Arab Sebelum Islam
1. Keadaan Alam dan Kehidupan Masyarakat
Arab Selatan
Didaerah Arab Selatan, Curah hujan cukup banyak masyarakatnya hidup
dengan bercocok tanam, sehingga tingkat peradabannya cukup tinggi. Disamping itu,
letaknya didalam dunia perdagangan sangat strategis (antara India dan Mesir). Di
daerah Kerajaan serba meliputi Kerajaan yaitu Kerajaan Saba. Daerah Kerajaan Saba
meliputi daerah Yaman sekarang. Bangsa Saba mempunyai sistem pengairan yang
baik. Terbukti dari adanya bendungan Ma’rib yang terkenal itu. Kerajaan Saba
banyak mendirikan daerah-daerah Koloni di Afrika (Pantai Laut Merah). Daerah
kolonialnya yang terkenal diantaranya adalah Abessyara (Habashat). Kerajaan Saba
runtuh pada tahun 575 SM ketika ditundukkan oleh Iran.
Arab Tengah
Sebagian besar daerahnya merupakan gurun pasir. Penduduknya hidup
berkelompok dan biasa disebut dengan suku Badawi. Mereka hidup dari hasil
peternakan dan perampasan kafilah-kafilah yang melewati daerah itu. Mereka adalah
pemberanai yang suka sekali berperang dan tidak mau tunduk kepada siapapun.
Disebut barat daerah Arab Tengan terdapat jalur perjalanan yang biasa
digunakan para kafilah untuk membawa barang-barang dari Asia dibawa ke syaria
diteruskan ke Eropa (Romawi).
Arab Utara
Arab Utara berbatasan dengan daerah-daerah yang sudah maju seperti
Romawi dan Iran. Daerah ini juga dengan jalur jalan raya Mesir-Romawi-Iran yang
bertemu di daerah Palestina merupakan daerah yang menjadi pusat peradaban tinggi
sejak jaman dahulu. Orang-orang Arab yang berada di daerah itu sudah banyak
mendapat pengaruh peradaban asing. Banyak dari mereka yang sudah masuk agama
Kristen atau Yahudi bahkan mereka pernah mempunyai Kerajaan sendiri yang
bernama kereja Nabatea dengan ibukotanya Petra (+ 200 SM-105 M) dan setelah itu
Kerajaan Palmyra (+ 250-273 M).
Kemudian muncul Kerajaan Ghassan (di syrra) yang memihak Romawi dan
Kerajaan Hira (di Irak) yang memihak Iran, kedua Kerajaan Arab ini tenggelam
ketika Islam mulai bergerak ke luar Arabia.
2. Tata Kehidupan Sosial
Masa Arab sebelum islam dikenal dengan sebutan zaman Jahiliya. Pada masa
ini bangsa tidak mempunyai pemerintahan yang rapi, karena tatanan kehidupan
mereka hanya diatur menurut kebiasaan yang diwariskan oleh leluhur mereka.
Mereka hidup berpindah tempat untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Hal ini
juga dipengaruhi oleh lingkungan tanah Arab yang bergurun pasir dan bergununggunung.
Mereka yang merupakan bangsa pemberani didalam membela pendiriannya
bahwa kalau perlu mereka berperang sampai titik darah penghabisan dalam
mempertahankan kepribadiaan Arabnya.
3. Adat Istiadat
Bangsa Arab pada zaman sebelum islam mempunyai adat istiadat penuh
dengan takhayul. Mereka juga dipandang memilki akhlak yang tidak pantas seperti
bermain judi, minum-minuman keras, dan berfoya-foya. Bahkan mereka melakukan
pencurian dan perampokan pada suku-suku yang lain, kalau tertangkap menimbulkan
perselisihan dan akhirnya terjadi peperangan antar suku bangsa di Arab.
Ada juga suku bangsa di Arab yang biasa melakukan tindakan kekejaman
yaitu dengan mengubur anak perempuannya hidup-hidup. Menurut kepercayaan, anak
perempuan dipandang tidak berguna dan orang tuannya merasa hina jika memiliki
anak perempuan.
4. Kepercayaan Bangsa Arab Sebelum Islam
Asal mula bangsa arab menyembah berhala adalah ketika Ka’bah berada
dalam kekuasaan Jurhum. Ada pasukan yang dipimpn oleh Amir bin Luhay datang ke
Mekkah dan berhasil mengalahkan Jurhum kemudian Amir bin Luhay meletakkan
sebuah berhala besar yang bernama Hubal disisi Ka’bah dan memerintahkan
penduduk Hijaz agar menyembah berhala itu. Sejak saat itulah, bangsa Arab
menyembah berhala sampai suku bangsa Quraisy berkuasa kembali di Higas.
