Spanyol
adalah sebuah negara yang pernah ditaklukkan oleh Islam untuk mengembangkan
agama Islam di negeri tersebut. Ketika Islam masuk ke negeri Spanyol, negeri
ini banyak mengalami perkembangan peradaban yang pesat baik dari kebudayaan
maupun pendidikan Islam, karena Spanyol didukung oleh negerinya yang subur
dengan penghasilan ekonomi yang cukup tinggi sehingga menghasilkan para pemikir
hebat. Spanyol mengalami perkembangan pesat dalam kebudayaan dan pendidikan
Islam yang dimulai dengan mempelajari ilmu agama dan sastra, kemudian meningkat
dengan mempelajari ilmu-ilmu akal. Karena dalam waktu relatif singkat Cardova
dapat menyaingi Baghdad
dalam bidang ilmu pengetahuan dan kesusastraan. Karena itu kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan.
B. Islam
Masuk Ke Spanyol
Pada
periode klasik paruh pertama - masa kemajuan – (650-1000M), wilayah kekuasaan
Islam meluas melalui Afrika Utara (Aljazair dan Maroko) sampai ke Spanyol di
Barat. Spanyol adalah nama baru bagi Andalusia zaman
dahulu. Nama Andalusia berasal dari suku yang menaklukkan Eropa Barat di masa
lalu sebelum bangsa Goth dan Arab (Islam).
Spanyol
diduduki umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715M), salah seorang Khalifah dari Dinasti Bani Umayyah yang berpusat di
Damaskus. Ada
tiga nama yang sering disebut berjasa dalam penaklukan Spanyol, yaitu Musa bin
Nushair, Tharif bin Malik dan Thariq bin Ziyad. Dari ketiga nama tersebut, nama
terakhirlah yang sering disebut paling terkenal, karena pasukannya lebih besar
dan hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian suku Barbar (muslim
dari Afrika Utara) yang didukung Musa bin Nushair dan sebagian lagi orang Arab
yang dikirim Al-Walid. Pasukannya yang berjumlah 7000 orang menyeberang selat
di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad. Tentara Spanyol di bawah pimpinan Raja Roderick dapat ditaklukkan. Cordova
jatuh pada tahun 711 M. dari sana, wilayah-wilayah Spanyol, seperti Toledo,
Sevilla, Malaga, dan Granada dapat dikuasai dengan mudah.
Sukses
Thariq bin Ziyad di masa Al-Walid (Daulat Umayyah-Damaskus) diikuti oleh Abd
Al-Rahman Al-Dakhil (penguasa pertama Daulat Umayyah-Spanyol), yang berusaha
menata sistem pemerintahan. Ia melihat masyarakat Spanyol adalah masyarakat
heterogen, baik berdasarkan strata sosial, suku, ras, maupun agama. Dia
memiliki tentara yang terorganisir dengan baik yang jumlahnya tidak kurang dari
40.000 tentara bayaran Barbar dan juga membangun angkatan laut yang kuat.
Gebrakan lain yang dilakukannya adalah mendirikan mesjid agung Cordova dan
sekolah-sekolah di kota-kota besar di Spanyol.
Sejak
pertama kali menginjakkan kaki di tanah Spanyol hingga jatuhnya kerajaan Islam
terakhir di sana ,
Islam memainkan peran yang sangat besar. Masa itu berlangsung selama hampir 8
abad (711-1429 M). sejarah panjang yang dilalui umat Islam di Spanyol itu dapat dibagi menjadi
enam periode, yaitu:
- Periode Pertama
(711-755 M)
Pada periode ini,
Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani
Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri
Spanyol belum terkendali akibat gangguan keamanan di beberapa wilayah, karena
pada masa ini adalah masa peletakkan dasar, asas dan invasi Islam di Spanyol.
Hal ini ditandai dengan adanya gangguan dari berbagai pihak yang tidak senang
kepada Islam. Sentralisasi kekuasaan masih di bawah Daulat Umayyah di Damaskus.
- Periode Kedua (755-912
M)
Pada masa ini
Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar amir
(panglima atau gubernur), tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan Islam,
yang ketika itu dipegang oleh Khalifah Abbasiyah di Bagdad. Amir pertama
adalah Abdurrahman I yang memasuki Spanyol tahun 138 H/755 M
dan diberi gelar al-Dakhil (yang masuk ke Spanyol). Dia adalah keturunan Bani Umayyah yang berhasil lolos dari kerajaan Bani Abbas,
ketika Bani Abbas berhasil menaklukkan Bani Umayyah di Damaskus. Selanjutnya,
ia berhasil mendirikan Dinasti Bani Umayyah di Spanyol
Pada masa ini umat
Islam di Spanyol mulai memperoleh kemajuan-kemajuan, baik dalam bidang politik,
peradaban serta pendidikan. Abdurrahman mendirikan mesjid Cardova dan
sekolah-sekolah di kota-kota besar di Spanyol. Kemudian penerus-penerusnya yang
lain seperti Hisyam dikenal berjasa dalam menegakkan hukum Islam, dan Hakam
dikenal sebagai pembaharu dalam bidang kemiliteran, sedangkan Abdurrhman
al-Ausath dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu.Pada masa Abdurrhma al-Ausath ini pemikiran filsafat mulai masuk, maka ia
mengundang para ahli dari dunia Islam lainnya untuk datang ke Spanyol sehingga
kegiatan ilmu pengetahuan di Spanyol mulai semarak.
0 komentar:
Posting Komentar