Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

KEGIATAN PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI)



1.      Rasional
      Belajar mengajar merupakan sebuah kegiatan yanbg diolakukan bersama-sama antarguru dan siswa. Dalam hal ini siswa bukan hanya sebagai objek dari proses pembelajaran, melainkan mereka sebagai subjek dari proses tersebut. Hal ini mengandung pengertian bahwa peserta didik harus berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk membangun makna atau pemahaman. Pengetahuan ditemukan, dibentuk, dan dikembangkan oleh siswa sendiri. Guru hanya menciptakan kodisi dan situasi yang kondusif agar siswa dapat memahami materi pelajaran dan menyimpan dalam ingatan jangka panjang (long, term memory) yang sewaktu-waktu dapat dipanggil atau diingat kembali (recall).
      Siswa membangun pengetahuna mereka secara katif. Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa, bukan sesuatu yang dilakukan terhadap sisw. Siswa tidak menerima pengetahuan dari guru secara pasif. Teori skemata menjelaskan bahwa siswamengaktifkan stuktur kognitif mereka dan membangun struktur-struktur baru untuk mengkomodasikan masukan-masukan pengetahuan baru. Jadi, penyusunan pengetahuan yang terus-menerus menempatkan siswa sebagia peserta yang aktif.
      Guru perlu berusaha mengembangkan kompetensi dan kemampuan siswa. Kegiatan belajar mengajar haru menekankan pada proses (process oriented) dan hasil (product oriented). Setiap orang pasti mempunyai potensi. Paradigma lama mengklasifikasikan siswa dalam kategori prestasi belajar seperti dalam penilaian ranking dan hasil-hasil tes.

      Pendidikan adalah interaksi pribadi di antara para siswa dan interaksi antara guru dan siswa. Kegiatan pendidikan adalah suatu proses social yang tidak dapat terjadi tanpa interaksi antar pribadi. Belajar adalah suatu proses pribadi, tetapi jjuga proses social yang terjadi ketika masing-masing orang berhubungan dengan yang lain dan membangun pengertian dan pengathuan bersama.
2.      Prinsip-prinsip KBM
a)      Berpusat pada siswa (student orientad)
      Guru harus memandang siswa sebagai sesuatu yang unik, guru harus mempunyai paradigma bahwa tidak ada dua orang siswa yang sama, walau pun mereka kembar satu telur. Setiap siswa berbeda satu dengan yang lainnya. Siswa berbeda dalam minat, motivasi, kemauan, kesenangan, pengalaman dan cara belajar.
b)      Belajar dengan Melakukan (learning by doing)
      Agar proses pembelajaran, menyenangkan, guru harus menyediakan kesempatan pada siswa untuk melakukan apa yang dipelajarinyua, sehingga siswa memperoleh pengalaman yang nyata. Cara ini yang berkaitan dengan penerapan konsep-konsep, dan kaidah-kaidah.
c)      Mengembangkan kemampuan sosial
      Proses pembelajaran selain wahana untuk memperoleh pengetahuan, juga sebaga sarana untuk berinteraksi sosial. Dengan melakukan interaksi dengan guru atau dengan sesama siswa akan membentuk pemahaman yang lebih bermakna. Selain itu melalui belajar atau bekerja kelompok siswa belajr berbagi dan mau mendengarkan orang lain serta menumbuhkan asa solidaritas sesama.
d)     Mengembnagkan keingintahuan dan imajinasi
      Proses pembalajaran yang baik harus dapat memancing rasa ingi tahu siswa. Karena merupakan modal untuk mengembangkan potensi anak secara maksimal. Selain itu KBM juga hasur dapat mengembangkan imajinasi anak. Guru dapat menciptakn dan merangsang daya imajinasi siswa, sehingga siswa akan terlatih dan terbiasaberfikir kiritis dan kreatif.
e)      Mengembangkan kreatifitas siswa
      Setiap anak memiliki potensi yang berbeda. Oleh karena itu guru dapat merangsang kreatifitas siswa dengan memberikan kesempatan yang seluias-luasnya untuk mkengungkapkan dan menyampaikan pendapat seta merealisasian ide-ide mereka. Kratifitas adalah tingkat kecerdasan yang tinggi. Karena pada kreatifits terdapat originalitas. Pemberian kesempatan tersebut harus bersifat bebas dan berkesinambungan.
f)       Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
      Dalam kehidupan yang nyata, siswa akan selalu dihadapkan pada permasalahan hidup.oleh karena itu siswa harus dibekali dengan kemampuan pemecahan masalah aga mereka tidak frustasi.

