Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

MEMAHAMI PERILAKU KONSUMEN


Secara sederhana, perilaku konsumen mengacu kepada perilaku yang
ditunjukkan oleh individu dalam membeli dan menggunakan barang dan
jasa. Studi secara sistematis mengenai konsumen telah berkembang
pesat sejak dekade 1950an (Craig Lees, Joy & Browne, 1995 ). Disiplin
ilmu perilaku konsumen banyak mengadaptasi dari berbagai disiplin ilmu
lain. Lingkup studi perilaku konsumen meliputi sejumlah aspek krusial
sebgai berikut :
♦ Siapa yang membeli produk atau jasa ? ( WHO )
♦ Apa yang dibeli ? ( WHAT )
♦ Mengapa membeli produk atau jasa tersebut ? ( WHY )
♦ Kapan membeli ? ( WHEN )

♦ Di mana membelinya ? ( WHERE )
♦ Bagaimana proses keputusan pembeliannya ? ( HOW )
♦ Berapa sering membeli dan / atau menggunakan produk / jasa ?
( HOW OFTEN )
Salah satu faktor fundamental dalam studi perilaku konsumen adalah
premis bahwa " people often buy products not for what they do, but for
what they mean ", artinya konsumen membeli sebuah produk bukan
semata – mata karena mengejar manfaat fungsionalnya, namun juga
mencari makna tertentu. Hermawan Kartajaya dalam bukunya Marketing
in Venus Menyebutkan bahwa emotional benefit dari pelanggan lebih
menjadi nilai tambah kepada perusahaan disbanding functional benefir
semata.
Makna konsumsi sebuah produk bisa bermacam – macam untuk
konsumen yang berbeda. Ada empat tipe makna konsumsi yang dialami
konsumen, yaitu :
167
􀂙 Self-concept attachment, yaitu produk membantu pembentukan
identitas diri konsumen. Contohnya : pembelin parfum dan produk
lain yang bermerek eksklusif.
􀂙 Nostalgic attachment, yaitu produk bisa menghubungkan konsumen
dengan kenangan masa lalunya. Contohnya ; pembelian album musik
lama
􀂙 Interdependence, dimana produk menjadi identitas sehari – hari
pelanggan. Contohnya ; pembelian sabun mandi
􀂙 Love, di mana produk membangkitkan ikatan emosional tertentu.
contohnya ; Hash House Harrier
Kenyataan menunjukkan bahwa keinginan dan tindakan konsumen
kadangkala menghasilkan konsekuensi negatif terhadap diri sendiri dan /
atau masyarakat sekitarnya. Kondisi ini biasa diakibatkan tekanan sosial
dan eksposur berlebihan yang sulit diwujudkan. Situasi – situasi negatif
ini disebut " the dark side of consumer behaviour ", diklasifikasikan
sebagai berikut :
􀂃 Addictive consumption, misalnya ; kecanduan internet, videogames,
􀂃 Compulsive consumption, misalnya ; ' shopaholics', kecanduan
berbelanja
􀂃 Consumed consumers, misalnya ; prostitusi, penjualan organ tubuh
serta Aktivitas – aktivitas ilegal
Terdapat berbagai macam definisi spesifik mengenai perilaku
konsumen, diataranya sebagai berikut :
􀂱 Perilaku konsumen ( Consumer behavior ) adalah " aktivitas –
aktivitas individu dalam pencarian, pengevaluasian, pemerolehan,
pengonsumsi, dan penghentian pemakaian barang dan jasa " ( Craig
– Lees, Joy & Browne, 1995 )
􀂱 Perilaku konsumen adalah " studi mengenai proses – proses yang
terjadi pada saat individu atau kelompok menyeleksi, membeli,
menggunakan, atau menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, atau

pengalaman dalam rangka memuaskan keinginan dan hasrat tertentu
" ( Solomon, 1997 ).
􀂱 Perilaku konsumen adalah " Perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen
dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
menghentikan konsumsi produk, jasa dan gagasan " ( Schiffman &
Kanuk, 2000 )
􀂱 Perilaku konsumen adalah " studi mengenai individu, kelompok,
organisasi dan proses – proses yang dilakukan dalam memilih,
menentukan, mendapatkan, menggunakan dan menghentikan
pemakaian produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan
kebutuhan serta dampak proses – proses tersebut terhadap
konsumen dan masyarakat " ( Hawkins, Best & Coney, 2001 )
􀂱 Perilaku konsumen adalah " aktivitas mental dan fisik yang dilakukan
oleh pelanggan rumah tangga ( konsumen akhir ) dan pelanggan
bisnis yang menghasilkan keputusan untuk membayar, membeli dan
menggunakan produk dan jasa tertentu " ( Sheth & Mittal, 2004 )

0 komentar:

Posting Komentar