ORGANISASI
Dalam kehidupan sehari-hari, tolong
menolong atau bantu-membantu adalah merupakan suatu manifestasi dari pergaulan
hidup yang wajar untuk mencapai suatu kehendak atau tujuan yang dihajatkan oleh
manusia itu, masalah yang mendetail dalam tolong menolong itu didasari oleh
suatu ide atau cita-cita yang sama, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi itu
ialah suatu perkumpulan dimana segenap warga di dalamnya mempunyai kepentingan
atau pandangan hidup yang sama kemudian menyatukan diri pada suatu wadah.
Persoalan yang menyangkut kepentingan
mereka bersama dibicarakan bersama-sama dalam suatu rapat, kata sepakat
diperoleh dengan jalan pemungutan suara.
Suatu perkumpulan dapat berjalan dengan
lancar apabila ada keserasian, saling ada pengertian dan menyadari fungsi
masing-masing, baik sebagai anggota atau pun pengurus.
A. Pengertian / Arti Organisasi
Hampir
setiap ahli keorganisasian memberikan definisinya sendiri-sendiri. Dari
definisi-definisi tersebut dapat kita peroleh beberapa kesimpulan antara lain:
1. Organisasi
adalah sekelompok orang yang bersatu bekerja untuk suatu tujuan bersama, di
bawah kepemimpinan bersama dengan alat yang tepat.
2. Organisasi
adalah orang-orang yang bekerjasama dan dengan demikian ini mengandung
ciri-ciri dari hubungan manusia yang timbul dalam kegiatan kelompok.
3. Organisasi
ialah satuan orang-orang yang tersusun secara sistematis untuk mencapai maksud
khusus yang mana dalam masing-masing orang mempunyai suatu peranan yang
ditetapkan secara resmi.
4. Organisasi
ialah wadah dan proses kerjasama antara dua orang atau lebih dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Dalam membentuk organisasi makan
unsur-unsur organisasi harus diperhatikan. Adapun unsur-unsur dari organisasi
itu ialah:
1. Sekelompok
orang
2. Kerjasama
3. Tujuan
tertentu.
Istilah organisasi dapat dibedakan dalam
tiga arti:
1. Organisasi
dalam arti badan
Ini dapat dirumuskan sebagai kelompok manusia
yang berkeinginan untuk mencapai tujuan tertentu di mana antara mereka ada
bagian tugas masing-masing.
2. Organisasi
dalam arti kegiatan
Adalah perbuatan untuk membedakan atau
mengadakan departemen bagian serta hubungan satu departemen dengan departemen
yang lain.
3. Organisasi
dalam arti struktur atau susunan hierarchie kepengurusan.
Disebut juga skema organisasi atau gambaran
skematis tentang bagian-bagian, seksi-seksi, dengan penejalasan tentang segala
tuga tiap seksi-seksi, dan hubungan masing-masing bagian atau seksi yang satu
dengan yang lain.
Organisasi dalam arti yang ketiga ini
dimaksudkan sebagai struktur, misalnya: susunan yang terdiri dari satuan
organisasi berseta pengaturan kekuasaan, tugas dan hubungan satu bagian dengan
bagian yang lainnya dalam mencapai tujuan tertentu.
B.
Masalah Organisasi
Dalam membahas organisasi secara
keseluruhan terdapat tiga masalah yang sangat penting, yaitu:
1. Masalah
teorinya
2. Masalah
kegiatannya
3. Masalah
problematikanya
C. Identitas dan
Tujuan Organisasi
Meskipun dikatakan bahwa struktur dan
fungsi suatu organisasi mengikuti suatu pola umum seperti yang digambarkan oleh
teori managemen ternyata sangat ditentukan pula oleh sifat, cara, pedoman dan
lain-lain dari organisasi yang bersangkutan. Tiap-tiap organisasi mempunyai “Ciri”
masing-masing berbeda.
Suatu organisasi ketentaraan mempunyai
ciri-ciri, yang berbeda dengan organisasi sosial atau organisasi pendidikan.
Suatu organisasi pendidikan berlainan satu dengan lainnya menurut jenjang kedewasaan
siswanya. Umpamanya: organisasi anak Sekolah Dasar, organisasi Mahasiswa di
perguruan tinggi.
Apakah yang menentukan perbedaannya?
Dalam teorinya dikatakan bahwa yang menentukan perbedaan tersebut ialah karena
banyak hal, tetapi salah satu hal yang menyolok adalah sifat produknya atau
hasilnya.
Hasil suatu organisasi Lembaga Perguruan
Tinggi adalah sarjana dengan ketentuan-ketentuan, seperti harus capak secara
akademiis, harus kreatif, harus berorientasi kepada masyarakat dan lain-lain.
Perbedaan hasil atau produk atau out
put inilah merupakan salah satu hal
yang membedakan “Ciri” organisasi tersebut.
D. Komunikasi
Dalam organisasi, hubungan antara satu
pengurus organisasi dengan yang lain, antara pengurus dan anggota sangat
menentukan lancar tidaknya perjalanan organisasi. Dalam hal ini komunikasi
adalah sarana yang sangat menentukan harmonisnya hubungan antar mereka. Pada
dasarnya dalam melakukan komunikasi ada tiga cara yang dapat dilakukan yaitu:
tertulis, lisan dan dengan gambar.
Salah satu syarat utama dalam komunikasi
berjalan dengan baik harus dilandasi dengan rasa saling pengertian antara
pemberi dan penerima komunikasi tersebut. Di samping itu beberapa syarat yang
harus diperhatikan di antaranya:
1. Bahasa,
dalam berkomunikasi hendaknya bahasa yang dipakai jelas, singkat, mudah
dipahami, enak didengar (tidak menyinggung).
2. Situasi dan
kondisi saat kita melaksanakan komunikasi.
3. Dengan siapa
berkomunikasi.
4. Waktu yang
tepat dalamm berkomunikasi.
Di samping dengan ketiga bahasa
komunikasi (tulisan, lisan dan gambar) komunikasi juga dapat dilaksanakan
dengan kode-kode tertentu dengan syarat kode-kode tersebut difahami oleh kedua
belah pihak yang sedang berkomunikasi.
E. Tugas
dan Kewajiban Anggota Organisasi
Kekuasaan dan tugas adalah dua hal yang
tidak dapat dipisahkan. Di mana ada kekuasaan di situ ada tugas, maka secara
langsung kekuasaan muncul bersamaan dengan pelaksanaan tugas tersebut. Tugas
dan kekuasaan dalam suatu organisasi harus berdampingan. Agar tercapai maksud
yang dituju tiap-tiap rencana organisasi, maka tugas pada anggota harus
ditentukan secara jelas. Hal ini menghindari kemungkinan adanya tugas tanpa
adanya tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas yang telah ditentukan.
Begitu juga di mana ada hak di situ ada
kewajiban, kekuasaan dapat dimisalkan sebagaimana wewenang. Sedangkan kewajiban
disamakan dengan tanggungjawab. Tiap-tiap anggota suatu organisasi mempunyai
tugas-tugas yang harus dijalankan.
Tetapi kadang-kadang anggota organisasi
itu tidak mengetahui dan mengerti akan tugas-tugas kewajibannya. Hal ini akan
merugikan suatu organisasi dan mengambat serta memperlambat kelancaran jalannya
organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Pada pokoknya tugas dan kewajiban
tiap-tiap anggota suatu organisasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Tugas dan
kewajiban yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
organisasi itu serta peraturan-peraturan dan keputusan yang telah ditetapkan
oleh organisasi tersebut.
2. Tugas dan
kewajiban yang berdasarkan pangkat atau jabatan atau jenjang hierarchie
kewenangan dalam organisasi tersebut.
F. Pembagian Departemen
Suatu organisasi memiliki segudang
permasalahan dan pekerjaan yang harus diselesaikan. Dalam hal ini perlu adanya
pembagian tugas dan penanganan setiap macam pekerjaan sehingga dalam
pelaksanaan tugas-tugas organisasi tidak
terjadi percampuran yang tidak karuan. Pembagian tugas yang demikian
disebut pembagian departemen.
Departemen sangat penting dalam suatu
organisasi sebab departemen yang dilaksanakan dengan pertimbangan yang masuk
dapat menghasilkan efisiensi dan efektifitas kerja sebuah organisasi.
Seseorang pemimpin yang cakap akan
pandai dan mampu mendelegasikan wewenang kepada anggotanya. Pendelegasian
wewenang adalah wujudnya departemen dalam suatu organisasi.
Dalam organisasi perusahaan, departemen
didasarkan pada beberapa hal di antaranya: proses produksi, jenis produksi,
lokasi, fungsi, jenis pembeli, waktu berproduksi dan jumlah personil.
Sedangkan departemen dalam organisasi
kemasyarakatan didasarkan atas perkembangan masalah yang dihadapi oleh
organisasi tersebut.
G. Instruksi / Perintah
Dalam organisasi instruksi sangat
diperlukan, tanpa dilaksanakannya fungsi ini maka semua perintah/intruksi hanya
akan tinggal di atas kertas. Perintah/instruksi yang baik dan efektif adalah
yang dilandasi dengan komunikasi yang baik dan dengan kedisiplinan pihak
pemimpin. Tidak ada kepastian mana yang terbaik antara instruksi tertulis dan
instruksi lisan, namun meskipun demikian keduanya harus diberi kekuatan yang
sama.
Walaupun tidak semua perintah harus
dilandasi partisipasi, namun bila itu memungkinkan akan sangat melancarkan
tugas-tugas yang dibebankan kepada anggota.
H. Koordinasi
Koordinasi bertujuan agar double
pekerjaan dan kesimpangsiuran antara seorang atau pihak dengan orang atau pihak
lain dapat dihindari. Tanpa koordinasi yang baik antar bagian, suatu organisasi
akan mengalami keruwetan dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan.
Dalam pelaksanaan koordinasi yang baik,
perlu adanya komunikasi dan kedisiplinan yang
baik pula dan untuk menunjang ke arah tersebut maka dalam perencanaan
dan penyusunan aturan kerja, unsur koordinasi harus dimasukkan ke dalamnya.
0 komentar:
Posting Komentar