3.      Prinsip-prinsip Motivasi dalam Belajar
      Motivasi atau motif adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi merupakan faktor yang saangat penting dalam mencapai prestasi belajar. Dua pembangkit motivasi yang efektif adalah keingintahuan dan keyakinan akan kemampuan diri. Motivasi siswa juga akan muncul jika guru menerapkan cara-cara sebagai berikut.
a.       Memberitahukan manfaat.
            Motivasi siswa akan muncul bila mereka tahu apa manfaat dari materi belajar yang diberikan. Oleh karena itu guru harus dapat meyakinkan bahwa materi yang disajikan akan bermakna bagi siswa. Manfaat dan kebermaknaan biasanya akan mudah muncul bila terkait dengan bakat, minat, pengetahuan dan tata nilai siswa.
b.      Komunikasi terbuka
            Siswa akan termotivasi untuk belajar bila cara komunikasi dan penyampaian yang dilakukan guru dilkukan secara terstruktur dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa, sehingga pesan pembelajaran mudah dipahami siswa.
c.       Metode yang beragam
            Siswa akan termotivasi bila guru menggunakan metode atau pendekatan yang bervariasi. Suasana belajar akan menjadi sangat menarik dan siswa merasa senang. Guru harus mampu menggunakan metode yang beragam, agar dapat mengakomodir keberagaman kebutuhan dan gaya belajar siswa.
d.      Sumber belajar yang variatif
            Siswa senang bila materi pembelajaran tidak hanya mengacu pada buku sumber saja. Guru harus dapat mengembangkan materi belajar dengan sumber-sumber lain yang ada di sekitar siswa. Kaitkan materi belajar dengan isu-isu kontemporer. Bila guru melakukan hal ini keuntungan ganda akan diperoleh; diantaranya adalah penguasaan materi ajar dan siswa akan merasa dekat dengan lingkungan sosial mereka.
e.       Mengembangkan kecerdasa yang beragam (multiple intelegence)
            Siswa akan belajar secara optimal juka pengalaman belajar yang disajikan dapat mengembangkan berbagai kemampuan dan kecerdasan. Ada tujuh kemampuan siswa yang bisa muncul seperti kemampuan logis matematis, bahasa atau semantic, music, kinestetik, kemampuan inter personal, kemampuan intra personal, serta kemampuan spasial. Biasanya siswa memiliki dua atau lebih kemampuan. Oleh karena itu guru harus dapat memberikan pengalaman belajar yang dapat memungkinkan kemampuar tersebut berkembang.
f.       Penilaian yang adil
            Siswa akan sangat termotivasi bila guru memberikan penilaian pada setiap tugas yang diberikan. Dalam memberikan penilaian iniguru harus memperhatikan pada proses dan produk. Bobot nilai uang diberikan sesuai dengan beban tugas atau tingkat kesulitannya.
g.      Menggunakan alat peraga
            Siswa akan menguasai hasil belajar dengan maksimal jika dalam proses belajar siswa menggunakan sebanyak mungkin indera untuk berinteraksi dengan ini pemblejaran. Maka sebaiknya guru tidak hanya menyampaikan materi secara lisan dengan cara ceramah (dalam kondisi ini siswa hanya menggunakan indera pendengaran saja), guru juga harus menggunakan alat peraga semacam OHP atau gambar-gambar yang dapat menarik perhatian siswa (dengan cara semacam ini tidak hanya mendengar saja tetapi siswa juga menggunakan indera penglihatan mereka), atau dengan kata lain siswa belajar dengan menggunakan dua indera sekaligus dalam wakti bersamaan.

4.      Pengolahan kegiatan belajar mengajar
a.       Pengelolaan siswa dan kelas
1)      Mengelola ruang kelas
      Mengelola ruang kelas adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh guru. Pengelolaan ruang kelas adlah penataan meja dan kursi agar dapat menciptakan KBM yang efektif dan kondusif sehingga dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan. Manfaat lain yang dapat dicapai adalah:
a)      Aksebilitas: siswa mudah menjangkau alat dan sumber belajar.
b)      Mobilitas: siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian lain di dalam kelas.
c)      Interaksi: memudahkan interaksi antara guru dengan siswa atau antar siswa.
d)     Variasi kerja siswa: sangat memungkinkan siswa bekerja secara perorangan, berdua atau dalam kelompok-kelompok kecil.
      Dalam penataan ruang kelas ini guru dapat menggunakan bentuk yang bervariasi, dimana guru dapat memilihnya yang disesuikan dengan metode, materi yang dibahas dan tujuan yang akan dicapai. Bentuk-bentuk tersebut diantaranya adalah:
1)      Membajar kebelakang
2)      Berhhadap-hadapan
3)      Setengah lingkaran
4)      Lingkaran
e)      Tapal kuda
f)       Lingkaran-lingkaran kecil, dll.
2)      Mengelola siswa
      Siswa dalam satu kelas biasanya memiliki kemampuan yang beragam: pandai, sedang, dan kurang. Dengan alasan ini guru perlu mengatur kapan  siswa bekerja secara individual, berpasangan, dan kapan mereka harus dikelompokan atau klasikal. Dalam pengelompokan siswa banyak yang harus diperhatikan siswa agar kerja kelompok mereka maksimal, diantaranya adalah: (1) kelompok tersebut harus heterogen, baik dari segi kecerdasan, motivasi dan juga minat, (2) jumlah anggota kelompok sebaiknya jangan terlalu besar, dan (3) waktu.
b.      Rancangan Pembelajran
            Kegiatan pembelajaran harus dirancang secara cermat, agar guru tidak melkukan kesalahan. Rancangan yang dibuat guru harus sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Idealnya, kegiatan untuk siswa pandai harus berbeda dengan kegiatn untuk siswa yang sedang dan kurang, walaupun untuk meteri yang sama. Hal ini perlu dilakukan supaya yang padai tidak merasa bosan, dan bagi yang sedang atau kurang jug adapt terlayani dengan baik. Maka muncul istilah remedial (pengulangan) untuk mereka yang kurang dan enrichment (pengayaan) untuk siswa yang pandai.
c.       Pengelolaan sumber belajar
            Yang dimaksud sumber bel;ajar adalah apa saja yang kita gunakan dalam proses pembelajaran untk mencapai tujuan. Guru harus mengetahui sarana apa saja yang tersedia dan dapat ia manfaatkan. Sumber belajar bukan hanya buku teks, akan tetapi apa saja yang ada disekitar kit dapat kita menfaatkkan sebagai sumber belajar baik yang bersifat materi maupun kejadian-kejadian.
d.      Strategi dan metode pembelajaran
            Belajar adalah suatu proses yang dialami siswa untuk membangun dan mengembangkan suatu gagasan atau pengetahuan. Oleh karena itu proses belajar mengajar harus dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif: kegiatan tersebut dapat melalui siswa mengamati, bertanya, meringkas, membuat pertanyaan, menjelaskan, mengomentari gambar, membuat gambar, dan sebagainya.