Disamping penyembah berhala, bangsa Arab juga menyembah binatang, jin
dan Hantu/syetan. Bila mengharapkan hujan mereka mengikat rumput-rumput pada
ekor kambing dan terus dibakar. Sesudah mengenal agama Yahudi dan kristen ada
juga sebagian dari bangsa Arab yang memeluk kedua agama itu.
Arab Sesudah Islam
Secara politis, agama islam telah dapat mempersatukan seluruh suku bangsa
Arab yang dahulunya terpecah belah dan berhasil membuat bangsa Arab menjadi
suatu bangsa yang kuat dan berderajat tinggi, hingga menjadi suatu bangsa yang
gilang gemilang.
Agama Islam pertama kali dibawah oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau
dilahirkan pada tanggal 20 April 571 M sebagai keturunan dari suku Quraisy. Pada
tahun 611 M ia mulai mengajarkan agama islam kepada bangsa arab di mekkah.
Ternyata penyebaran agama Islam pertama kali ditentang oleh orang-orang Mekkah,
terutama oleh orang Quraisy dibawah pimpinan Abu Sofyan. Maka, pada tanggal 12
Robiul Awal tahun 622 M Nabi Muhammad SAW Hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Nabi Muhammad wafat pada tanggal 8 April 632 M di Madinah. Kemudian
kepemimpinan beliau digantikan oleh para Khafilah. Empat orang Khalifah yang
pertama disebut Khafilah ur Rasyidin yaitu Abu Bakar Siddik, Umar bin Khattab,
Usman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib.
Pada masa pemerintahana Khafilah Usman untuk pertama kalinya terjadi
perpecahan diantara umat islam yakni antara keluarga Khafilah Usman (Ummayah)
dengan keluarga khafilah Ali (Hashim) yang mengakibatkan timbunya Khalifahkhalifah
seperti Ummayah, Abbasiyah, Fatimah.
Perkembangan Islam Periode Mekkah
Pada awalnya agama islam hanya berkembang dikota Mekkah dan sekitarnya.
Namun awalnya agama islam hanya diterima oleh kalangan bahwa seperti orang
miskin, wanita pekerja maupun para budak. Sejak penyebaran agama Islam dilakukan
secara terbuka, muncul reaksi perlawanan yang menentang penyebaran islam seperti
penyiksaan ,ancaman keselamatan terhadap para pengikut Islam. Sehingga pada tahun
615 Nabi Muhammad SAW mengungsikan pengikutnya ke Habsyah, selanjutnya
menjadi Abbesinia (Ethiopia sekarang).
Faktor penyebab terjadinya perlawanan terhadap agama Islam bukan sematamata
karena masalah agama yang dipandang bertentangan dengan kepercayaan asli
masyarakat, tetapi karena faktor politik, yaitu khawatiran terhadap kemungkinan
keluarga Abu Muthalib menguasai Mekkah, faktor ekonomi yaitu menurunnya
pendapatan para pemahat patung dan faktor sosial, karena kaum bangsawan atau raja
tidak setuju derajatnya disamakan dengan rakyat biasa.
Perkembangan Islam Periode Madinah
Terjadinya perlawanan yang menentang penyebaran agama Islam dari
Mekkah, menyebabkan Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari Mekkah ke
Madinah. Tetpi sebelum hijrah dilakukan, telah terjadi peristiwa yang sangat penting,
yaitu peristiwa Isra’ dan Mi’raj pada tanggal 27 Rajab tahun 621 M.
Keadaan di Madinah sangat jauh berbeda dengan di Mekkah, kalau di
Mekkah, Nabi Muhammad SAW islam dimusuhi dan mendapat perlawanan sehingga
tidak mungkin untuk berkembang sedangkan di Madinah Nabi Muhammad SAW
disambut dengan gembira, karena kedatangan Nabi sudah lama diharapkan.
Di Madinah perkembangan agama Islam cukup pesat dan penganutnya
semakin bertambah banyak. Oleh karena itu, sejak Nabi Muhammad SAW menetap
di Madinah, maka masyarakat Madinah menjadi 4 golongan yaitu :
1. Kaum Muhajirin, terdiri atas orang-orang Mekkah yang ikut serta melakukan
hijrah dengan Nabi
2. Kaum Ashar, terdiri atas orang-orang Madinah yang membantu Nabi Muhammad
SAW
3. Kaum Munafiqin, terdiri dari mereka yang hanya ikut memeluk agama Islam
untuk mencari keuntungan lahiriah belaka
4. Kaum Yahudi, terdiridari golongan pengikut Nabi Musa yang mengetahui ajaran
Islam, tetapi tidak sudi meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi atau Rasul.
