Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

KEPEMIMPINAN / LEADERSHIP


A.  Tehnik Kepemimpinan
            Untuk melaksanakan kepemimpinan dalam mengarahkan orang digunakan beberapa tehnik kepemimpinan. Tehnik ini dihubungkan dengan relasi antara pemimpin dan anggota. Untuk ini diperlukan pembahasannya pula tentang sikap mental anggota yang dikaitkan dengan tehnik kepemimpinan sebagai berikut:
1.     Tehnik Otokratis
Dalam hal ini pemimpin memberikan perintah kepada anggota dengan memberikan pula policy (kebijakan) dan pengarahan yang lengkap. Pemimpin yang otokratis mengambil keputusan sendiri dengan mengabaikan pendapat anggota. Maka anggota akan menggantungkan diri kepada pemimpin secara keseluruhan. Bila pemimpin absen, maka semua aktivitas akan berhenti. Tehnik otokratis menghendaki ketaatan dari pihak anggota.
2.    Tehnik Demokrasi

Pemimpin akan membuat keputusan dengan berkonsultasi anggota. Tetapi anggota mendapat kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya. Jika pada suatu peristiwa pemimpin berhalangan hadir, pekerjaan itu tetap berjalan lancar.
3.    Tehnik Bebas
Pemimpin bertehnik bebas memberikan informasi/saran kepada anggota untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Seluruh keputusan diserahkan kepada anggota. Maka tehnik bebas membutuhkan anggota yang penuh inisiatif.

B. Tehnik Kepemimpinan dan Sikap Mental Anggota
1.     Tehnik kepemimpinan berlawanan dengan sikap mental anggota
Sebagaimana telah dikatakan di atas, maka ada hubungan antara tehnik kepemimpinan dengan sikap mental anggota yaitu:
a. Tehnik Kepemimpinan
1)     Otokratis
2)     Demokratis
3)     Free Reign
b. Sikap Mental Anggota
a.      Ketaatan
b.     Partisipasi
c.      Inisiatif
Anggota ternyata taat, maka tehnik yang digunakan adalah otokratis, jika dikehendaki partisipasi dari pihak anggota, maka tehnik yang diambil adalah demokratis, dan yang berdekatan dengan free reign digunakan inisiatif anggota dalam menentukan keputusan.

2.    Relasi kepemimpinan dan sikap mental anggota
Relasi antara tanggung jawab pemimpin dan sikap mental anggota dapat digambarkan sebagai berikut:
a.    Bila pemimpin menghendaki ketaatan anggota, ia memikul tanggung jawab yang berat
b.    Bila pemimpin menghendaki partisipasi anggota, ia membagi wewenang tanggung jawab berbagai persoalan kepada anggota
c.    Bila pemimpin menghendaki inisiatif, ia melimpahkan sebagian besar tanggung jawab kepada anggotanya.

3.    Penggunaan tehnik kepemimpinan
Pendekatan untuk menggunakan tehnik perlu adanya beberapa pertimbangan yang seharusnya diperhatian tentang kondisi yang sekiranya cocok bagi salah satu metode seperti:
a.    Anggota secara individu tidak ada yang sama.
b.    Ciri-ciri kelompok satu dengan lainnya menentukan kegunaan tehnik tertentu.
c.    Kondisi kepribadian yang dimiliki oleh pemimpin juga mempengaruhi tehnik kepemimpinan
d.    Situasi kelompok yang sering mengalami pasang surut. Situasi kepemimpinan harus selalu diganti sesuai dengan keadaan.

4.    Keadaan Individu Anggota yang Memerlukan Tehnik Otokratis
a.    Anggota yang selalu bertangung pada orang lain dan menghendaki tindakan tegas. Ketegasan ini memberikan keyakinan perlindungan.
b.    Anggota yang memppunyai sifat bermusuhan harus dihadapi dengan otokrasi untuk menyalurkan keagresifannya pada tujuan-tujuan yang membangun.

5.    Keadaan Individu Anggota yang Tidak Memerlukan Tehnik Otokratis
a.    Bila anggota mempunyai sifat kooperatif (kerja sama) diperlukan metode demokratis. Sifat kooperatif ini dapat juga disebut agresif, tetapi keagresifannya mengarah pada hal-hal yang menguntungkan.
b.    Anggota yang suka bekerja, dalam hal ini diperlukan tehnik demokratis.

6.    Keadaan Individu Anggota yang Memerlukan Tehnik Free Reign.
a.    Tehnik Free Reign akan dipakai untuk menghadapi anggota yang suka bekerja sendiri.
b.    Anggota yang memerlukan gerakan sosial yang terpisah dan tak mempunyai kontak dengan dunia luar.
c.    Anggota yang memiliki tanggung jawab dan kemampuan yang cukup.

7.    Kondisi yang Memberikan Kebebasan Lebih Besar Kepada Anggota
a.    Bila anggota terpaksa memerlukan kebebasan.
b.    Bila anggota mempunyai toleransi yang cukup terhadap masalah yang kurang jelas.
c.    Bila anggota mempunyai kesanggupan untuk memikul tanggung jawab.
d.    Bila anggota mempunyai minat pada problem dan merasakan problem itu penting.
e.    Bil anggota memahami tujuan organisasi.
f.     Bila anggota mempunyai pengetahuan yang diperlukan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah problem.
g.    Bila anggota dapat belajar ikut serta dalam pengambilan. Pemimpin akan menggunakan wewenangnya penuh, bila kondisi-kondisi di atas tidak menguntungkan. 

0 komentar:

Posting Komentar