1. Pengertian Studi Kasus
Menurut Bogdan dan Bikien (1982)
studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu
orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu
. Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan
dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci.
SementaraYin (1987) memberikan batasan yang lebih bersifat teknis dengan
penekanan pada ciri-cirinya. Ary, Jacobs, dan Razavieh (1985) menjelasan bahwa
dalam studi kasus hendaknya peneliti berusaha menguji unit atau individu secara
mendalarn. Para peneliti berusaha menernukan sernua variabel yang penting.
Berdasarkan batasan tersebut
dapat dipahami bahwa batasan studi kasus meliputi: (1) sasaran penelitiannya
dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan dokumen; (2) sasaran-sasaran
tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar
atau konteksnya masing-masing dengan maksud untuk mernahami berbagai kaitan
yang ada di antara variabel-variabelnya.
2. Jenis-jenis Studi Kasus
a. Studi kasus kesejarahan
mengenai organisasi, dipusatkan pada perhatian organisasi
tertentu dan dalam kurun waktu
tertentu, dengan rnenelusuni perkembangan organisasinya. Studi mi sening kunang
memungkinkan untuk diselenggarakan, karena sumbernya kunang mencukupi untuk
dikerjakan secara minimal.
b. Studi kasus observasi,
mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalul observasi peran-senta atau
pelibatan (participant observation), sedangkan fokus studinya pada suatu
organisasi tertentu.. Bagian-bagian organisasi yang menjadi fokus studinya
antara lain: (a) suatu tempat tertentu di dalam sekolah; (b) satu kelompok
siswa; (c) kegiatan sekolah.
c. Studi kasus sejarah hidup,
yang mencoba mewawancarai satu onang dengan maksud mengumpulkan narasi orang
pertama dengan kepemilikan sejarah yang khas. Wawancara sejarah hiclup biasanya
mengungkap konsep karier, pengabdian hidup seseorang, dan lahir hingga
sekarang. masa remaja, sekolah. topik persahabatan dan topik tertentu lainnya.
d. Studi kasus kemasyarakatan,
merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan (community study) yang dipusatkan
pada suatu lingkungan tetangga atau masyarakat sekitar (kornunitas), bukannya
pada satu organisasi tertentu bagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus
observasi.
e. Studi kasus analisis situasi,
jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi terhadap peristiwa atau
kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran siswa pada sekolah tertentu,
maka haruslah dipelajari dari sudut pandang semua pihak yang terkait, mulai
dari siswa itu sendiri, teman-temannya, orang tuanya, kepala sekolah, guru dan
mungkin tokoh kunci lainnya.
f. Mikroethnografi, merupakan
jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil,
seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau suatu kegiatan organisasi yang
sangat spesifik pada anak-anak yang sedang belajar menggambar.
3. Langkah-Langkah Penelitian Studi Kasus
a. Pemilihan kasus: dalam
pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan
(purposive) dan bukan secara
rambang. Kasus dapat dipilih oleh peneliti dengan
menjadikan objek orang,
lingkungan, program, proses, dan masvarakat atau unit
sosial. Ukuran dan kompleksitas
objek studi kasus haruslah masuk akal, sehingga
dapat diselesaikan dengan batas
waktu dan sumbersumber yang tersedia;
b. Pengumpulan data: terdapat
beberapa teknik dalarn pengumpulan data, tetapi yang
lebih dipakai dalarn penelitian
kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai
instrurnen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah
dan lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara
serentak;
c. Analisis data: setelah data
terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi, mengorganisasi, dan
mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola. Agregasi merupakan
proses mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna menemukan pola
umum data. Data dapat diorganisasi secara kronologis, kategori atau dimasukkan
ke dalam tipologi. Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu
pengumpulan data dan setelah semua data terkumpul atau setelah selesai dan
lapangan;
d. Perbaikan (refinement): meskipun
semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya clilakukan
penvempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori yang
telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti untuk kembali ke
lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru, data baru tidak bisa
dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada;
e. Penulisan laporan: laporan
hendaknya ditulis secara komunikatif, rnudah dibaca, dan mendeskripsikan suatu
gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga rnernudahkan pembaca untuk
mernahami seluruh informasi penting. Laporan diharapkan dapat membawa pembaca
ke dalam situasi kasus kehiclupan seseorang atau kelompik.
4. Ciri-ciri Studi Kasus yang
Baik
a. Menyangkut sesuatu yang luar
biasa, yang berkaitan dengan kepentingan umum
atau bahkan dengan kepentingan
nasional.
b. Batas-batasnya dapat
ditentukan dengan jelas, kelengkapan ini juga ditunjukkan
oleh kedalaman dan keluasan data
yang digali peneliti, dan kasusnya mampu
diselesaikan oleh penelitinya
dengan balk dan tepat meskipun dihadang oleh
berbagai keterbatasan.
c. Mampu mengantisipasi berbagai
alternatif jawaban dan sudut pandang yang
berbeda-beda.
d. Keempat, studi kasus mampu
menunjukkan bukti-bukti yang paling penting saja,
baik yang mendukung pandangan
peneliti maupun yang tidak mendasarkan pninsip
selektifitas.
e. Hasilnya ditulis dengan gaya
yang menarik sehingga mampu terkomunikasi
pada pembaca.
Perhatian
Orientasi teoritik dan pemilihan
pokok studi kasus dalam penelitian kualitatif bukanlah perkara yang mudah,
tetapi tanpa memperdulikan kedua hal tersebut akan cukup menyulitkan bagi
peneliti yang akan turun ke lapangan. Dengan memahami orientasi teoritik dan
jenis studi yang akan dipilih maka setidak-tidaknya seorang peneliti telah akan
mempersiapkan diri sebelum benan-benar terjun dalam kancah penelitian. Di dalam
penyusunan desain penelitian ……………………dst
0 komentar:
Posting Komentar