Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

Struktur Lingkungan Organisasi


Secara umum, lingkungan organisasi dapat dikategorikan ke dalam 2
bagian,yaitu :
1. Lingkungan Eksternal
Tingkatan eksternal terdiri dari lingkungan umum dan industri,berikut
perinciannya :
1. lingkungan Umum
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal
organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan
faktor-faktor tersebut pada dasarnya di luar dan terlepas dari operasi
perusahaan.Faktor-faktor tersebut di antaranya :
a) Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi mengacu kepada sifat, cara dan arah dari perekonomian di
mana suatu perusahaan akan atau sedang berkompetisi. Indikator dari
kesahatan perekonomian suatu Negara antara lain adalah tingkat inflasi, tingkat
suku bunga, deficit atau surplus perdagangan, tingkat tabungan pribadi dan
bisnis, serta produk domestik bruto.
b) Faktor Sosial
Faktor-faktor social yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup
keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup dari orang-orang
di lingkungan di mana perusahaan beroperasi.
c) Faktor Politik dan Hukum
Faktor politik dan hukum mendefenisikan parameter-parameter hukum dan
bagaimana pengaturan perusahaan harus beroperasi.Beberapa tindakan politik
dan hukum juga didisain untuk memberi manfaat dan melindungi perusahaan.
d) Faktor Teknologi
Faktor teknologi dalam lingkungan umum untuk merefleksikan kesempatan
dan ancaman bagi perusahaan. Kemajuan teknologi secara dramatis telah
mengubah produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses
persaingan.
e) Faktor Demografi
Faktor demografi ini adalah ukuran populasi, percampuran etnis serta distribusi
pendapatan. Perusahaan harus menganalisis perubahan faktor ini dalam konteks
yang global,bukan hanya secara domestik
2. Lingkungan Industri
Lingkungan industi adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi
yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi
yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan.
Lima kekuatan persaingan masuknya pendatang baru, ancaman produk
pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar

pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada –
merefleksikan kenyataan bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya
terbatas pada pemain konvensianal yang ada. Pelanggan, pemasok, produk
pengganti, serta pendatang baru potensial semuanya merupakan ‘pesaing’ bagi
perusahaan-perusahaan dalam industri. Persaingan dalam arti yang lebih luas ini
dapat disebut sebagai extended rivalry, sebuah pengertian persaingan yang
diperluas.
Kelima kekuatan persaingan diatas secara bersama-sama menentukan
intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan kekuatan yang
paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat
penting dari sudut pandang perumusan strategi.


a) Ancaman Masuknya Pendatang baru
Pendatang baru dalam industri biasanya dapat mengancam pesaing yang
ada. Karena pendatang baru seringkali membawa kapasitas baru, keinginan

untuk merebut pangsa pasar, serta seringkali pula memiliki sumberdaya yang
besar. Beberapa hambatan untuk memasuki industri adalah :
1. Skala Ekonami (Economies of Scale)
Skala ekonomi adalah bertambahnya jumlah barang yang diproduksi dalam
suatu periode sehingga mengakibatkan biaya produksi per unit menjadi turun.
Hal ini memaksa pendatang baru untuk masuk pada skala besar dan mengambil
resiko menghadapi reaksi yang keras dari pesaing yang ada atau masuk dengan
skala kecil dengan konsekuensi akan beroperasi dengan tingkat biaya yang tidak
menguntungkan.
2. Diferensiasi Produk (Product Differentiation)
Diferensasi produk artinya perusahaan tertentu mempunyai identifikasi merek
dan loyalitas pelanggan, yang disebabkan oleh periklanan, pelanyanan
pelanggaran, perbedaan produk dimasa lampau, atau sekedar merupakan
perusahaan pertama yang memasuki industri. Diferensasi menciptakan
hambatan masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan biaya yang
besar untuk mengatasi kesetiaan pelanggan yang ada.
3. Persyaratan Modal (Capital Requirement)
Modal yang besar menjadi salah satu hambatan yang masuk,khususnya
apabila modal yang diperlukan untuk pengeluaran tidak dapat diterima kembali.
4. Biaya Peralihan Pemasok (Switching Cost)
Biaya Peralihan Pemasok yaitu biaya yang harus dikeluarkan pembeli
bilamana berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok
lainnya.Jika biaya peralihan tinggi, maka pendatang baru harus menawarkan
penyempurnaan yang besar dalam biaya atau prestasi agar pembeli mau beralih
dari pemasok lama.
5. Akses ke Saluran Distribusi
Bilamana saluran distribusi untuk produk tersebut telah ditangani oleh
perusahaan yang sudah mapan,perusahan baru harus membujuk saluran
tersebut agar menerima produknya melalui cara-cara penurunan harga,

kerjasama periklanan dan sebagainya yang tentu saja berimplikasi terhadap
turunnya laba, hal ini termasuk hambatan masuk.
6. Kebijakan Pemerintah
Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya industri
dengan melakukan pengendalian dan pengawasan.
Persaingan tidak hanya terjadi antar perusahaan yang sejenis, tetapi lebih
jauh persaingan muncul dengan banyaknya para pendatang baru, para
pengusaha barang substitusi, daya tawar supplier dan dengan para pembeli.
Persaingan yang paling sengit biasanya terjadi antar perusahaan yang sejenis
(rival). Masing-masing perusahaan ingin memenangkan persaingan dan
memperoleh posisi pasar yang lebih kuat. Alat-alat persaingan yang dipakai
menyangkut harga, kualitas, bentuk, pelayanan, garansi, periklanan,
distribusi, inovasi dan lain-lain. Pendatang baru/pesaing baru masuk ke pasar
dengan membawa produk baru. Mereka ingin merebut pasar yang sudah ada.
Berhasil tidaknya pendatang baru masuk pasar, tergantung juga dari
kesulitan masuk (entry barrier) dan reaksi dari pemain lama. Persaingan juga
muncul dari barang-barang substitusi (substitute product). Apalagi barang ini
dapat menggantikan dengan lebih baik, seperti contohnya mesin tik dengan
komputer, kompor sumbu dengan kompor gas dan lain-lain. Persaingan dari
supplier dan buyer dapat berupa pengaruh dan kekuatan tawar-menawar
(bargaining power).

0 komentar:

Posting Komentar