Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI PADA ZAMAN PEMERINTAHAN NABI MUHAMMAD SAW



I.          Latar Belakang
Zaman awal Islam, yang terdiri dari era kenabian Muhammad SAW dan era Khulafar Rasyidin, merupakan tempoh waktu yang sangat penting dalam sejarah Islam.  Ini adalah kerana pada waktu ini, ajaran Islam yang menyeluruh dan yang meliputi seluruh aspek kehidupan, sama ada dalam ibadah, sosial, politik dan juga ekonomi, betul-betul diamalkan.  Dengan kata lain, zaman awal islam adalah prototaip ideal yang harus ditiru oleh masyarakat kita sekarang. 

            Islam memang telah membawa transformasi radikal dalam kehidupan individu dan kehidupan sosial penganutnya.  Ia telah merombak secara menyeluruh perilaku seharian, norma-norma, penilaian dan juga cara cara pandang seseorang itu terhadap kehidupan.  Inilah yang terjadi pada generasi era awal Islam.  Pengaruh iman dan akidah Islam kuat membentuk karakter masyarakat kaum Muslimin.  Jadi, struktur masyarakat yang terbentuk pada era ini merupakan struktur masyarakat yang motif-motif perilakunya sangat dipengaruhi oleh keinginan untuk mendapat keredaan Allah dan juga pahala untuk akhirat.


            Kesan hebat dari pengaruh tersebut pada generasi awal era  ini menunjukkan dengan jelas yang mereka menyertai pertempuran ketenteraan, yang dikenali sebagai al-futuhat (pembukaan sesuatu wilayah baru) bukan kerana didorong oleh cita-cita duniawi.  Perhatikan firma Allah SWT yang berbunyi :

            “Dan berjihadlah terhadap mereka, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu semata-mata hanya untuk Allah.  Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim” (Surah Al-Baqarah [2] : 193).

            “Dan berjihadlah terhadap mereka supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah.  Jika mereka berhenti dari (kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan” (Surah Al-Anfaal [8] : 39).

            Merujuk kepada ayat di atas, kita boleh katakan yang motivasi kaum Muslimin melakukan al-futuhat adalah berdasarkan perintah Allah SWT untuk mendakwahkan Islam, sehingga tertanam dengan kuat di wilayah-wilayah itu, di samping menyelesaikan berbagai masalah ekonomi dan masalah-masalah lain yang mungkin muncul sesuai dengan arahan ajaran Islam.  Tidak ada motivasi lain, apalagi impian untuk menguasai dan merampas kekayaan penduduk seperti mana yang dituduh oleh para orientalis1.  Motivasi itu diperlihatkan oleh Khalifah Umayyah dengan menghantar pasukan demi pasukan ke wilayah yang tidak mendatangkan keuntungan material, ataupun ke daerah pergunungan yang sangat miskin.  Ini menunjukkan tingkat keikhlasan kaum Muslimin untuk berjuang tanpa mengharapkan balasan.

Motivasi kaum Muslimin melakukan al-futuhat adalah berdasarkan perintah Allah SWT untuk mendakwahkan Islam, sehingga tertanam dengan kuat di wilayah-wilayah itu, di samping menyelesaikan berbagai masalah ekonomi dan masalah-masalah lain yang mungkin muncul sesuai dengan arahan ajaran Islam.  Tidak ada motivasi lain, apalagi impian untuk menguasai dan merampas kekayaan penduduk seperti mana yang dituduh oleh para orientalis.
           
            Islam dapat membawa perubahan radikal dalm kehidupan individu dan sosial masyarakat kerana kemampuannya untuk ‘men-shibghah” (mempengaruhi mutu seluruh kehidupan), melalui perlaksanaan nilai-nilainya, seperti yang ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya, yang berbunyi :

            “Shibghah Allah dan siapakah yang lebih baik shibghahnya daripada Allah?  Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah”  (Surah Al-Baqarah [2] : 138).

0 komentar:

Posting Komentar