BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam GBPP pendidikan dasar
(Depdikbud, 1994) dijelaskan bahwa tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) adalah :
(1)
memahami konsep IPA, (2) memiliki
ketrampilan proses, (3) bersikap ilmiah, (4) mempu menerapkan berbagai konsep
IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam semesta dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari, serta (5) memupuk rasa cinta terhadap alam semesta dan
menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
Tujuan kurikuler ini mencakup hakekat
IPA dan juga kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA harus
menggambarkan, dijiwai, serta diarahkan untuk mencapai tujuan kurikuler ini.
Perangkat pembelajaran, perencanaan pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran IPA
SMP harus mengacu pada tujuan pembelajaran IPA dan memperhatikan karakteristik
siswa SMP sebagai pebelajar. Demikian pula
ketrampilan-ketrampilan yang harus
dikuasai untuk mencapai tujuan di atas harus benar-benar dilatihkan di kelas
melalui kegiatan pembelajaran.
Menurut teori perkembangan kognitif
Piaget, siswa kelas 3 SMP pada taraf berpikir operasional formal, pola berpikir
yang ditunjukkan adalah sistematis dan meliputi proses-proses yang komplek
(Amin, P dan K : 1987). Operasionalnya tidak lagi terbatas semata-mata pada
penggunaan objek/benda-benda yang kongkrit tetapi dapat pula digunakan pada
operasional lainnya. Anak telah dapat
memecahkan semua macam problem yang hanya dapat dipecahkan melalui penggunaan
operasional logika yang lebih tinggi tingkatannya
Dari teori perkembangan kognitif
Piaget di atas jika guru telah melaksanakan proses pembelajaran menggunakan
metode yang proporsional, tujuan pembelajaran IPA yang dirinci menjadi tujuan
pembelajaran umum dan lebih rinci lagi serta lebih operasional menjadi tujuan
pembelajaran khusus lebih mudah dicapai, namun kenyataannya dalam setiap kali
pelaksanaan pembelajaran pencapaian tujuan tersebut masih sangat rendah. Hal
itu dapat dilihat dari hasil belajar siwa sangat rendah atau belum mencapai
target ketuntasan.
Berdasarkan pemantauan hasil evaluasi
ulangan harian mata pelajaran biologi pada konsep Kelangsungan Hidup Organisme
kelas 3 F semester I tahun pelajaran 2004 – 2005 pada subkonsep Adaptasi
setelah dilakukan analisis hasil ulangan harian masih belum mencapai target
ketuntasan belajar secara klasikal.
Yang dimaksud dengan ketuntasan
belajar secara klasikal yaitu jika 85 % dari sejumlah siswa dalam satu kelas telah memperoleh nilai 6,5
atau lebih.
Sedangkan analisis hasil ulangan
harian mata pelajaran biologi pada konsep Kelangsungan Hidup Organisme kelas 3
F semester I tahun pelajaran 2004 – 2005 pada subkonsep Adaptasi hanya mencapai
ketuntasan belajar klasikal 56,8 %, yaitu 25 siswa dari 44 siswa di kelas 3 F
telah mencapai ketuntasan belajar individual.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
sebagian besar siswa mengalami kesulitan untuk memahami konsep Kelangsungan
hidup organisme. Hal ini diduga karena pendekatan, metode, model pembelajaran,
maupun strategi pembelajaran yang digunakan kurang tepat juga kemampuan guru
serta sarana pembelajaran yang meliputi media, alat peraga, dan buku pegangan
siswa yang terbatas sehingga mengakibatkan rendahnya pemahaman siswa terhadap
konsep-konsep pada mata pelajaran biologi yang dapat dilihat dari belum
tercapainya ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
Selama ini dalam proses pembelajaran
di kelas, guru mengajar seperti hanya menyuapi makanan kepada siswa. Siswa
selalu menerima suapan itu tanpa komentar, tanpa aktif berpikir, siswa
mendengar tanpa kritik apakah pengetahuan yang diterimanya dalam pembelajaran
tersebut benar atau tidak. Dalam interaksi belajar mengajar ini guru berperan
sangat penting, gurulah yang aktif sedangkan siswa bersifat pasif sehingga
semua kegiatan berfokus pada guru. Jika permasalahan ini tidak segera diatasi,
maka sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas 3 F untuk tahun 2004
– 2005 pada mata pelajaran biologi.
Melalui penelitian tindakan kelas ini diharapkan
adanya peningkatan pemahaman siswa kelas 3 F terhadap konsep kelangsungan hidup
organisme yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar atau
meningkatnya ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Adapun target
peningkatan yang hendak dicapai sekurang-kurangnya 85 % dari jumlah siswa dalam
satu kelas dapat mencapai nilai sekurang-kurangnya 6,5.
1.2
Identifikasi
dan Rumusan Masalah
Data hasil
refleksi awal diantaranya menunjukkan bahwa permasalahan yang merupakan kasus
kelas adalah hasil belajar siswa sangat rendah. Hal itu ditunjukkan oleh nilai
ulangan harian pada konsep kelangsungan hidup organisme subkonsep adaptasi
mahluk hidup setelah dianalisis belum mencapai ketuntasan belajar klasikal,
siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, dan masih banyak faktor-faktor
lain yang menyebabkan rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep-konsep pada
mata pelajaran biologi terutama pada konsep kelangsungan hidup organisme.