Setelah beberapa tahun lamanya Nabi Muhammad SAW menetap di Madinah,
akhirnya turun perintah jihad, yaitu perang. Perang ini ditunjukkan untuk melawan
Mekkah dan mempertahankan Ka’bah. Pertempuran sengit terjadi di gurun Badar dan
Uhud (tahun 630 M). ka’bah berhasil dikuasi oleh orang-orang Islam dan akhinya
penduduk Mekkah dalam waktu kurang lebih dua tahun sebagian besar Jazirah Arab
telah memeluk agama islam. Orang-orang Yahudi dan Kristen yang mengakui
kedaulatan agama Islam dibiarkan tetap memeluk agama mereka dan dilindungi harta
dan jiwanya.
Kemenangan umat Islam membawa bangsa Arab ke arah persatuan dan
kesatuan karena sudah lama bangsa itu hidup dalam perpecahan dan saling
bermusuhan. Nabi Muhammad SAW berhasil penuh dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya sebagai Rasul dan pemimpin negara. Namun Nabi Muhammad SAW
tidak dapat mengenyam masa kejayaan Islam, karena sesudah menegakkan dasardasar
yang kukuh, pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun 632 M beliau wafat dan
dimakamkan di Madinah.
Kekhafilahan
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, muncullah para Khalifah. Fungsi
mereka menggantikan jabatan Nabi Muhammad SAW sebagai kepala negara, hakim
dan panglima perang. Jabatan khalifah ini terus berlangsung hingga tahun 1923 M
dan baru setelah Mustafa kemal Pasha menjadi kepala negara sistem kekhalifahan
dihapuskan. Muhammad V merupakan Khalifah terakhir.
Khalifah-khalifah yang pernah berkuasa diantaranya :
Khalifah Abu Bakar
Ada beberapa tindakan yang penting dilaksanakan oleh Khalifah Abu Bakar
(632-634 M), diantaranya :
· Mengembalikan suku-suku Arab yang murtad ke agama Islam.
· Membasmi nabi-nabi palsu, seperti Tulaiha, Musilama dan lain-lain
· Mulainya pengumpulan lembaran surat-surat Al Qur’an
· Peramalan ekspansi Islam keluar Jazirah Arab
Khalifah Umar Bin Khattab
Ada beberapa tindakan yang penting dari khafilah umar (634-644 M)
diantaranya :
· Tahun Hijrah dijadikan permulaan tahun Islam yaitu tahun 622 M sama
dengan 1 tahun Hijrah
· Daerah Islam diperluas sampai daerah perbatasan India dan Tripoli (di Afrika
Utara). Perluasan wilayah ke Asia kecil dan Persia dilakukan oleh Khalid bin
Al Walid sedang ke Afrika Utara dipimp Amir bin Al As
· Akibat perluasan wilayah itu, Islam mendapat kekuatan politik di daerahdaerah
yang sejak dulu mempunyai kebudayaan tinggi. Kemudian terjadi
perpaduan antara agama islam dengan kebudayaan setempat, yang telah
terkena pengaruh kebudayaan Yunani.
Khalifah Usman bin Affan
Jasa besar Khalifah Usman (644-656 M) pada masa pemerintahannya adalah
dibukukannya secara resmi kitab suci Al Qur’an. Pekerjaan ini diserahkan kepada
Zaid bin Tsabit dan susunan Al Qur’an itu hingga sekarang tidak mengalami
perubahan
Khalifah Ali bin Abi Thalib
Setelah berakhirnya pertentangan-pertentangan dalam tubuh Islam maka Ali,
menantu Nabi, menduduki jabatan kekhalifahan (656-661 M). Namun, keluarga
Ummayah tidak menyetujui Ali sebagai khalifah dan mereka mencalonkan
Mu’awaiyah (Gubernur Syria) sebagai khalifah. Akhirnya perang saudara tidak
dapat dihindarkan lagi. Dalam pertempuran di Siffin (657 M) pasukan Mu’awiyah
hampir dapat dihancurkan. Tetapi Mu’awiyah menggunakan tipu muslihat dan
berdalih untuk mencegah pertentangan maka mengajukan supaya dibentuk Badan
menjadi khalifah. Badan Pengadilan menentukan bahwa yang menang adalah
Mu’awiyah, keputusan itu tidak memuaskan Ali, sehingga bentrokan berjalan
terus. Pada tahun 661 Ali mati terbunuh, dengan demikian mulailah kekhalifahan
keluarga Ummayah
Kekhalifahan Ummayah
Setelah kedudukan khalifah dikuasai oleh keluarga Ummayah (661-750 M).
Pusat kekuasaan negara Islam dipindahkan keluar Jazirah Arab, yaitu ke Syria
(Damaskus)
Pada masa ini, dasar-dasar demokrasi Arab lenyap, karena jabatan khalifah
dipegang secara turun temurun. Hidup khalifah sama dengan hidup raja dengan
kekuasaannya yang mutlak.
