Dalam hal ini ada empat
macam:
1. Gaya I : pemimpin mengambil keputusan dengan penjelasan kepada anggota
(terdapat ciri otokrasi yang agak lama).
2. Gaya II : pemimpin mengambil keputusan dengan berembuk
terlebih dahulu dengan anggota (otokrasi mulai ditinggalkan menuju demokrasi)
3. Gaya III : pemimpin mengambil keputusan bersama dengan
anggota (tehnik demokrasi digunakan)
4. Gaya IV : pelimpahan wewenang keputusan kepada anggota
(tehnik free reign digunakan).
D. Faktor-Faktor Partisipasi Anggota
Faktor-faktor
yang memungkinkan anggota mengadakan partisipasi dalam keputusan ialah:
1. Waktu yang disediakan :
ketepatan waktu yang diperlukan bila harus diambil keputusan yang tepat
2. Keuangan : biaya partisipasi
tidak tinggi
3. Strategi Instansi : adanya
rahasia instansi yang bersangkutan tidak boleh diketahui anggota
4. Saluran Komunikasi : anggota
harus mampu dalam pemikiran untuk tingkat yang lebih tinggi.
E. Kepribadian Pemimpin
Tingkah
laku pemimpin sebagian besar dipengaruhi oleh pribadinya sendiri. Tentu saja
kepemimpinannya akan didasarkan pada background, pengetahuan dan
pengalamannya. Adapun kekuatan intern yang mempengaruhi adalah:
1.
Volume sistim yang
dimiliki
Hal ini amat penting untuk mengetahui perasaannya tentang kemampuan
anggota untuk memikul tanggung jawab.
2.
Tingkat kepercayaan pada
bawahan
Dalam hal ini harus dapat dijawab siapakah kiranya yang dapat
dipercaya untuk menyelesaikan sebuah problem.
3.
Kecenderungan sendiri dalam
tehnik leadership
Pemimpin dapat mempunyai kecenderungan untuk bertindak otokratis
atau demokrasi atau free reign.
4.
Perasaan tenang dan aman
dalam situasi yang tak menentu
Dalam hal ini toleransi tentang ketidakjelasan harus diperhatikan
sewaktu proses pengambilan keputusan dilimpahkan kepada anggota. Ia akan merasa
kekurangpastian bagaimana tentang hasil proyek yang akan datang bertalian
dengan sifat dan typenya.
F. Situasi Kepemimpinan
Situasi kepemimpinan juga
mempengaruhi prilaku pemimpin antara lain adalah: bentuk organisasi, kelompok
kerja, sifat problem yang dihadapi dan tekanan waktu.
G.
Sifat-Sifat Pemimpin
Memimpin
ialah menerangkan untuk bekerja bersama-sama menuju suatu tujuan yang diingini
oleh semuanya. Pemimpin hrus menyadari sepenuhnya bahwa yang dihadapinya adalah
manusia dengan segala tingkah laku/sifat yang baik maupun yang kurang baik.
Di
bawah ini adalah uraian Tesenture Vital yang menyebutkan beberapa sifat
yang penting sekali bagi seorang pemimpin:
1. Penuh energik baik rohani
maupun jasmani dan giat terus menerus.
2. Seorang pemimpin tidak boleh
berprasangka, berpikiran apriori/jelek tentang bawahannya, tidak boleh lekas
naik darah dan sebaliknya rasa percaya pada diri sendiri harus ada.
3. Mempunyai pengetahuan yang
luas tentang hubungan manusia, karena pekerjaannya yang utama memerlukan
pengetahuan banyak tentang manusia dan hubungan antara mereka.
4. Keinginan untuk menjadi
pemimpin haruslah menjadi daya pendorong yang berasal dari dalam diri dan tidak
ada desakan dari luas. Maka ia harus memancarkan semangat bekerja.
5. Mempunyai kecakapan mengajar,
karena seorang pemimpin tulen harus pula memberi semangat kepada anggota. Ia
harus dapat memperkembangkan orang lain dan memajukannya.
6. Mempunyai kemahiran dalam
mengadakan komunikasi secara lisan ataupun tulisan atau surat.
7. Mempunyai kemahiran dalam
bidang sosial supaya terjamin kepercayaan dan kesetiaan anggotanya. Ia harus
bersifat ramah, suka menolong, senang jika anggotanya maju dan menghargai
pendirian orang lain.
8. Mempunyai kecakapan tehnis
untuk merencanakan, menyusun organisasi, mengambil keputusan, mendelegasikan
kekuasaan, mengawasi, meneliti dan sebagainya. Yang dimaksud kecakapan memimpin
adalah berfikir dinamis dan aktif.
Di samping sifat-sifat yang
ada itu, masah ada yang lebih penting lagi yaitu sifat-sifat dari segi
kerohanian. Hendaknya setiap pemimpin selalu berdasarkan pada iman yang kuat,
segala tingkah lakunya, pekerjaannya harus selalu diperhatikan karena inilah
yang lebih menaruh kesadaran dan keinsyafannya kepada anggota.
0 komentar:
Posting Komentar