5.      Persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran
a.       Persiapan kegiatan pembelajaran
            Bila kita ingin pembelajaran di kelad mencapai hasi yuang maksimal, maka guru harus membuat persiapan yang baik. Karena mengajar di kelas adalah puncak dari serangkaian kegiatan yang panjang. Sebuah persiapan yang adlah satu langkah menuju sukses. Umumnya persiapan kegiatan pembelajaran diwujudkan dalam bentuk “satuan pelajran (RP)” yang dibuat utnuk setiap tatap muka.
            Bentuk atau format dari sebuah “satuan pelajaran” sangatlah beragam. Namun yang harus diperhatikan adalah sebuah RP yang baik minimal harusberisi antara lain; (10 materi, (2) tujuan pembelajaran, (3) prosedur pembelajaran (motivasi, presentasi, latihan/pemantapan, dan evaluasi), serta (4) media dan strategi pembelajaran. Alokasi waktu juga sebaiknya dicantumkan dalam RP, walaupun sifatnya fleksibel dan tidak mengikat, namun berfungsi sebagai acuan.
b.      Pelaksanaan
            Pelaksanaan proses pembelajaran sebaiknya mengacu pada RP yang dibuat. Walaupun sifatnya sangat fleksibel dan tidak mengikat. Pelaksanaan di kelas sangat membutuhkan improvisasi sehingga proses pembelajaran tidak kering dan menarik.
            Pada setiap kali tatap kali (satu kali pertemuan) guru harus memperhatika tahapan-tahapan pembelajaran yang harus dilaksanakan. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:
1)      Motivasi
      Langkah ini dilakukan pada awal pertemuan. Kegiatan ini dilakukan untuk memfokuskan perhatian siswa pada materi yang akan dipelajari. Disamping itu juga bertujuan untuk memotivasi siswa agar mereka bergairah untuk mengikuti pelajran. Kegiatan awal ini tidak membutuhkan waktu yang lama, sekitar lima sampai sepuluh menit. Cara yang digunakanpun sangat beragam tergantung dari improvisasi dan kreatifitas guru.
2)      Presentasi
      Pada langkah kedua ini guru menyampaikan metri yang menjadi poko bahasan pada saat itu. Karena mengacu pada prosespembelajaran yang berpusat pada siswa maka waktu yang dihabiskan oleh guru tidak boleh melebihi sepertiga dari waktu yang ada.
3)      Tugas dan latihan
      Pada tahap ini yang melakukan aktifitas adlah siswa, sedangkan guru hanya menjadi fasilitator yang siap membantu siswa bila mereka menemui kesulitan. Waktu yang dihabiskan iniharus lebih banyak dari yang digunaklan guru untuk menjelaskan materi.
4)      Evaluasi
      Evaluasi merupakan tahapan terakhir. Kegiatan evaluasi yang dilakukan pada tahapan ini bukan untuk memberikan penilaian pada siswa, melainkan untuk mengetahui seberapa banya materi yang dapat diserap oleh siswa. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru untuk m,engetahui keberhasilan pengajaran yang dilakukannya. Tahapan ini sangat penting untuk dilakukan, karena guru mendapatkan informasi sedini mungkun.
c.       Penilaian
            Penilaian yang dimaksud adalah buka penilaian untuk melakukan grading (UTS atau UAS). Akan tetapi adalah penilaian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang daya serap siswa. Teknik evaluasi yang digunakan haruslah bervariasi supaya tidak membosankan dan antusia dan kompetitif.

0 komentar:

Posting Komentar