Pagari Akidah Anda
Dilaporkan bahwa Ahmadiyah
mengaku jemaat mereka di Indonesia berjumlah ± 200.000 jiwa, ini artinya dalam
setiap 200 orang islam di Indonesia, 1 orang telah disesatkan oleh Ahmadiyah,
ini kalau kita katakan Muslim di Indonesia 200 juta orang, padahal jumlah
sebenarnya kurang dari itu.
Belum lagi yang disesatkan oleh aliran-aliran lainnya, semisal;
liberalisme, sekularisme, sosialisme, LDII, Syi'ah, inkar sunnah, Jamaah
Salamullah, Islam murni, dan lain-lain.
Kenyataan ini membuat bulu kuduk kita berdiri, kita hidup di zaman
fitnah dimana seseorang beriman di waktu pagi dan menjadi kafir di waktu sore,
beriman di waktu sore dan menjadi kafir di waktu pagi.
Oleh karena itu lakukanlah langkah-langkah berikut, semoga Allah menetapkan kaki kita menapaki jalan-Nya yang lurus :
Oleh karena itu lakukanlah langkah-langkah berikut, semoga Allah menetapkan kaki kita menapaki jalan-Nya yang lurus :
1. Kenalilah agama anda lebih mendalam lagi.
Manfaatkan keberadaan anda di perantauan ini dengan menuntut ilmu,
mengikuti majelis-majelis taklim,
kuliah studi islam, membaca buku islami, mendengarkan kaset-kaset ceramah
agama, yang dapat menambah pengetahuan anda tentang agama .rAllah,
dan menambah kedekatan anda dengan kitabullah dan sunnah Rasulullah. Kami pernah bertemu dengan
salah seorang da'i aliran sesat, ketika kami minta untuk tilawah Al Qur'an
ternyata bacaannya seperti orang yang belum tamat belajar Iqra', dengan demikian
kami yakin dia disesatkan karena ketidaktahuannya (kealpaannya) dengan
agamanya, kemudian karena sedikit bisa berdiplomasi maka dinobatkan sebagai
da'i.
2.
Pererat hubungan anda dengan ustadz (orang yang
anda yakini kebenaran akidahnya).
Mungkin anda tidak sempat mengikuti majelis taklim dan kuliah,
akan tetapi anda dapat mendiskusikan (bertanya) kepada para ustadz-ustadz
melalui telepon atau sms untuk hal-hal yang musykil bagi anda dalam masalah
agama.
Logikanya, andai seekor anjing disanjung Allah dalam Kitab
Suci-Nya lantaran keakrabannya dengan 7 orang pemuda shalih, apatah lagi
seorang bani Adam yang memang telah dimuliakan Allah.
3.
Bertemanlah dengan orang-orang yang
mengingatkan anda akan Allah.
Kalau saja anda tidak bisa menghadiri majelis taklim, kuliah serta
sungkan bertanya kepada para ustadz, pererat hubungan anda dengan teman sejawat
yang mengikuti aktivitas-aktivitas keislaman tersebut, semoga anda mendapatkan
bau wangi dan wewangian dari mereka di Dunia dan Akhirat.
Jangan sampai anda beranggapan bahwa tidak akan terjerat oleh
kelompok-kelompok sesat, walau tanpa melakukan salah satu langkah-langkah di
atas, dalam kata lain: anda menghindar dari majlis taklim, tidak bertanya
kepada ustaz dan tidak berteman dengan orang-orang aktif telah bersabda bahwa serigalardalam
keislaman. Karena dalam permisalannya Nabi
hanya memangsa domba yang tertinggal dari rombongan.
4.
Baca
dan Pelajari Al Qur’an
dan Hadits
“Kitab
Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”
[Al Baqarah:2]
”Hai orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya, dan
ulil amri di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu,
kembalikanlah ia pada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama bagimu dan lebih baik.” [An Nisaa’:59]
“Aku telah meninggalkan pada kamu dua hal. Kitab Allah dan
sunnahku, kamu tidak akan sesat selama berpegang padanya. (Riwayat Tirmidzi)
Dalam Al Qur’an ada perintah sholat, zakat, puasa, haji, berbuat
baik, dan sebagainya. Dalam Al Qur’an juga ada larangan berzina, mencuri,
berpecah-belah, fanatik golongan, dan sebagainya. Dalam Hadits juga dijelaskan
bermacam-macam perintah dan larangan Allah.
Jika ucapan dan tindakan pemimpin dan anak buahnya bertentangan
dengan Al Qur’an dan Hadits (misalnya sholat hanya 1 kali atau mengajarkan
perzinahan) maka mereka adalah kelompok sesat.
Jika meragukan kebenaran Al Qur’an maka dia sesat. Contohnya paham
Liberalisme yang meragukan Al Qur’an berdasarkan hadits palsu yang dibuat oleh
orientalis:
“Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertaqwa” [Al Baqarah:2]
“Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat yang semisal Al Quran itu dan ajaklah
penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. “ [Al
Baqarah:23]
“Dan sesungguhnya mereka (orang-orang kafir Mekah) dalam keraguan
yang menggelisahkan terhadap Al Quran.” [Huud:110]
Jika mengingkari Hadits/Sunnah Nabi maka sesat. Kelompok ini
termasuk kelompok Ingkar Hadits/Sunnah
”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” [An Nisaa’:59]
“Aku telah meninggalkan pada kamu dua hal. Kitab Allah dan
sunnahku, kamu tidak akan sesat selama berpegang padanya. (Riwayat Tirmidzi)
5.
Hati-hati
dalam menafsirkan Al Qur’an
Ciri Aliran sesat adalah menafsirkan Al Qur’an semaunya untuk
menimbulkan perpecahan.
Ayat Al Qur’an yang jelas tidak perlu ditafsirkan lagi. Ada pun
Ayat Al Qur’an yang kurang jelas ditafsirkan dengan memakai ayat Al Qur’an lain
yang berkaitan. Jika tak ada dengan hadits Nabi yang sahih.
“Dia menurunkan Al Quran kepadamu. Di antaranya ada ayat yang
muhkamaat [jelas], itulah pokok isi Al qur'an dan yang lain ayat mutasyaabihaat
[tak jelas]. Orang yang condong pada kesesatan
mengikuti ayat-ayat yang mutasyaabihaat untuk menimbulkan fitnah dengan
mencari-cari artinya, padahal tak ada yang tahu selain Allah. Orang yang dalam
ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat yang mutasyaabihaat, semua itu
dari Tuhan kami." [Ali ‘Imran:7]
0 komentar:
Posting Komentar