Akuntan
manajemen di Perusahaan tidak hanya terbatas personil yang
bekerja
di Unit Kerja Akuntansi (disebut Biro Akuntansi), namun juga
ditempatkan
secara formal di unit kerja lain yang masih relevan atau bahkan
ditempatkan
di unit kerja yang kurang relevan tetapi sangat membutuhkan
dukungan
ilmu akuntansi.
1.
Fungsi Internal Audit
Untuk
membantu manajemen khususnya Direktur Utama dalam
mengawasi
dan mengendalikan jalannya perusahaan, diperlukan peran
akuntan
manajemen sebagai internal auditor (disebut Satuan
Pengawasan
Intern). Akuntan manajemen sebagai internal auditor
melakukan
pengawasan keuangan Perusahaan secara
menyeluruh.
Akuntan Manajemen melakukan pengawasan operasional
berupa
compliance test terhadap peraturan dan sistem prosedur yang
berlaku
dalam semua kegiatan operasional perusahaan.
2.
Fungsi Accounting
Akuntan
manajemen yang bekerja di unit kerja akuntansi tentu saja
menemukan
peran utamanya dalam mengimplementasikan ilmu
akuntansi
yang diperolehnya selama kuliah. Akuntan manajemen dapat
berperan
sebagai pengolah data transaksi dan kejadian untuk
menghasilkan
informasi dalam bentuk laporan keuangan standar
sebagaimana
yang dipersyaratkan dan diberi rambu oleh PSAK.
Akuntan
manajemen juga dapat berperan sebagai pengolah data
transaksi
dan kejadian untuk menghasilkan informasi sesuai dengan
kebutuhan
stakeholder, terutama pihak Manajemen, Dewan Komisaris
dan
Pemegang Saham. Terdapat satu fungsi lagi di Biro Akuntansi yaitu
Verifikator
Biro Akuntansi yang berfungsi untuk memverifikasi
kebenaran
formal dan kelengkapan setiap transaksi dana masuk atau
keluar
dan sekaligus melakukan entry masuk setiap transaksi keuangan
untuk
selanjutnya diolah oleh fungsi akuntansi yang lain menjadi laporan
keuangan
utama ataupun laporan manajemen.
3.
Fungsi Budgeting
Perusahaan
menganggap budgeting sebagai alat manajemen
yang
penting dalam merencanakan dan mengendalikan perusahaan.
Untuk
bisa efektif merencanakan operasi perusahaan maka budgeting
harus
disusun sedemikian rupa persis sebagaimana akuntansi bekerja.
Dengan
demikian dapat memudahkan pula dalam mengendalikan
sebelum
dan sesudah transaksi dilakukan karena secara singkat dan
mudah
dapat diperbandingkan dalam analisa variance.
4.
Fungsi Financing dan Tax
Pengelolaan
pendanaan dan pengaturan pemakaian dana akan lebih
efektif
dan efisien apabila dilakukan oleh personil yang mengerti dan
memahami
fungsi akuntansi. Kegiatan financing sangat erat kaitannya
dengan
fungsi akuntansi. Pengelolaan pembiayaan operasional ataupun
proyek
sangat bergantung kepada informasi akuntansi. Demikian pula
pengaturan
pemakaian dana dan pembayaran sangat bergantung
kepada
proses verifikasi kebenaran formal dan kelengkapan data yang
dilakukan
oleh Verifikator Biro Akuntansi.
Pengelolaan
pajak yang sangat erat kaitannya dengan setiap transaksi
yang
dikelola fungsi akuntansi dikelola oleh Biro Keuangan. Sebagian
besar
data transaksi berasal dari fungsi akuntansi, demikian pula
sebagian
besar informasi laporan keuangan yang dibutuhkan untuk
perhitungan
pajak berasal dari Biro Akuntansi.
5.
Fungsi Information Technology
Ada
yang berasumsi bahwa pada era teknologi informasi peran akuntan
manajemen
akan tergantikan oleh mesin atau oleh software aplikasi
akuntansi.
Ternyata hal ini tidaklah benar. Akuntan manajemen sangat
berperan
sebagai business analyst, set up sistem aplikasi dan
impelementator
sistem yang sudah disetup tersebut. Akuntan
manajemen
pula yang men-set up accounting trace, audit trail dan
sistem
pengendalian intern di dalam sistem aplikasi. Bahkan untuk
memelihara
dan mengembangkan sistem aplikasi personil Teknologi
Informasi
perlu berkonsultasi dengan akuntan manajemen sehingga
sistem
dapat terpeliharaa sesuai dengan sistem informasi akuntansi
yang
sudah terlebih dahulu di-setup dan sistem yang dikembangkan
dapat
diintegrasikan dengan sistem informasi akuntansi yang ada.
6.
Fungsi Marketing
Pricing
policy dapat ditentukan dengan berbagai metode. Produk PT
Pupuk
Kujang tidak semua dijual dipasar bebas sehingga tidak semua
harga
jual tidak didasarkan pada harga pasar. Oleh karena itu pricing
policy
yang digunakan adalah cost + fee, Harga Eceran Tertinggi (HET)
dikurangi
biaya lini IV tetapi tetap memperhatikan margin yang
diperoleh,
dan harga pasar yang disesuakan dengan kondisi penjualan.
Oleh
karenanya peran akuntan manajemen sangat menentukan dalam
kebijakan
penentuan harga dan dalam mengevaluasi margin penjualan
produk
untuk setiap produk dan setiap sektor penjualan.
0 komentar:
Posting Komentar