di Pasai mendirikan sebuah kerajaan yang bercorak Islam, dan merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia kerajaan ini sekitar abad 13 Masehi. Pusat kerajaannya terletak di pantai Timur Sumatera. Raja-rajanya yang terkenal antara lain: Sultan malikus Saleh, Sultan Malikud Dhohir I,  Sultan Malikud Dhohir II dan Zainal Abidin.
1)      Sultan Malikus Saleh (1285 – 1297 M)
Sebelum memeluk agama Islam Sultan malikus Saleh bernama Merah Silu. Beliau diangkat menjadi raja Islam yang pertama di kerajaan Pasai oleh Syeh Ismail (seorang muballigh Islam dari daulah Mamalik yang berkedudukan di Mesir). Setelah Merah Silu memeluk Islam dan dinobatkan menjadi raja, dia diberi gelar “Malikus Saleh”. Nama ini adalah gelar yang dipakai oleh pembangunan kerajaan Mamalik yang pertama di Mesir, yaitu “Al Malikus Shaleh Ayub”.
Dalam menjalankan roda pemerintahannya, Sultan Malikus Saleh dibantu oleh Seri Kaya dan Bawa Kaya. Kedua pembantu ini kemudian diberi gelar Ali khaituddin dan sidi Ali Hasanuddin. Dalam upaya pengembangan agama Islam dibantu oleh seorang muballigh yang berasal dari Mesir bernama Fakin Muhammad, dan pada masa pemerintahannya agama Islam mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik dikalangan lapisan masayarakat bawah maupun kaum bangsawan dan para ulee balang.
Sultan malikus Saleh wafat pada tahun 1297 M, setelah mengemban tugas selama Islam beliau dikaruniai dua orang putra yakni Malikud Dhohir dan Malikul Manshur.  
2)      Malikud Dhohir I (1297 – 1326 M)
      Sebagai pengganti Sultan Malikus Saleh adalah puteranya yang bernama Malikud Dhohir. Nama aslinya adalah Muhammad. Gelar Al-Dhohir” dinobatkan pada gelar yang dipakai oleh Sultan Mamalik kedua yang berkedudukan di Mesir yaitu Al-Malikud Dhohir Baibars (1260–1277 M), dan gelar Al-Manshur yang diberikan kepada adiknya dinobatkan pada gelar Sultan Mamanik yang ketiga yaitu Al-Malikul Manshur Qolawun (1279 – 1290 M).
Malikud Dhohir wafat pada tahun 1326 M, setelah memangku jabatan sebagai raja selama 29 tahun dan sebagai penggantinya adalah puteranya yang bergelar Malikud Dhohir II. 
3)      Malikud Dhohir II (1326 – 1348 M)
      Nama aslinya adalah Ahmad Bahaim Syah. Beliau adalah seorang raja yang terkenal alim, teguh memegang ajaran agama Islam,giat berdakwa, ceramah dan hormat kepada para pendatang yang singgah kePasai, apalagi jika yang datang itu seorang ulama. Beliau dikenal bermazahab Syafi’i.
Dalam menjalankan pemerintahannya dibantu oleh salah seorang ulama yang berasal dari Syiraz (Iran) yang di angkat menjadi Qodhi. Pada masanya kerajaan Islam Samudra Pasai memiliki armada kapal dagang yang cukup tangguh.
Pada tahun 1348 M. Malikud Dhohir II wafat,setelah memerintah selama 22 tahun dan digantikan oleh puteranya yang bernama Zainal Abidin.
4)      Zainal Abidin (1348 – 1406 M)
Zainal Abidin dinobatkan menjadi raja kerajaan IslamPasai dalam usai  yang relatif muda. Dalam menjalankan pemerintahannya banyak dipengaruhi oleh para pembantunya, sehingga banyak kebijakan yang dilakukan kurang sesuai dengan kehendak rakyat, terutama bila dibandingkan dengan Malikud Dhohir II yang terkenal sangat adil dan bijaksana. Pada masanya kerajaan Pasai mengalami kemunduran.
Kelemahan Pasai ini dijadikan kesempatan oleh kerajaan Siam dan Majapahit untuk mengusainya. Mula-mula serangan datang dari kerajaan Siam yang terdiri dari 400 hulubalang dan berhasil menyadera sultan Zainal Abidin tanpa banyak perlawanan yang berartidari hulabalang kerajan Pasai.  Sebagai tebusannya,Pasai harus menyerahkan emas yang berbentuk paso dan itik kepada Siam.
Tidak lama setelah serangan hulubalang Siam, datang pula serangan dari kerajaan Majapahit. Dan Pasai pun tunduk untuk kedua kalinya.
