Pembiayaan kepada pengusaha mikro selama ini selalu terkendala
permasalahan outstanding pembiayaan yang kecil yang karena itu biaya
operasional pembiayaan menjadi tinggi membuat pihak perbankan enggan memberikan
pembiayaan. Kendala lainnya persyaratan perbankan, bankable atau yang secara
teknis mengharuskan adanya jaminan liquid dll yang tidak dimiliki oleh sector
UMK. Adanya keinginan yang kuat untuk mengatasi kendala-kendala diatas itulah
yang menginspirasi kehadiran BMT.
Bila dibandingkan dengan kekuatan lembaga keuangan mikro lain dalam
hal besaran pembiayaan atau kredit, kekuatan BMT memang belum seberapa, dari
total pembiayaan yang disalurkan kepda UMK.
Namun jika ditinjau dari segi jumlah penerima
manfaat, maka kita dapat melihat jumlah yang dilayani oleh BMT jauh lebih
banyak, dan yang lebih menarik lagi jumlah pembiayaan tiap unit usahapun lebih
kecil, sehingga dapatlah disimpulkan bahwa pembiayaan pada BMT lebih mampu
untuk menyentuh pengusaha mikro sebagai unit usaha terkecil, akan tetapi
memiliki jumlah unit usaha paling besar di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar