Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

Pengertian / Arti Metode Diskusi


Metode diskusi adalah metode pemebelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab petanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998). Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskuasi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama. Selama ini banyak guru ang erasa kebaratan untuk menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran. Keberatan itu biasanya timbul dari asumsi: pertama, diskusi merupakan siswa muncul secara spontan, sehingga hasil dan arah diskusi sulit ditentukan; kedua, diskusi biasanya memerlukan waktu yang cukup panjang, padahal waktu pebelajaran di dalam kelas sangat terbatas, sehingga keterbatasan itu tidak mungkin dapat menghasilkan sesuatu secara tuntas. Sebenarnya hal ini tidak perlu dirisaukan oleh guru. Sebab, dengan perencanaan dan persiapan yang matang kejadian semacam itu bias dihindari.

Dilihat dari pengorganisasian materi pemebelajaran, ada perbedaan ang sangat prinsip dibandingkan dengan metode sebelumnya, yaitu ceramah dan demonstrasi. Kalau metode ceramah dan demonstrasi. Kalau metode ceramah atau demonstrasi materi pelajaran sudah dirganisir sedemikian rupa sehingga guru tinggal menyampaikannya, maka tidak demikian halnya dengan metode diskusi. Pada meode ini bahan atau materi pemelajaran tidak diorganisir sebelumnya serta tidak disajikan secara organisir oleh siswa sendiri, oleh karena tujuan utama metode ini bukan hanya sekadar hasil belajar
Secara umum ada dua jenis diskusi yang biasa dilakukan dalam proses pemebelajaran. Pertama, diskusi kelompok. Diskusi ini dinamakan juga diskusi kelas. Pada diskusi ini permasalahan yang disajikan oleh guru dipecahkan oleh kelas secara keseluruhan. Yang mengatur jalannya diskusi adalah guru itu sendiri.
Kedua, diskusi kelompok kecil. Pada diskusi ini siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-7 orang. Proses pelaksanaan diskusi ini dimulai dari guru menyajikan masalah dengan beberapa submasalah. Setiap kelmpok memecahkan submasalah yang disampaikan guru. Proses diskusi diakhiri dengan laporan setiap kelompok.
Jenis apa pun diskusi yang digunakan menurut Bridges (1979), dalam proses pelaksanaannya, guru harus mengatur kondisi agar (1) setiap siswa dapat bicara mengeluarkan gagasan dan pendapatnya; (2) setiap siswa harus saling mendengar pendapat orang lain; (3) setiap siswa harus saling memberikan respons; (4) setiap siswa harus dapat mengumpulkan atau mencatat ide-ide yang dianggap penting; dan (5) melalui diskusi setiap siswa harus dapat mengembangkan pengetahuannya serta memahami isu-isu yang dibicarakan dalam diskusi.
Kondisi tersebut ditekankan oleh Bridges, seab diskusi merupakan metode pemebelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran berbasis pemecahan masalah. Strategi ini diharapkan bias mendorong siswa untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah serta dapat mengembangkan pengetahuan siswa.
a.      Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi
Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan kegiatan belajar mengajar.
1)      Metode diskusi data merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memebrikan gagasan dan ide-ide.
2)      Dapat melatih untuk membiasakan diri bertuka pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
3)      Dapat melatih siswa utuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Disamping itu, diskusi juga bias melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.

Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki bebrapa kelemahan, di antaranya:
1)      Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara
2)      Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
3)      Memerlukan waktu yang cukuppanjang, ang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
4)      Dalam diskusi sering teradi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.
b.      Jenis-jenis Diskusi
Terdapat bermacam-macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses pemebelajaran, antara lain:

1)      Diskusi kelas
Diskusi kelas atau disebut juga diskusi kelompok adalah proses emecahan maslah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi. Prosedur yang digunakan dalam jenis diskusi ini adalah: pertama, guru membagi tugas sebagai pelaksanaan diskusi, misalnya siapa yang akan menjadi moderator, siapa yang menjadi penulis. Kedua, sumber maslah (guru, siswa, atau ahli tertentu dari luar) memaparkan maslah yang harus dipecahkan selama 10-15 menit. Ketiga, siswa diberi kesempatan untuk menanggapi permasalahan setelah mendaftar pada moderator. Keempat, sumber maslah memberikan tanggapan, dan kelima, moderator menyimpulkan hasil diskusi.

2)      Diskusi kelompok kecil
Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam ke3lompok-kelomok. Jumlah anggota kelompk antara-3-5 orang. Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagibagi ke dalam submasalah yang harus dipercahkan oleh setiap kelompok kecil. Selesai diskusi dalam kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya.

3)      Symposium
Symposium adalah metode mengajar dengan mebahas suatu persoalan dipandangdari berbagai sudut pandang erdasarkan kehlian. Symposium dilakukan untuk memebrikan wawasan yang luas kepada siswa. Setelah pada penyaji memberikan pandangannya tentang masalah yang diahas, maka symposium diakhiri dengan pembacan kesimpulan hasil kerja ti perumus yang telah ditentukan sebelumnya.
4)      Diskusi panel
Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang dihadapan audiens. Diskusi panel berbeda dengan jenis diskusi lainnya. Dlam diskusi panel audiens tidak telibat secara langsung tetai berperan hanya sekedar peninjau ara panelis yang sedang melaksanakan diskusi. Oleh sebab itu, agar disuse panel efektif penugasan siswa disuruh untuk merumuskan hasil embahasan dalam diskusi.

c.       Langkah-langkah Melaksanakan Diskusi
Agar penggunan diskusi berhasil dengan efektif, maka perlu di lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1)      Langkah persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di antarannya:
·         Merumuskan tujuan yang ingin dicaai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus. Tujuan yang ingin dicapai meti dipahami oleh siswa sebagai peserta diskusi. Tujuan yang jelas dapat dijadikan sebagai control dalam pelaksanaan yang jelas dapat dijadikan sebagai control dalam pelaksanaan.
·         Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, apabila tujuan yang ingin dicapai adalah penambahan wawasan siswa tentang suatu persoalan, maka dapat digunakan diskusi panel; sedangkan jika yang diutamakan adaalah mengembangkan kemampuan siswa dalam mengembangkan gagasan, maka symposium dianggap sebagai jenis diskusi yang tepat.
·         Menetapkan masalah yang akan dibahas. Masalah dapat ditentukan dari isi materi pemelajaran atau masalah-masalah yang actual yang terjadi di lingkungan masyarakat yang dihubungkan dengan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarkan.
·         Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan seagla fasilitasny, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notuis, dan tim perumus, manakala diperlukan.

2)      Pelaksanaan diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:
·         Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi.
·         Mmberikan pengarahan seelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingijn dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengn jenis diskusi yang akan dilaksanakan.
·         Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan dan lain sebagainya.
·         Mengendalikan pembicaraaan kepada pokk persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pebahasan menjadi lebar dan tidak focus.

3)      Menutup diskusi
Akhri dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakukan hal-hal sebagai berikut
·         Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
·         Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan baik untuk peraikan selanjutnya.

0 komentar:

Posting Komentar