1. BIOGRAFI SINGKAT MUSTAFA KAMAL AT-TATURK
Mustafa Kamal lahir tahun 1880, di kota
Salanik ( kota Yahudi) daerah Macedonia yang berpenduduk sekitar
140.000 jiwa. Delapan puluh ribu diantaranya adalah orang-orang Yahudi Espana,
dan dua puluh ribu lainnya lagi adalah orang-orang Yahudi Al-Dunama yang
merupakan kaum Yahudi yang berpura-pura masuk Islam.
Secara resmi Mustafa Kamal adalah anak Ali Ridha.
Sedangkan ibunya bernama Zubaidah. Masih diliputi keraguan yang tebal mengenai
nasab Mustafa kemal. Bahkan dia sendiri tidak mengakui Ali Ridha sebagai
bapaknya. Konon ada yang mengatakan bahwa kedua orang tuanya berasal dari Albania .
Pernah dalam suatu kesempatan, Mustafa Kamal melakukan
pemeriksaan kembali terhadap kantor sensus penduduk di kota Salanik, dan kemudian menggugurkan
pertalian nasabnya dengan Ali Ridha, yang dianggap bapaknya.
Konon, Zubaidah (ibu Mustafa Kamal) hamil dari hasil
perzinahannya dengan seorang pria bernama Abdumusin Agha. Mengingat dia pernah
bekerja pada salah satu galangan kapal di kota
salanik. Maka lahirlah Mustafa kamal sebagai anak yang tidak diketahui nama
kakeknya, baik dari pihak ibu atau dari pihak bapaknya (yang statusnyapun belum
pasti)
Perkawinan Ali ridha sendiri dengan Zubaidah merupakan
perkawinan yang sangat kontras. Kenapa demikian?. Sebab perbedaan usia kedua
pasangan tersebut mencapai dua puluh tahunan. Disamping Zubaidah sendiri adalah
gadis cantik namun penyeleweng!.
Bapak Mustafa Kamal (Abdumusin Agha) adalah seorang
atheis dan pengagum pemikiran-pemikiran Barat. Ia meninggal dunia di kota
Salanik tahun 1886 disebabkan menderita penyakit tuberkolosis (TBC), karena
mabuk-mabukan yang merupakan kegemarannya, Abdumusin Agha meninggalkan Mustafa
Kamal dan saudara perempuannya Maqbullah.
Di masa kecil, Mustafa Kamal sangat dibenci dan
dikucilkan teman-temannya. Di sekolah, ia sering bertengkar dan bercekcok
dengan guru-gurunya. Ia merasa senang manakala dapat menyakiti seseorang.
Mustafa Kamal sering berselisih dengan para senior
dalam kelompok Al Ittihad wa At Turaqqi, suatu kelompok yang ikut bergabung di
dalamnya tokoh-tokoh pemimpin Turki seperti Anwar, Thal’at dan Jawid. Perselisihan
itu timbul karena kegagalan Mustafa dalam merebut salah satu posisi kunci dalam
kelompok tersebut.
2. PEMIKIRAN MUSTALA KAMAL AT-TARURK
Program pembaruan yang diusung oleh Musthafa Kamal
adalah Membaratkan Turki dan ini bukanlah dimulai dari nol, sebab sebelumnya
telah dimulai oleh beberapa pemimpin Turki Utsmani yaitu sejak zaman Tanzimat
dibawah kekuasaan Sultan Mahmud II, yang berkuasa antara 1807-1839.
Pasca kekalahan Turki Utsmani dan sekutunya Jerman
dalam Perang Dunia I tahun 1918, banyak pemimpin Turki Muda melarikan diri ke
luar negri, yang kemudian dimanfaatkan dengan leluasa oleh Musthafa Kamal dalam
menerapkan ide-idenya.
Ide-ide pembaruan menurut musthafa kamal adalah
penggabungan dari nilai-nilai Islam, westernisasi dan nasionalisme, walaupun
yang paling menonjol adalah westernisasi yang dengan ditopang oleh nasionalisme
yang kokoh. Dalam persoalan bernegara, ia berusaha sekuat tenaga menerapkan
sistem negara sekuler. Nilai-nilai peradaban barat sangat kuat mempengaruhi
pemikiran sistem kenegaraannya.
Sehingga menurut Musthafa kamal kalau ingin maju dan
menerapkan ide barat, maka tidak ada jalan lain kecuali mengambil secara
keseluruhan apa yang menjadi nilai barata tersebut. Bukan hanya mengambil
sebagian saja. Masyarakat Turki harus diubah menjadi masyarakat yang mempunyai
peradaban barat.
Meski Musthafa Kamal Attaturk seorang nasionalis dan
pengagum peradaban Barat tidaklah sampai menghapuskan atau menentang keberadaan
agama Islam. Baginya Islam adalah agama yang rasional yang perlu bagi ummat
manusia. Tetapi agama yang rasional ini telah dirusak oleh tangan manusia.11
Oleh sebab itu ia melihat perlu diadakan pembaruan dalam soal agama untuk
disesuaikan dengan bumi Turki. Maka diterjemahkanlah al-Qur’an kedalam bahasa
Turki, azan dalam bahasa Turki, madrasah ditutup, dan lain sebagainya.
Dalam bahasa Prof. Madya fadhlullah Jamil, Kemalisme
merupakan satu ideologi yang cetek dan serba kacau, penuh dengan kontroversi
dan kontradiksi. Ideologi ini ditegakkan diatas enam prinsip yaitu, negara
Turki adalah sebuah republik, bersifat nasionalis, populis (mengutamakan
kepentingan rakyat), etatis (mementingkan campurtangan negara dalam bidang
ekonomi), sekular, dan revolusionari.
Untuk melihat lebih jelas kekacauan kemalisme ini
adalah dengan melihat pada cara-cara Musthafa Kamal khususnya dalam menangani
Islam :
- Langkah pertama yang dilakukan Musthafa kamal setelah berkuasa adalah menghapuskan kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1922 dengan alasan sultan adalah penghianat negara.
- Pada tanggal 29 Oktober 1923, Turki diproklamirkan menjadi Republik, dengan presiden pertama Musthafa Kamal Attaturk
- Penghapusan jabatan khalifah, tepatnya 3 Maret 1924 dalam sidang Majelis Nasional Agung dengan alasan rakyat Turki masih menganggap bahwa Khalifah adalah kepala negara
- Unifikasi dan sekularisasi Pendidkan, Penghapusan Sistem pendidikan Islam(madrasah), 3 maret 1924
- Larangan memakai tarbus dan penutup kepala lainnya, sebagai gantinya adalah topi
- koboy, karena menurut Musthafa kamal topi koboy ini adalah simbol kemajuan, tepatnya 25 November 1925
- Penghapusan tugas jama’ah dan makam, 30 November 1925
- Peraturan sipil tentang perkawinan, 17 Februari 1926
- Kalender Islam diganti dengan kalender Gregorian (kalender Kristen), 1926
- Penghapusan Islam sebagai agama negara, 1928
- Penggunaan angka latin dan penghapusan tulisan Arab, 1 november 1928
- Perintah agar al-Qur’an diterjemahkan dalam bahasa Turki serta adzan dikomandangkan dalam bahasa Turki, 1932
- Pelajar laki-laki dan perempuan belajar bersama-sama, 1932
- Penghapusan panggilan, gelar seperti effendy, Bey, Pasha, 26 november 1934
- Larangan penggunaan pakaian asli, 3 desember 1934
- Menukar hari libur dari hari jum’at menjadi hari ahad, 1935
- Dan lain-lain
0 komentar:
Posting Komentar