1. Asal-usul kewibawaan
a.
Menurut
Weber, kewajiban dalam susunan masyarakat ada tiga macam:
1)
Kewibawaan menurut
undang-undang. Jadi yang sifatnya percaya pada sahnya susunan dan
peraturan-peraturan menurut hukum
2)
Kewibawaan yang serta
tradisional yang percaya pada sucinya tradisi dan adat istiadat yang
mengesahkan kewibawaan.
3)
Kewajiban orang yang mendapat
rahmat dari Allah SWT.
b. Sumber kewibawaan itu adalah:
1)
Tehnik.
Kewibawaan diperoleh secara keahlian khusus.
2)
Moril.
3)
Pribadi.
Kewibawaan pribadi beasal dari kepribadian seseorang.
2. Tanggung Jawab
Alvin Brown
membahas wujud dan sifat dari tanggung jawab sebagai berikut: “Tanggung jawab “responsibility”
adalah suatu beban dimana seorang dapat diminta pertanggungjawabannya”.
Tanggung jawab mempunyai beberapa
aspek, yaitu:
a. Tanggung jawab sebagai
kewajiban yang harus dilaksanakan
b. Tanggung jawab sebagai
penentu kewajiban.
c. Tanggung jawab sebagai
kewibawaan.
Ketiga aspek
ini merupakan sebagai alat yang dapat dipisahkan satu sama lainnya, dan ketiga-tiganya disebut dengan tanggung jawab.
Setiap anggota organisasi dianggap telah menerima tugas yang harus
dilaksanakannya menurut kecapakannya dengan sebaik-baiknya. Yang demikian itu
akan menciptakan rasa tanggung jawab melasanakan tugas dan kewajibannya. Rasa
tanggung jawab ini dapat pula dilihat dari dua fase:
Fase I : Bagaimana proses pelaksanaan kewajiban
yang dibebankan kepadanya untuk mencapai tujuan/hasil tertentu
Fase II : Sampai dimana kewajiban yang dibebankan
kepadanya dicapai serta bagaimana mempertanggung-jawabkan kepada pemimpinnya.
0 komentar:
Posting Komentar