Di akhir kekuasaannya, zainal abiding mendapat perlindungan dari kerajaan Tiongko dengan Cheng Ho sebagai panglimanya. Pada tahun 1406 M ia wafat setelah memerintah selama 58 tahun. Para penggantinya tidak mampu mengangkat kembali kerajaan Pasai dan sejak itu kerajaan Pasai menjadi kerajaan kecil di bawah kekuasaan kerajaan-kerajaan lain seperti Majapahit dan Siam.   
C.    Perjuangan Kerajaan Pasai dalam Perkembangan Islam
            Kerajaan Pasai punya andil yang besar dalam upaya penyebaran dan pengembangan Islam, terutama pada masa pemerintahan Sultan Malikus Saleh dan Malikud Dhohir II. Di mana penyebaran Islam dipimpin langsung oleh raja dengan dibantu oleh para alim ulama. Dari kerajaan Pasai lah pada tahun 1440 M. Agama Islam masuk dan berkembang diPariaman, Malaka, Tapanuli, Riau, Minangkabau, Kerinci dan di sebagian daerah Sumatera Selatan.
Pada masa kerajaan Pasai terdapat beberapa tokoh yang sangat berjasa dalam penyebaran Islam di Sumatera,diantaranya adalah Syah Baharuddin ke Sumatera Barat, Raden Rahmat (Sunan Ampel)dan seorang raja dari lampung bernama Minak Kumala Bumi ke Sumatera Selatan.
Peninggalan kerajaan Pasai tidak banyak diketahui, karena kurangnya peninggalan budaya dan tidak banya ditemukannya dasar tertulis dari kerajaan tersebut, kecuali ada beberapa makam pada raja yang bertuliskan arab dan berita-berita berisi dari sumber lain seperti Ibnu Batutang. Akan tetapi di duga pada saat itu telah ada lembaga-lembaga Islam yang digunakan sebagai tempat musyawarah atau penyiaran (pengajaran) agama Islam seperti Masjid, musola dan buku-buku yang berisi syair-syair tentang ajaran Islam atau hikayatnya raja-raja dan pada pahlawannya dalam mengembangkan agama Islam.
Dari uraian di atas tidak menutup kemungkunan akan munculnya pernyataan-pernyataan dari peserta didik Anda dan kemungkinan bagi Anda sendiri sebagai pendidik belum puas dengan pemaparan di atas. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diketahui yaitu:
-          Sumatera merupakan tempat persinggahan para pedagang, khususnya yang datang dari Negara Arab. Hal ini karena letak geografis Sumatera adalah berada di antara jalur perdagangan internasional. Dalam kenyataanya mereka ini tidak hanya singgah melainkan sebagian mereka menetap. Mereka bergaul dengan masyarakat baik dalam perdagangan maupun melalui perkawinan. Dengan pergaulan ini proses Islamisasi terjadi.
-          Terjadinya hubungan diplomatik dengan dunia Arab. Hal ini dapat terlihat pada gelar sultan Pasai yang sama dengan gelar yang dipakai oleh Sultan Mamalik di Mesir.
-          Pada masa pemerintahan kerajaan pasai, datang dua penjelajah dunia yang sangat terkenal, yaitu Marco Polo dan Ibn Battuthoh.marco Polo adalah seorang pengembara berasal dari Venesia,ia melawat ke Sumatera sekitar tahun 1292 M. yaitu pada masa pemerintahan Sultan Malikus Saleh, sedangkan Ibn Battuthoh seorang pengembara (musafir) dari Marco singgah ke Pasai pada masa pemerintahan Muhammad Malikud Dhohir II. Dari Ibn Battuthoh banyak di dapat informasi tentang kerajaan Pasai. Dari kedua pengembara inilah para sejarawan banyak mendapat informasi tentang awal masuknya Islam di Indonesia.
Samudera Pasai semakin berkembang terutama setelah jalan berdagang antara Timur dan Barat yang mula-mula melalui Bagdad, pindah melalui Mesir. Karena itu maka Cambay (Bandar Gujarat) semakin ramai. Di sisi lain hubungan Samudera Pasai dengan Gujarat terjalin semakin erat. Hubungan ini adalah salah satu sebab yang mendorong pesatnya perkembangan agama Islam di Samudera Pasai. Di bidang politik, perdagangan dan perairan juga mengalami perkembangan yang sama, bahkan pada masa itu kerajaan Pasai menjadi pusat studi Islam di Asia Tenggara.









