MASALAH PENELITIAN
Melakukan
penelitian pada intinya adalah memecahkan masalah secara ilmiah. Pemikiran ini
menggiring kita pada kesimpulan bahwa signifikansi sumbangsih penelitian
terhadap pemecahan masalah atau pengembangan ilmu sangat ditentukan oleh fokus
masalah penelitian. Masalah pada intinya adalah kesenjangan antara harapan dan
kenyataan, antara teori dan praktek, antara visi dan realitas, dan sebagainya.
A. Pengertian
Masalah
Masalah
adalah setiap kesulitan yang mengerakkan manusia untuk memecahkannya (Marzukki,
2005: 20). Sutrisno Hadi mengidentifikasikan permasalahan sebagai perwujudan
“ketiadaan, kelangkaan, ketimpangan, ketertinggalan, kejanggalan, ketidakserasian,
kemerosotan dan semacamnya”. Seorang peneliti yang berpengalaman akan mudah
menemukan permasalahan dari bidang yang ditekuninya; dan seringkali peneliti
tersebut menemukan permasalahan secara “naluriah”; tidak dapat menjelaskan
bagaimana cara menemukannya. (http://bahankuliah.wordpress.com/2009/05/14)
B. Latar
Belakang Masalah
Latar
belakang masalah merupakan jawaban atas pertanyaan “mengapa masalah itu
muncul?” artinya, masalah itu muncul akibat adanya rentetan masa lalu, yang
telah terjadi, dan yang bakal muncul. Masalah yang diteliti biasanya bersifat
ilmiah. Deskripsi latar belakang masalah ini sering kali menggunakan prinsip
membandingkan apa yang ada pada permasalahan dan fakta yang terjadi. Dapat pula
menggunakan konsep teoritis, isu yang sedang hangat dibicarakan, atau hasil-
hasil penelitian sebelumnya.
C. Identifikasi
Masalah
Menurut Marzuki (2005: 20-21) ada beberapa sumber
yang dapat dikaji untuk menemukan masalah, misalnya:
1. Bacaan
Terutama
laporan hasil penelitian yang mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih
lanjut, karena tidak pernah ada penelitian yang tuntas.
2. Seminar,
diskusi, atau penemuan ilmiah lain
Dengan
mengikuti seminar atau diskusi terdapat kemungkinan munculnya masalah-masalah
yang perlu penggarapan melalui penelitian.
3. Pernyataan
pemegang otoritas
4. Pengamatan
sepintas
Perjalanan
atau peninjauan ke suatu tempat dapat menimbulkan ide untuk melakukan
penelitian, misalnya
5. Pengalaman
pribadi
Pengalaman
pribadi seseorang dapat pula menjadi sumber masalah baik yang berhubungan
dengan kehidupan pribadinya maupun yang berkaitan dengan kehidupan profesinya.
6. Perasaan
intuitif
Timbul dari konsolidasi atau pengendapan
berbagai informasi pada saat orang sedang istirahat atau bangun tidur.
Sedangkan menurut Stonner (Sugiono,
2009: 52-54) ada empat sumber masalah, yaitu:
1. Terdapat
penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
2. Terdapat
penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
3. Ada
pengaduan. Dalam suatu organisasi sekolah yang tadinya tenang tidak ada
masalah, ternyata setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produk maupun
layanan yang diberikan, maka timbul masalah dalam organisasi itu.
4.
Ada kompetisi. Adanya kompetisi dapat
menimbulkan masalah besar, bila tidak dimanfaatkan untuk kerja sama.
D. Perumusan
Masalah
Rumusan
masalah berbeda dengan masalah. Jika masalah itu merupakan kesenjangan antara
yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu
pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Walaupun
begitu terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap
rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.
Perumusan
masalah dinyatakan (1) dalam bentuk kalimat tanya, (2) secara padat dan jelas,
(3) memungkinkan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan yang terkandung
dalam perumusan masalah. Selanjutnya rumusan masalah ini dijabarkan dalam
tujuan penelitian dan diteruskan dengan pengajuan hipotesis penelitian.
Terdapat bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian, yaitu:
a. Rumusan
Masalah Deskriptif. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah
yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri baik
hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam
penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel
yang lain dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain. Contoh:
Seberapa baik kinerja Departemen
Pendidikan Nasional?
b.Rumusan
Masalah Komparatif. Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel
yang berbeda. Contoh: Adakah perbedaan disiplin
kerja guru antara sekolah di Kota dan di Desa? (satu variabel dua sampel)
c. Rumusan
Masalah Asosiatif. Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian
yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga
bentuk hubungan yaitu: hubungan simetris,
hubungan kausal, dan interaktif/reciprocal/timbal balik.
1) Hubungan
simetris yaitu suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan
munculnya bersama. Jadi bukan hubungan kausan atau interaktif. Contoh: Adakah
hubungan antara jumlah payung yang
terjual dengan jumlah murid sekolah?
2) Hubungan
kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi ada variabel independen
(variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Contoh: Seberapa besar
pengaruh tata ruang kelas terhadap efisiensi pembelajaran di SMA?
Hubungan
interaktif/resiprocal/timbal balik yaitu hubungan yang saling mempengaruhi. Di
sini tidak diketahui mana variabel independen dan dependen. Contoh: Hubungan
antara motivasi dan prestasi belajar anak SD di Kecamatan Sami. Di sini dapat
dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi tetapi juga prestasi dapat
mempengaruhi motivasi
Perumusan
masalah dan pertanyaan penelitian sering dikacaukan. Perumusan masalah dapat
dalam bentuk pertanyaan dan dapat pula dalam bentuk pernyataan. Sebaliknya,
pertanyaan penelitian atau problematika penelitian selalu dalam bentuk
pertanyaan atau pertanyaan- pertanyaan. Titik tekanan problem statement adalah apa masalah penelitian itu, sedangkan
titik tekan pertanyaan penelitian lebih teknis sifatnya, yaitu mengacu pada
tujuan, asumsi, hipotesis, dan bahkan instrumen secara sangat spesifik[1].
Dalam rangka merumuskan
masalah penelitian, langkah-langkah yang sepatutnya ditempuh adalah sebagai
berikut:
1. mengenali
keberadaan masalah.
2. menganalisi
variabel.
3. mengidentifikasikan
variabel.
4. membuat
rumusan masalah.
E. PEMAPARAN
PERMASALAHAN
Pemaparan
masalah atau dengan istilah lain “Statement
of the Problem” perlu memuat[2]:
1. Pembicaraan
tentang problem umum di sekitar topik
2. Hasil-
hasil penyelidikan dari literatur maupun lapangan yang masih relevan dengan
pokok permasalahannya.
3. Pembatasan
dan pendefinisian masalah
Statemen tentang tujuan penyelidikan serta
nilainya secara umum
0 komentar:
Posting Komentar