Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

Kewajiban Setelah Memperoleh NPWP


1.    Apa saja kewajiban Wajib Pajak setelah memperoleh NPWP/ NPPKP ?
Kewajiban yang harus dilaksanakan setelah memperoleh NPWP oleh Wajib Pajak:
a.       Kewajiban sehubungan dengan Pajak Penghasilan (PPh);
b.       Kewajiban sehubungan dengan Pajak Pertambahan Nilai/Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPN & PPnBM);
c.       Pembukuan/Pencatatan.



2.    Apa saja kewajiban Wajib Pajak Sehubungan dengan Pajak Penghasilan ?
Kewajiban Wajib Pajak sehubungan dengan Pajak Penghasilan:
a.       SPT Masa;
b.       SPT Tahunan (Badan/Orang Pribadi/Pasal 21);

c.       Pelunasan utang pajak yang tercantum dalam "surat ketetapan  Pajak” dan surat   keputusan lainnya.

3.    Kapankah batas waktu pembayaran dan pelaporan PPh ?
Batas waktu pembayaran :
a.       PPh Pasal 25 selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya;
b.       PPh Pasal 21 selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya;
c.       PPh Pasal 22:
-          Impor harus dilunasi sendiri oleh Wajib Pajak bersamaan dengan pembayaran Bea Masuk;
-          Yang pemungutannya dilakukan oleh Bea Cukai disetor dalam jangka waktu satu hari;
-          Bendaharawan disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran.
-          Penyerahan dari Pertamina, Bulog harus dilunasi sendiri oleh Wajib Pajak sebelum Delivery Order ditebus.
-          Penyerahan yang dilakukukan selain Pertamina dan Bulog harus disetor paling lambat tanggal 10 bulan takwim berikutnya.

Batas waktu untuk pelaporannya, setelab melakukan pembayaran / penyetoran:
Apabila Anda sudah membayar angsuran PPh, Anda harus melaporkan pembayaran itu ke KPP sebagai berikut:
a.       PPh Pasal 25 selambat-lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya;
b.       PPh Pasal 21 selambat-lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya;
c.       PPh Pasal 22:
-          Direktorat Jenderal Bea dan Cukai selambat-lambatnya tujuh hari setelah batas waktu penyetoran berakhir.
-          Direktorat Jenderal Anggaran, Bendaharawan Pemerintah, BUMN/ BUMD, selambat-lambatnya 14 hari setelah masa.pajak berakhir.
-          Badan usaha yang bergerak di bidang industri semen, rokok, kertas, baja, dan otomotif yang ditunjuk oleh Kepala KPP atas penjualan hasil produksinya di dalam negeri, selambat-lambatnya 20 hari setelah masa pajak berakhir.
-          Pertamina dan badan usaha lain selain Pertamina yang bergerak di bidang bahan bakar minyak jenis premix dan gas dan atas penyerahan gula pasir dan tepung terigu oleh BULOG, selambat-lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya.

4.    Apa saja yang menjadi dasar penagihan pajak?
Macam-macam surat ketetapan yang berkenaan dengan utang pajak yang harus dilunasi:
Utang pajak yang tercantum dalam:
a.       Surat Tagihan Pajak (STP);
b.       Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB);
c.       Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT);
d.       Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Surat Putusan Banding yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah.

5.    Apakah kewajiban Wajib Pajak yang berkaitan dengan Pajak Pertambahan Nilai/Pajak Penjualan Atas Barang Mewah ?
Kewajiban Wajib Pajak sehubungan dengan Pajak Pertambahan Nilai/Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPN/PPnBM):
a.       Melakukan pembayaran/penyetoran PPN/PPnBM yang telah dipungut;
b.       Membuat faktur Pajak;
c.       Mengisi SPT masa PPN dan melaporkan ke KPP.

6.    Siapakah yang wajib melakukan pembukuan ?
Yang wajib melakukan pembukuan/pencatatan:
Wajib Pajak orang pribadi atau Wajib Pajak badan yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas di Indonesia, harus mengadakan Pembukuan/Pencatatan menu­rut ketentuan yang berlaku.

0 komentar:

Posting Komentar