Faktor eksternal juga dapat mempengaruhi
aktifitas belajar siswa baik di kelas maupun di rumah. Hasil wawancara awal
dengan beberapa siswa terutama yang hasil belajarnya kurang faktor eksternal yang
mempengaruhi aktifitas belajar siswa antara lain faktor ekonomi lemah sehingga
siswa kurang memiliki buku-buku referensi, faktor lingkungan yang kurang
menunjang yaitu banyaknya pengangguran akibat putus sekolah, hiburan malam,
maraknya playstation, bilyard, dsb.
Dari sekian
banyak permasalahan yang menyebabkan rendahnya pemahaman siswa terhadap
konsep-konsep pada mata pelajaran biologi maka peneliti hanya membatasi pada
permasalahan secara umum yang akan dipecahkan dalam penelitian tindakan kelas
ini yaitu :
“Bagaimana meningkatkan pemahaman
siswa kelas 3 F SMP Negeri 1 Xxx terhadap konsep Kelangsungan Hidup
Organisme ?”.
Jawaban atau
tindakan pemecahan permasalahan di atas dapat diatasi apabila
subpermasalahan-subpermasalahan lebih khusus di bawah ini telah terpecahkan :
- Bagaimana meningkatkan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA melalui pendekatan inkuiri terpimpin ?
- Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa pada kegiatan pembelajaran IPA melalui pendekatan inkuiri terpimpin ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian tindakan kelas
ini untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas 3-F SMP Negeri 1 Xxx – Xxx
terhadap konsep Kelangsungan Hidup Organisme melalui pendekatan inkuiri
terpimpin yang ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar atau peningkatan
ketuntasan belajar klasikal sekurang-kurangnya 85 %.
Tujuan khusus adalah :
1.
Meningkatkan
aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA melalui pendekatan inkuiri
terpimpin.
2.
Meningkatkan
hasil belajar siswa pada kegiatan pembelajaran IPA melalui pendekatan inkuiri
terpimpin.
1.4
Manfaat
Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini
diharapkan bermanfaat :
1.
Bagi
guru pelaku penelitian tindakan kelas dapat :
·
memberikan
pengalaman merancang pembelajaran dan pengelolaan kelas dalam kegiatan
pembelajaran biologi menggunakan pendekatan inkuiri terpimpin.
·
meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas.
2.
Bagi
siswa melalui penelitian tindakan kelas ini diharapkan mereka dapat aktif
melaksanakan pembelajaran serta menemukan konsep-konsep sendiri berdasarkan
pengamatan serta diskusi.
3.
Bagi
Sekolah merupakan salah satu upaya untuk pelayanan pendidikan pada masyarakat.
4.
Bagi
pengembangan ilmu penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat menyediakan
alternatif kegiatan pembelajaran.
1.5
Ruang
Lingkup
Penlitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif dengan keterbatasan pelaksanaan penelitian :
1.
Materi pembelajaran yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pokok bahasan Kelangsungan Hidup Organisme,
subpokok bahasan Perkembangbiakan Mahluk Hidup yang merupakan salah satu materi
pada mata pelajaran biologi kelas 3 SMP semester I.
2.
Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas yang direncanakan terdiri atas 3 siklus, tiap siklus
tediri tahapan perencanaan (planing), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan
(observasi), dan refleksi.
3.
Penelitian tindakan kelas ini
hanya dilakukan di kelas 3 F SMP Negeri 1 Xxx semester I tahun pelajaran
2004-2005 yang berjumlah 44 siswa.
1.6
Penjelasan
Istilah
Berikut ini diberikan uraian
definisi istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini.
§ Discovery : Suatu kegiatan atau
pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa sehingga siswa dapat
menemukan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip
melalui proses mentalnya sendiri.
§ Inkuiri :
pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa bukan dari mengingat suatu
fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri.
§ Pembelajaran metode inkuiri terpimpin adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
guru dan siswa, siswa melakukan kegiatan : merumuskan masalah, membuat
hipotesis, merencanakan kegiatan, melakukan percobaan, mengumpulkan data,
membuat kesimpulan dibawah bimbingan guru.
§ Ketuntasan belajar individual : siswa telah memperoleh skor 65 % atau lebih
dari skor maksimal yang diujikan.
§ Ketuntasan belajar klasikal : sejumlah 85 % siswa atau lebih dari jumlah
siswa du kelas telah mencapai ketuntasan belajar individual.
§ Pendekatan
: suatu cara yang dianggap terbaik untuk mencapai sesuatu.
Dalam PBM : suatu cara yang digunakan agar
siswa dapat memahami suatu konsep pengetahuab dan mampu menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
§ Metode :
perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan materi pelajaran secara teratur,
bersifat prosedural melalui langkah-langkah yang teratur dan bertahap mulai
dari penyusunan, perencanaan pembelajaran, penyajian pembelajaranm dan
penilaian hasil pembelajaran.
§ Model Pembelajaran : Skenario kegiatan pembelajaran di kelas.
§ Strategi
: Ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya yang ada untuk melakukan
kebijakan tertentu dalam perang dan damai.
§ Strategi pembelajaran :
·
sesuatu yang patut dikerjakan untuk melancarkan
kegiatan pembelajaran
·
Proses-proses mental dan taktik yang digunakan
siswa untuk memfasilitasi belajar, termasuk memori dan metakognitif sehingga
siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar