Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

Perencanaan Startegic SDM


Greer (2001) menyatakan sistem Perencanaan SDM terdiri dari empat
kegiatan yang saling berhubungan dan terpadu yakni (1) Inventarisasi
persediaan SDM (2) Forecast SDM : untuk memprediksi permintaan dan
penawaran karyawan diwaktu yang akan datang (3) Penyusun rencanarencana
sumberdaya manusia : untuk memdukan permintaan dan
penawaran personalia dalam perolehan tenaga kerja yang qualified
melalui penarikan, seleksi, latihan, penempatan, transfer, promosi dan
pengembangan (4) Pengawasan dan evaluasi : untuk memberikan
umpan balik kepada sistem dan memonitor derajat pencapaian tujuantujuan
dan sasaran-sasaran perencanaan sumberdaya manusia.


Jackson and Schuler (2003) Menyatakan agar perencanaan SDM
mampu mengikuti perkembangan global, harus mensinergikan antara
strategic business planning dan HR planning for strategic change yang meliputi Visi dan misi, program pengembangan talent (helping others to change and adapt)memonitor efek dari perubahan dan

mengintegrasikan sistem operasional perusahaan dengan talent yang ada.


Integrasi ini akan memicu pertumbuhan pertumbuhan kinerja
perusahaaan dengan karakteristik strategis, operasional dan
organisasional yang khas dan pada akhirnya akan membuka dan
menangkap ruang pasar baru dengan market demand yang tinggi (blue
Ocean strategy). Kim dan Mauborgne (2005) menyatakan untuk
mencapai kondisi ini setidaknya ada empat rintangan yang harus
dihadapi oleh oleh pemimpin yaitu (1) rintangan kognitif yaitu
menyadarkan karyawan pentingnya perpindahan strategis (2)
keterbatasan SDM, karena semainbesar pergeseran dalam strategi maka
semakin besar sumber daya yang dibutuhkan untuk mengeksekusi
strategi itu. (3) rintangan motivasi, yaitu bagaimana perusahaan bisa

memotivasi para talent untuk bergerak dengan cepat dan tangkas
meninggalkan status quo (4) rintangan politis
Integrasi ini akan memicu pertumbuhan pertumbuhan kinerja
perusahaaan dengan karakteristik strategis, operasional dan
organisasional yang khas dan pada akhirnya akan membuka dan
menangkap ruang pasar baru dengan market demand yang tinggi (blue
Ocean strategy). Kim dan Mauborgne (2005) menyatakan untuk
mencapai kondisi ini setidaknya ada empat rintangan yang harus
dihadapi oleh oleh pemimpin yaitu (1) rintangan kognitif yaitu
menyadarkan karyawan pentingnya perpindahan strategis (2)
keterbatasan SDM, karena semainbesar pergeseran dalam strategi maka
semakin besar sumber daya yang dibutuhkan untuk mengeksekusi
strategi itu. (3) rintangan motivasi, yaitu bagaimana perusahaan bisa
memotivasi para talent untuk bergerak dengan cepat dan tangkas
meninggalkan status quo (4) rintangan politis
Bharwani (2006) mengukur keefektifan Human Capital Excellence
kedalam 4 (empat) kategori yakni : (1) Rekruitmen, seleksi dan
Penempatan (recruitment, selection and placement), yaitu apakah
perusahaan memiliki metodologi, strategi, praktek dan sistem yang
menunjang proses tersebut. Apakah program suksesi menjadi bagian
rencana rekruitmen, apakah setiap lowongan dikomunikasikan kedalam
dan berikan penjelasan mengenai persyaratan dan kriteria lowongan,
apakah setiap pihak yang terlibat (2) Pelatihan dan pengembangan
(Training and Development), salah satu alat ukur untuk meningkatkan
knowledge management suatu perusahaan adalah seberapa banyak
pelatihan yang dilakukan untuk memenuhi persaingan saat ini (3)
Manajemen Kinerja (performance Management) , Program-program,
sumber daya atau praktek-praktek yang digunakan perusahaan untuk
menyelaraskan sasaran kerja individu dan kelompok dengan sasaran
perusahaan. Secara garis besar mencakup hubungan antara kepuasan
pelanggan internal dan eksternal dengan sasaran kerja individ, kelompok
dan departmen, pengukura keefektifan paara manajer menilai karyawan

serta pemberian umpan balik dan coaching yang berkesimanbungan,
menilai kinerja dan mengelola konsekuensi dari kinerja buruk. (4)
Kompensasi dan penghargaan ( Reward and Compensation) :
kemampuan perusahaan dalam menggunakan kompensasi dan
penghargaan untuk mendorong daya saing perusahaan, meyelaraskan
sasaran kerja dan individu/ kelompok dengan sasaran perusahaan serta
memperkuat perilaku positip terhadap pelanggan.



0 komentar:

Posting Komentar