Teripan mempunyai nilai ekonomi
penting karma kandungan atau kadar nutrisinya yang tinggi. Dari hasil
penelitian, kandungan nutrisi teripang dalam kondisi kering terdiri dari
protein sebanyak 82%, lemak 1,7% kadar air 8,9%, kadar abu 8,6%, dan
karbohidrat 4,8%.
Teripang dipasarkan dalam beberapa
bentuk produk, diantaranya yaitu teripang kering (beche-der-mer), usus asin
(konowata), gonad kering (konoko), otot kering, teripang kaleng, kerupuk
teripang, serta beragam produk lainnya. Pasaran utama dari teripang tersebut di
beberapa negara Eropa, Jepang, Singapura, Malasyia, dan Amerika Serikat.
Sementara negara pemasok utama teripang di pasaran internasional antara lain Indonesia , Singapura, Hongkong, Filipina, Kaledonia Baru , Maldives ,
India
dan Srilanka.
Perkembangan produksi dan ekspor
teripang dari hasil tangkapan di Indonesia dari tahun ke tahun
cenderung naik-turun. Berdasarkan data produksi dari Direktorat Jendral
Perikanan Budidaya, produksi teripang tahun 2000 sebesar 1.325 ton, tahun 2001
633 ton, dan tahun 2005 hanya sekitar 42 ton. Penurunan yang terus terjadi
tersebut lebih diakibatkan karena sebagian besar produksi masih berasal dari
alam. Bila mengandalkan stok alami yang jumlahnya terbatas dan tergantung dari
musim, ekspor teripang belum dapat dijamin kontinuitanya. Untuk mengatasi
kendala tersebut, budi daya teripang cukup prospektif untuk dilakukan guna menjamin
kontinuitas pasokan teripang di masa mendatang. Sampai saat ini, hasil budi
daya teripang belum banyak memberikan konstribusi devisa negara walaupun budi
daya teripang ini telah mulai banyak dilakukan oleh masyarakat di daerah
Sulawesi Tenggara, Riau, Lampung, dan beberapa daerah lainnya.
Pasaran teripang di dalam negeri
juga cukup potensial. Namun, konsumen komoditas ini masih terbatas di kalangan
menengah ke atas. Teripang kering banyak dijumpai di pasar swalayan di
kota-kota besar. Sementara dalam bentuk masakan, teripang banyak dijumpai di
restoran yang menyajikan hidangan laut.
Salah satu faktor yang dapat
menjamin kelangsungan usaha budi daya teripang yaitu tersedianya benih
berukuran seragam secara tepat waktu dengan kualitas serta kuantitas yang baik.
Teknologi budi daya teripang relative sederhana dan tidak memerlukan modal yang
besar sehingga dapat dilakukan oleh nelayan atau petani ikan. Disamping itu,
teknologi pascapanennya sudah lama dikenal oleh masyarakat sekitar pantai.
Usaha budi daya teripang akan lebih baik hasilnya bila dilakukan secara
terpadu, yaitu mulai dari pembenihan, pembesaran, dan pengolahan pascapanennya.
Potensi perairan Indonesia yang
cukup besar untuk pengembangan budi daya teripang harus dimanfaatkan dalam
upaya memperluas lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, meningkatkan devisa,
dan menjaga kelestarian sumber daya hayati. Suatu hal yang perlu dipahami bahwa
budi daya teripang tidak merusak lingkungan atau sumber daya itu sendiri. Lain
halnya bila pengadaan teripang dilakukan dengan penangkapan di alam. Dengan
demikian, melalui usaha budi daya teripang, pelestarian sumber daya hayati
khususnya sumber daya ikan juga ikut terjaga.
Teripang atau Ketimun Laut memang tidak sepopuler udang windu yang sempat
menduduki primadona subsektor perikanan. Teripang belum banyak dikenal oleh
masyarakat. Dalam dunia perdagangan, ketimun laut atau teripang ini biasa
dijual dalam bentuk kering atau asapan yang dikenal dengan nama sea cucumber
atau beche de-mer. Orang Jepang menyebutnya dengan nama namako. Teripang yang
hidup di laut bias mencapai bobot 6 Kg per ekor. Sampai saat ini pembudidayaan
teripang masih belum banyak dilakukan. Seperti jenis ikan laut lain, teripang
ini mempunyai masa depan yang cukup baik jika dibudidayakan secara benar. Sebab
selain memiliki harga yang tinggi di pasaran Internasional juga secara teknis
dapat dibudidayakan.
Disamping itu juga dapat membuka
lapangan kerja baru dan mendatangkan devisa Negara, karena merupakan salah satu
komoditas ekspor nonmigas. Di perairan Indonesia ada sekitar 60 jenis teripang,
tetapi baru sekitar 9 jenis yang telah diusahakan dan dimanfaatkan sebagai
makanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Tiga jenis di antaranya mempunyai
harga yang cukup mahal dan di beberapa daerah biasanya sering dibudidayakan,
yaitu teripang putih (Holothuria scabra), teripang koro (Microtlele nobelis)
dan teripang pandan (Thelonota ananas).
Manfaat dan Fungsi Teripang
0 komentar:
Posting Komentar