      Adapun acra-cara mengerjakan mata pelajaran Sejarah dan kebudayaan Islam         tentang Kerajaan Islam di Samudera Pasai ini dapat ditempuh antara lain melalui:
1)      Guru memaparkan kisah tentang kerajaan Islam di Samudera Pasai secara kronologis yaitu:
a.       Bagaimana proses masuknya Islam ke Samudera Pasai melalui jalur apa Islamisasinya, siapa tokoh-tokoh penyebarnya, kapan pertama kali datang, bagaimana perkembangannya dan siapa saja yang menerima kehadiran agama Islamdi Pasai.
b.      Kapan berdirinya kerajaan Islam di Samudera Pasai, di mana pusat kerajaannya, siapa raja-rajanya, bagaimana masa pemerintahanya, kemajuan-kemajuan apa saja yang dapat dilakukannya, apa yang menyebabkan kemundurannya dan bagaimana hubunganya dengan Negara luar.
c.       Sejauh mana peranan kerajaan Samudera Pasai dalam mengembangkan agama Islam, daerah mana saja yang dijadikan objek dalam pengembangan islamnya dan siapa saja tokoh-tokohnya.
2)      Guru dapat memberikan penjelasan kepada anak didiknya darikisah yang telah diuraikannya dengan ringkas, jelas dan dengan bahsa yang sederhana serta mudah dipahami.
3)      Guru dapat memberikan catatan yang berupa ringkasan dan bersifat hafalan.
4)      Guru dapat menyajikan data-data yang dapat mendukung kepercayaan anak didik bahwa kerajaan Pasai itu memang betul-betul pernah ada bukan hanya dongeng, misalnya dengan menunjukkan foto makam Sultan Malikus Saleh atau bentuk lainnya.
5)      Sebelum mengakhiri uraiannya guru mengulangi kisahnya secara garis besar. 
      Selanjutnya, cara mengevaluasi hasil penuturannya ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antaralain.
1.      Guru memerintahkan anakdidiknya untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan.
2.      Guru melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada anakdidiknya secara acak.
3.      Guru memerintahkan dua anak didiknya untuk tampil ke depan untuk saling bertanya dan saling menjawab bergantian, kemudian diikuti oleh pasangan-pasangan lainnya.
4.      Guru menyuruh kepada anak didikanya untuk menguraikan sebagaimana yang telah diuraikannya sesuai dengan bahasa dan pemahaman mereka masing-masing.
5.      Sebelum melanjutkan kepada materi berikutnya,guri terlebih dahulu menguji hafalan dan daya ingatan anak didiknya.
      Guna memantapkan penguasaan Anda terhadap materi modul ini lakukanlah kegiatan berikut ini.
1)      Sejauh mana yang Anda ketahui sekitar masuk dan berkembangnya Islam di Samudera Pasai?
2)      Siapakah pembawa agama Islam ke Samudera Pasai dan berasal dari mana serta siapa saja yang menerima kehadiran agama Islam dan memeluknya.
3)      Sejauh mana yang Anda ketahui tentang kerajaan Samudera Pasai pada masa kekuasaan Sultan malikus Saleh
4)      Bagaimana keadaan agama Islam pada masa pemerintahan Malikud Dhohir II.
5)      Mengapa para Sultan kerajaan Samudera Pasai menyandang dengan gelar yang sama.
6)      Bagaimana karaktristik Malikud Dhohir II.
7)      Sejauh mana yang Anda ketahui tentang kerajaan Samudera Pasai pada masa pemerintahan Zainal Abidin.
8)      Apa peranan Samudera Pasai dalam mengembangkan Islam
9)      Mengapa kerajaan Samudera Pasai mengalami kemunduran.
10)  Mengapa Samudera Pasai menjadi tempat persinggahan para pedagang Arab.
11)  Faktor apa yang menjadikan kerajaan Samudera Pasai dapat berkembang dengan pesat.
12)  Bagaimana cara mengerjakan materi ini yang efektif menurut pendapat Anda.
13)  Sebutkan dari lima cara mengevaluasi hasil penuturan yang dapat dilakukan.
14)  Adakah cara lain dalam mengevaluasi hasil penuturan selain dari cara evaluasi yang telah disebutkan menurut pandapat Anda.
Petunjuk Jawaban Latihan1
1)      Silakan Anda baca kembali jawabannya pada halama 1
2)      Silakan Anda baca kembali pada halaman 3
3)      Silakan Anda baca kembali pada halaman 3
4)      Silakan Anda baca kembali pada halaman 4
5)      Silakan Anda baca kembali pada halaman 4
6)      Silakan Anda baca kembali pada halaman 4
7)      Silakan Anda baca kembali pada halaman 4
8)      Silakan Anda baca kembali pada halaman 5
9)      Silakan Anda baca kembali pada halaman 5
10)  Silakan Anda baca kembali pada halaman 6
11)  Silakan Anda baca kembali pada halaman 6
12)  Silakan Anda baca kembali pada halaman 6
13)  Bandingkan dengan uraian dalam modul ini pada halaman 7
14)  Jika terdapat cara lain dalam mengevaluasi hasil penuturan yang lebih efisien dan efektif, silahkan Anda terapkan dan kembangkan dengan sebaik-baiknya.

0 komentar:

Posting Komentar