Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

Ramadhan Bulan Ukhuwah



Segala puji hanyalah bagi Allah semata, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada
nabi junjungan kita : Muhammad SAW, yang senantiasa kita harap syafaatnya pada hari kiamat
kelak. Begitu pula kepada para sahabat dan keluarga beliau yang mulia, serta seluruh pengikut
risalahnya hingga akhir nanti.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT ….
Islam sebagai agama rahmat bagi seluruh umat manusia, sejak awal telah mengajarkan budaya
persatuan. Bukan saja dalam koridor sesama kaum muslimin atau yang biasa disebut dengan
ukhuwah islamiyah, tetapi juga dalam konteks masyarakat berbangsa dan bernegara. Bahkan
dalam sejarah dan realitas terkini pun akan mudah kita temukan, bahwa sejatinya persatuan
umat memberikan kontribusi besar dalam menambah kualitas persatuan bangsa. Ajaran Islam

melalui Al-Quran dan Sunnah banyak memberikan inspirasi bagi kaum muslimin untuk
mengaplikasikan budaya persatuan dalam menjalani kehidupannya.
Setidaknya ada tiga aplikasi ajaran Islam yang berkaitan erat dengan upaya menuju persatuan
yang lebih kuat, baik sesama kaum muslimin secara khusus, maupun sebagai bagian utuh dari
masyarakat Indonesia. Tiga aplikasi dari ajaran persatuan dalam Islam tersebut adalah :
Pertama : Saling mengenal dan berinteraksi
Allah SWT berfirman : “ Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang lakilaki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal”. (QS Al-Hujurot 13). Ajaran persatuan yang paling
mendasar dalam Islam adalah dengan saling mengenal dan berinteraksi. Ini artinya pendapat
Islam sebagai agama yang eksklusif sangat tidak relevan. Seorang muslim diharapkan mau
50
membuka diri untuk bergaul dengan masyarakatnya. Ia harus menjadi yang pertama menyadari
bahwa keragamaan suku, budaya dan bahasa adalah kepastian bahkan menjadi sunnatullah
tersendiri. Ia harus memperbanyak relasi, kenalan, dan jaringan, karena bisa jadi dari situlah ia
mendapatkan peluang berbagi kebaikan lebih banyak lagi.
Kedua : Saling memahami & bertoleransi
Ajaran kedua yang berkaitan dengan budaya persatuan adalah sikap saling memahami dan
bertoleransi. Setiap individu mempunyai kelebihan dan kelemahan, begitu pula kumpulan
individu, organisasi, lembaga bahkan juga suku dan ras sekalipun. Dalam Islam, kelemahan itu
untuk dipahami, bukan malah dieksplorasi dan dijadikan bahan kritikan, celaan yang tak pernah
kunjung usai. Jika hanya sekedar mengenal tanpa berusaha memahami dan bertoleransi, maka
persatuan dalam skala apapun hanya menjadi impian yang semakin menjauh. Islam
mengingatkan kita untuk saling memahami dan bertoleransi, diantaranya melalui larangan saling
mencela dan menghina. Allah SWT berfirman : janganlah sebuah kaum merendahkan kaum yang
lain, boleh jadi mereka (yang direndahkan) itu lebih baik dari mereka. (QS Hujurot 11)
Tiga : Saling bekerja sama dan bersinergi
Setelah saling mengenal dan memahami, maka ajaran Islam menyempurnakan budaya
persatuan dengan memerintahkan untuk saling bekerja sama dan bersinergi. Allah SWT
berfirman : “ … dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa.” (
Maidah 2). Wilayah kerja sama yang ditawarkan dalam ayat di atas sangat luas cakupannya.
Imam Qurtubi dalam tafsirnya menukil ungkapan Imam Mawardhi : bahwa al-bir (kebajikan)
adalah keridhoan manusia secara umum, sedangkan ‘at-taqwa’ adalah keridhoan Allah SWT.
Dalam bahasa sederhananya, seorang muslim diperintahkan untuk saling bekerjasama, baik
dalam lapangan kebaikan yang universal (kemanusiaan) maupun kebaikan dalam kacamata
syariah. Disinilah kita perlu menyadari sepenuhnya, bahwa pada saat seorang muslim bekerja
sama dalam mengerjakan sebuah kebaikan yang bersifat umum ( kemasyarakatan dan
kebangsaan) maka sejatinya ia sedang menjalankan amanat ajaran Islam.
Akhirnya, jika ketiga langkah di atas mampu dijalankan dengan baik oleh seorang muslim, insya
Allah akan mendatangkan persatuan yang lebih kuat dan indah dalam setiap tataran kehidupan.
Semoga kita semua mampu menjalankannya. Wallahu a’lam bisshowab
Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar