I. Latar Belakang
Zaman awal Islam, yang terdiri dari era kenabian
Muhammad SAW dan era Khulafar Rasyidin, merupakan tempoh waktu yang sangat
penting dalam sejarah Islam. Ini adalah
kerana pada waktu ini, ajaran Islam yang menyeluruh dan yang meliputi seluruh
aspek kehidupan, sama ada dalam ibadah, sosial, politik dan juga ekonomi,
betul-betul diamalkan. Dengan kata lain,
zaman awal islam adalah prototaip ideal yang harus ditiru oleh masyarakat kita
sekarang.
Islam
memang telah membawa transformasi radikal dalam kehidupan individu dan
kehidupan sosial penganutnya. Ia telah
merombak secara menyeluruh perilaku seharian, norma-norma, penilaian dan juga
cara cara pandang seseorang itu terhadap kehidupan. Inilah yang terjadi pada generasi era awal
Islam. Pengaruh iman dan akidah Islam
kuat membentuk karakter masyarakat kaum Muslimin. Jadi, struktur masyarakat yang terbentuk pada
era ini merupakan struktur masyarakat yang motif-motif perilakunya sangat
dipengaruhi oleh keinginan untuk mendapat keredaan Allah dan juga pahala untuk
akhirat.
Kesan
hebat dari pengaruh tersebut pada generasi awal era ini menunjukkan dengan jelas yang mereka
menyertai pertempuran ketenteraan, yang dikenali sebagai al-futuhat (pembukaan
sesuatu wilayah baru) bukan kerana didorong oleh cita-cita duniawi. Perhatikan firma Allah SWT yang berbunyi :
“Dan
berjihadlah terhadap mereka, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga)
ketaatan itu semata-mata hanya untuk Allah.
Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan
(lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim” (Surah Al-Baqarah [2] :
193).
“Dan
berjihadlah terhadap mereka supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu
semata-mata untuk Allah. Jika mereka
berhenti dari (kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka
kerjakan” (Surah
Al-Anfaal [8] : 39).
Merujuk
kepada ayat di atas, kita boleh katakan yang motivasi kaum Muslimin melakukan al-futuhat adalah berdasarkan perintah
Allah SWT untuk mendakwahkan Islam, sehingga tertanam dengan kuat di
wilayah-wilayah itu, di samping menyelesaikan berbagai masalah ekonomi dan
masalah-masalah lain yang mungkin muncul sesuai dengan arahan ajaran
Islam. Tidak ada motivasi lain, apalagi
impian untuk menguasai dan merampas kekayaan penduduk seperti mana yang dituduh
oleh para orientalis1. Motivasi
itu diperlihatkan oleh Khalifah Umayyah dengan menghantar pasukan demi pasukan
ke wilayah yang tidak mendatangkan keuntungan material, ataupun ke daerah
pergunungan yang sangat miskin. Ini
menunjukkan tingkat keikhlasan kaum Muslimin untuk berjuang tanpa mengharapkan
balasan.
Motivasi kaum Muslimin melakukan al-futuhat adalah berdasarkan perintah
Allah SWT untuk mendakwahkan Islam, sehingga tertanam dengan kuat di
wilayah-wilayah itu, di samping menyelesaikan berbagai masalah ekonomi dan
masalah-masalah lain yang mungkin muncul sesuai dengan arahan ajaran
Islam. Tidak ada motivasi lain, apalagi
impian untuk menguasai dan merampas kekayaan penduduk seperti mana yang dituduh
oleh para orientalis.
Islam
dapat membawa perubahan radikal dalm kehidupan individu dan sosial masyarakat
kerana kemampuannya untuk ‘men-shibghah”
(mempengaruhi mutu seluruh kehidupan), melalui perlaksanaan nilai-nilainya,
seperti yang ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya, yang berbunyi :
“Shibghah
Allah dan siapakah yang lebih baik shibghahnya daripada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah” (Surah Al-Baqarah [2] : 138).
0 komentar:
Posting Komentar