Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

Gelombang Otak dan Hypnosis


Jaringan otak manusia hidup menghasilkan gelombang listrik yang berfluktuasi. Gelombang listrik inilah
disebut brainwave atau gelombang otak. Dalam satu waktu, otak manusia menghasilkan berbagai
gelombang otak secara bersamaan. Empat gelombang otak yang diproduksi oleh otak umumnya manusia
yaitu beta, alpha, theta, delta. Akan tetapi selalu ada jenis gelombang otak yang paling dominan, yang
menandakan aktivitas otak saat itu. Gelombang otak menandakan aktifitas pikiran seseorang.
Gelombang otak diukur dengan alat yang dinamakan Electro Encephalograph (EEG). EEG ditemukan
pada tahun 1929 oleh psikiater Jerman, Hans Berger. Sampai saat ini, EEG adalah alat yang sering
diandalkan para peneliti yang ingin mengetahui aktivitas pikiran seseorang.
Beta, frekuensi 12 - 25 Hz.
Dominan pada saat kita dalam kondisi terjaga, menjalani aktifitas sehari-hari yang menuntut logika atau
analisa tinggi, misalnya mengerjakan soal matematika, berdebat, olah raga, dan memikirkan hal-hal yang
rumit. Gelombang beta memungkinkan seseorang memikirkan sampai 9 obyek secara bersamaan.
Alpha, frekuensi 8 - 12 Hz.

Dominan pada saat tubuh dan pikiran rileks dan tetap waspada. Misalnya ketika kita sedang membaca,
menulis, berdoa dan ketika kita fokus pada suatu obyek. Gelombang alpha berfungsi sebagai
penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Alfa juga menandakan bahwa seseorang dalam kondisi
light trance atau kondisi hypnosis yang ringan.
Theta, frekuensi 4 - 8 Hz
Dominan saat kita dalam kondisi hypnosis, meditasi dalam, hampir tidur, atau tidur disertai mimpi.
Frekuensi ini menandakan aktivitas pikiran bawah sadar.
Ebook: Pemahaman Dasar Hypnosis :: Oleh: Indra Majid :: Situs: www.indramajid.com 22
Delta, frekuensi 0,1 - 4 Hz.
Dominan saat tidur lelap tanpa mimpi.
Penemuan alat untuk mengukur gelombang otak berpengaruh positif terhadap perkembangan hypnosis.
Hypnosis yang semula dianggap sebagai hal yang misterius, menakutkan, dan dianggap fenomena
supranatural, sekarang sudah diterima secara ilmiah sebagai kondisi alami manusia.
Telah dilakukan penelitian pada sejumlah subjek dan diperoleh hasil bahwa subyek yang sedang dalam
kondisi hypnosis, gelombang otaknya antara alpha dan theta. Dalam kondisi terjaga, gelombang otak
subyek umumnya adalah beta. Begitu dilakukan induksi, maka gelombang otak subyek secara cepat turun
ke alpha, dan setelah dilakukan teknik deepening, otak subyek menunjukkan gelombang theta. Diyakini
oleh para ilmuwan bahwa apabila otak memproduksi gelombang otak theta yang dominan, maka sedang
terjadi aktifitas pikiran bawah sadar.
Sekarang Anda sudah tahu bahwa seorang dalam kondisi trance hypnosis gelombang otaknya adalah
antara alpha dan theta. Pertanyaannya, apakah gelombang otak alpha dan theta hanya terjadi pada
kondisi trance hypnosis saja?
Ternyata tidak. Secara alami Anda memasuki kondisi alpha dan theta setiap akan tidur dan bangun tidur.
Ketika Anda sudah merasa sangat rileks, tenang, dan hampir tertidur, tapi Anda masih menyadari
keberadaan Anda, maka seperti itulah kondisi hypnosis. Ketika Anda terjaga dari tidur, dan masih malas
untuk beranjak dari tempat tidur karena masih ingin melanjutkan tidur lagi, maka seperti itulah kondisi
hypnosis.
Bedanya ketika Anda akan tidur yaitu Anda hanya mengalami kondisi alpha-theta dalam beberapa
menit saja, kemudian gelombang otak Anda turun ke delta (tanda bahwa tubuh dan pikiran Anda
beristirahat total). Sedangkan dalam kondisi hypnosis, Anda bisa mengalami kondisi trance (gelomban g
otak alpha-theta) dalam waktu yang lama.
Orang yang bermeditasi, berdoa dengan khusyuk, terpana melihat sesuatu, terhanyut membaca novel
atau suatu cerita, melamun dan semacamnya juga menghasilkan gelombang otak alpha sampai theta.
Dengan mengetahui bahwa kondisi hypnosis adalah kondisi yang alami bagi manusia, maka tidak perlu
ada ketakutan lagi bahwa hypnosis itu berbahaya. Kecurigaan bahwa ada unsur magic/sihir/paranormal
dalam hypnosis sudah lenyap sejak diketahui bahwa hypnosis itu fenomena mental yang alami.

0 komentar:

Posting Komentar