Wilayah kekuasaaan negara islam pada masa ini meliputi wilayah yang sangat
luas. Ke sebelah barat sampai ke daerah spanyol dan ke sebelah timur kedaerah
Pakistan dan Asia Tenggara. Perluasan wilayah ini dilakukan oleh :
· Musa memimpin tentara islam menyerbu kearah barat menyusuri daerah
Afrika utara samapai Maroko. Perjalanan ini dilanjutkan oleh Tarik dan
berhasil menduduki semenanjung Iberia serta menguasai Spanyol (712 M)
· Muhammad Kasim berhasil menduduki daerah lembah sungai Shindu (721
M)
· Maslama memimpin tentara Islam menyerang konstatinopel tetapi trap
serangan dapat dipukul mundur. Baru ada tahun 1453 M konstatinopel dapat
dikuasai.
Pada tahun 750 M, terjadi perebutan kekuasaan terhadap keluarga Ummayah
yang dilakukan oleh golongan Abbasiyah dalam perebutan kekuasaan itu, hampir
seluruh keluarga Ummayah dimusnahkan. Hanya seorang yang berhasil
meloloskandiri, yait Abdur Rachman.
Kekhalifahan Abbasiyah
Pada masa ini pusat kekhalifahan dipinahkan dari Damaskus ke Bagdad.
Kekhalifahan Abbasiyah (750-1258 M) mengalami perkembangan yang cukup
pesat dan pada masa pemerintahan Harun Al Rasyid (786-809 M) mencapai
puncak yang gemilang. Hal ini tak lepas dari :
· Bagdad merupakan pelabuhan transito dan perdagangannya maju pesat
· Buku-buku filsafat dan ilmu pengetahuan baik dari Yunani maupun dari Persia
diterjemahan kedalam bahasa dan huruf Arab
· Harun Al Rasyid mengadakan persahabatan dengan Karel Agung (Perancis).
Peristiwa ini terjadi berdasarkan situasi politik sebagai berikut :
Bagdad bermusuhan dengan Byzantium dalam memperebutkan Asia kecil
Bagdad bermusuhan dengan keamiran Cordoba dalam memperebutkan
daerah pantai utara Afrika dan juga karena Cordoba tidak mau mengakui
kekhalifahan Bagdad
Perancis bermusuhan dengan Cordoba dalam memperebutkan daerah
Spanyol Utara, juga bermusuhan dengan Byzantium karena daerah Italia.
Dalam perebutan berikutnya kekhalifahan mengalami kemunduran. Hal ini
disebabkan oleh :
· Terjadinya perebutan jabatan khalifah diantara keluarga sediri, sehingga
dalam istana terdapat kelompok-kelompok yang saling bertentangan
· Pertentangan itu mengakibatkan pemerintahan pusat menjadi lemah, sehingga
daerah-daerah bagian banyak yang memerdekakan diri
Kekhalifahan Cordoba
Abdur Rachman, satu-satunya keturunan kekhalifahan Ummayah yang
berhasil menyelamatkan diri dari serangan golongan Abbasiyah mendirikan
kekhalifahan Cordoba di Spanyol. Ia tetap menyebut dirinya Amir dan tidak mau
mengakui kekhalifahan Bagdad. Baru pada masa kekuasaan Abdur Rachman III,
Cordoba menyatakan dirinya sebagai khalifah dan kedudukannya seimbang
dengan kekhalifahan Bagdad (929 M).
Pada jaman kekhalifahan Cordoba ilmu Pengetahuan dan kebudayaan
berkembang pesat. Masjid-masjid banyak dibangun istana dan perpustakaan
didirikan ahli-ahli bangunan, tabib, pengarang, ahli-ahli fikir, ahli pakaian dan
ahli-ahli kemasyarakatan banyak terdapat di Cordoba.
Kemajuan dalam bidang kebudayaan itu mendorong orang-orang Eropa untuk
belajar di spanyol. Kebudayaan dari timur yang telah tinggi dan juga warisan
kebudayaan Romawi danYunani Kuno yang telah hidang dari Eropa Barat,
diketemukan kembali melalui Islam di spanyol
Daerah kekuasaan Islam pada perkembangan selanjutnya makin sempit. Akan
tetapi, pikiran-pikiran Islam makin meluas. Apabila mula-mula mempertahankan
dan meluaskan pengaruh Islam dengan pedang, tetapi pada waktu-waktu
berikutnya perluasan Islam dilakukan dengan jalan damai yaitu melalui
perdagangan. Melalui perdagangan inilah Islam masuk ke wilayah Indonesia.
Category:
Islam
0
komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar