Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

Pengertian / Arti Diskusi


A. Definisi
Diskusi adalah tukar pikiran antara peserta diskusi untuk memperoleh pengertian yang lebih tepat mengenai suatu masalah. Sebenarnya diskusi adalah kegiatan manusia yang ilmiah. Suatu kegiatan yang mencari kreativitas dan menyenangkan. Diskusi itu diikuti oleh bebagai tingkatan ilmu yang dimiliki. Dengan demikian penyelenggaraannya akan selalu ada perbedaan karena berbagai perbedaan karena perbedaan pola pikir. Dalam suatu diskusi para pesertanya berpikir bersama dan mengungkapkan pikirannya sehingga menambah pengertian dirinya karena beraneka pandangan kawan-kawan diskui, pada masalah yang didiskusikan, melalui diskusilah pribadi-pribadi tumbuh pada kelompok dan terbentuk.

B.  Kegunaan Diskusi
  1. Melatih untuk berani mengungkapkan pendapat sendiri dan berpikir secara tepat, kritis, logis dan obyektif.
  2. Belajar menghargai pendapat orang lain untuk mencapai kesimpulan yang benar.
  3. Diskusi mampu membentuk diri peserta, sebab tidak hanya mampu menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman serta kecapakan, tetapi sikap toleransi juga terus berkembang.
  4. Dengan diskusi kita akan terbuak kenyataan di sekeliling kita, keadaan ini menggugah kita untuk memperkembangkan ilmu ndan pengertian kita menurut prinsip yang benar dan mendorong kita untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi.

C.  Tujuan Diskusi
1.      Menggali nilai-nilai di sekitar kita dengan seksama, terutama persoalan-persoalan yang berhubungan dengan manusia dan sikap mereka dalam menghadapi suatu masalah.
  1. Merencanakan tindakan atau langkah supaya dapat menyelesaikan sesuatu masalah yang dihadapai.
  2. Dapat bertindak bersama sesuai dengan rencana.


D.  Macam-Macam  Diskusi
  1. Diskusi Panel, adalah suatu diskusi untuk menilai suatu masalah dimana seorang pemimpin bertindak sebagai moderator yang mengatur jalannya diskusi antara beberapa orang penulis. Tanya jawab dapat pula berlangsung bersama hadirin. Dalam diskusi ini ditetapkan juri yang menilai kebenaran dan kesimpulan-kesimpulan dapat diambil.

  1. Simposium, adalah suatu diskusi dimana pihak penyelenggara mengharapkan simposium beberapa ahli menyampaikan prasarat singkat dilanjutkan diskusi atau tukar pikiran di hadapan sejumlah hadirin. Hadirin dapat mengajukan pertanyaan. Pandangan dan pendirian yang berbeda terungkapkan dan kesimpulan-kesimpulan dapat diambil.

  1. Seminar adalah suatu bentuk diskusi dimana pihak penyelenggara mengharapkan agar masalah yang didiskusikan tersebut memperoleh perhatian dari pihak-pihak yang bersangkutan dan mengharapkan agar masalah tersebut segera ada penyelesaiannya.

  1. Cara Studi, mempelajari suatu kasusu yang telah diketahui sebab-sebab terjadinya, yang selanjutnya diperlukan tindak lanjut untuk menghadiri atau menyelesaikan kasus t ersebut disini pembimbing mengemukakan kasus, yakni suatu rangkaian kejadian dengan segala liku-likunya, segala datanya yang merupakan suatu permasalahan yang memerlukan pemecahan.

  1. Insiden studi (Mempelajari peristiwa), mirip dengan cara studi tetapi kasusnya belum tersusun rapi dan jelas.

E.  Pedoman Untuk Peserta Diskusi
  1. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
  2. Berani berbicara.
  3. Jangan saling berbisik.
  4. Berbicaralah dengan jelas dan objektif..
  5. Tenang menghadapi kritik.
  6. Cari kebaikan dan kebenaran..
  7. Tetap pada tema, jangan keluar dari persoalan yang didiskusikan.
  8. Tanyakan hal yang masih kabur.
  9. Memperdalam bahan-bahan atau materi yang didiskusikan.

F.   Ciri-Ciri Peserta Diskusi yang Baik
  1. Dia berusaha melihat persoalan:
a.    Dari surut yang berguna bagi seluruh kelompok.
b.    Dari sudut pandangan orang lain pula.
  1. Dengan demikian, sekali ditemukan idenya akan menjadi milik bersama, rela dikritik, diperbaiki dan dirubah.
  2. Tahu membatasi bicara tetapi berani mengungkapkan pendapatnya bila yang masih diam tanpa reaksi.

G.  Pimpinan Diskusi
Sifat-sifat dan peranannya:
  1. Pemimpin diskusi terdiri dari seorang ketua dan penulis.
  2. Pemimpin sidang dipimpin atau dipegang oleh ketua dan diharapkan dapat menguasai lalu lintas pertukaran pikiran.
  3. Pemimpin harus memberikan analisa tentang suatu hal yang agak kompleks.
  4. Pemimpin harus tegas dan berani.
  5. Peimpin harus tetap zakelijk, obyektif, adil tidak berat sebelah, tidak keras kepala atau malah salah faham.
  6. Pemimpin diskusi adalah jiwa seluruh peserta diskusi. Dialah yang menghidupkan, mengaktifkan dan mendorong para peserta, menjaga kelancaran diskusi.
  7. Penulis adalah pita rekaman dari pada diskusi.

H.  Tehnik Pelaksanaan Diskusi
1.      Moderator memulai jalannya diskusi, menjelaskan tema secara global guna memudahkan pemrasaran untuk menyampaikan masalah.
  1. Pemrasaran menyampaikan makalah dengan jelas dan memberi waktu bagi peserta untuk bertanya.
  2. Moderator memberikan rangsangan dan pandangan agar timbul pendapat pro dan kontra serta benturan yang tajam dari para peserta.
  3. Moderator mempersilahkan peserta diskusi untuk menyampaikan pendapatnya, tanggapannya. Apabila dipandang perlu moderator boleh mempergunakan termin-termin demi tertibnya diskusi.
  4. Seluruh pendapat dalam diskusi ditulis oleh penulis.

I.   Istilah-istilah dalam Diskusi
  1. Moderator        : pemimpin sidang diskusi.
  2. Pemrasaran      : pembawa makalah dalam diskusi.
  3. Panelis                         : pembawa makalah dalam diskusi panel.
  4. Diskusan         : peserta diskusi.
  5. Tutor               : pembimbing dalam diskusi (dalam latihan).
  6. Termin             : pembatasan dan pembagian waktu.

J.  Pengaturan Penyelenggaraan Diskusi
Penyelenggaraan diskusi harus diatur sedemikian rupa hingga dapat menghasilkan permasalahan yang diharapkan:
  1. Menetapkan makalah dari pihak pemrasaran, penyanggah.
  2. Menetapkan permasalahan yang didiskusikan.
  3. Menentukan para petugas moderator, notulis, pemrasaran dan pembimbing.
  4. Makalah-makalah dari pihak pemrasaran penyanggah atau pembanding sebaiknya jauh sebelum diskusi diselenggarakan, sudah dibagikan kepada peserta diskusi sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dari sempurna.
  5. Tempat diskusi diatur sedemikian rupa, sehingga memudahkan komunikasi antar moderator, pemrasaran, pembanding penyanggah dengan peserta.
  6. Semua peserta dibuat merasa dekat dengan moderator dan tidak kesulitan apa-apa kalau memerlukan sesuatu kekurangan dari pihak moderator, maupun dari pihak pemrasaran, pembanding atau penyanggah.
  7. Adanya ketetapan diskusi yang sudah disampaikan oleh pihak penyelenggara kepada semua peserta diskusi sebelum diskusi dimulai.

0 komentar:

Posting Komentar