3.1.1.1.1.
Agama Islam di Indonesia
Mengenai perkembangan Islam di Indonesia kan dibahas khusus pada
bab Perkembangan Islam di Indonesia. Karena itu, paa pembahasan kali ini, hanya
kami tulis secara singkat. Agama Islam masuk ke Indonesia
pada abad ke-7 dibawa oleh pedagang Islam dari Arab, Gujarat
dan Malabar. Cara menyiarkan Islam dengan damai tidak dengan kekerasan atau
paksaan. Adapun daerah-daerah yang mula-mula dimasuki Islam ialah Sumatera
bagian Utara, sumatera Barat dan Jawa Tengah.
Perkembangan Islam di Sumatera dapat pesat setelah
kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran, terutama di Samudera Pasai. Dari
Samudera Pasai Islam berkembang ke Malaka, Minangkabau, Riau, Tapanuli dan
lain-lainnya.
Agama Islam masuk ke Jawa pada masa pemerintahan
Ratu Sima (674 M) dan Islam dapat berkembang dengan pesatnya setelah kerajaan
Hindu di Majapahit mengalami kemerosotan. Adapaun yang sanagt berperan dan
berjasa menyiarkan agama Islam ke seleruh pelosok Jawa ialah Wali Songo.
Sedangkan perkembangan agama Islam di Sulawesi
tidak sepesat seperti di Sumatera dan Jawa, karena adanya pertentangan Islam
dengan kerajaan yang belum Islam demi kepentingan politik.
Adapun perkembangan Islam di Kalimantan sangat
pesat, sejak Sultan Suryanullah tahun 1550 M. Demak mengirimkan para penghulu
untuk mengajar agama Islam kepada masyarakat Kalimantan. Agama Islam berkembang
di Kutai ± tahun 157 M, di Brunei sejak abad Ke-15, di Kalimantan Barat sejak
tahun 1550 M , dan kepada suku Dayak tahun 1677 M. Bersamaan dengan
berkembangnya agama Islam maka berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
antara lain di Demak, Pajang, Mataram, Banten, Kalimantan, Sulawesi dan
Sumatera.
Agama Islam di Indonesia dapat berkembang dengan
baik dan pesat. Hal itu terbukti sekitar 88 % (1985) penduduk menganut agama
Islam, kemudian tempat-tempat ibadah banyak dibangun disetiap kota-kota, desa
dan lain sebagainya. Tempat-tempat pengajian, tempat-tempat TPA atau Taman
Pendidikan Al-qur’an hampir di setiap kampung ada. Disamping itu, pada hari
raya Idul Fitri, hari raya Qurban kita dapat menyaksikan orang Islam
berduyun-duyun ke lapangan untuk shalat. Juga dalam pembagian zakat fitrah,
penyembelihan hewan kurban dan pelaksanaan ibadah haji, yang tiap tahun calon
jamaah haji Indonesia selalu bertambah dan untuk tahun 1995 calon haji (yang
mendaftar) samapai 240.000 orang sehingga melebihi kuota.
Maraknya jilbab di sekolah-sekolah dan
kampus-kampus perguruan tinggi, maraknya gerakan dakwah kampus, lahirnya
organisasi remaja masjid, pesantren-pesantren kilat pada masa liburan sekolah,
lahirnya ICMI, Bank Muamalat, Asuransi Islam dan sebagainya. Semua itu,
menunjukan bahwa agama Islam dapat berkembang baik di Indonesia .
3.1.1.1.2.
Agama Islam di Singapura
Perkembangan Islam di singapura boleh dikatakan
tidak ada hambatan, baik dari segi politik maupun birokratis. Muslim di
Singapura ± 15 % dari jumlah penduduk, yaitu ± 476.000 orang Islam. Sebagai
temapt pusat kegiatan Islam ada ± 80 masjid yang ada di sana . Pada tanggal 1 Juli 1968, dibentuklah
MUIS (Majelis Ulama Islam Singapura) yang mempunyai tanggung jawab atas
aktivitas keagamaan, kesehatan, pendidikan, perekonomian, kemasyarakatan dan
kebudayaan Islam.
3.1.1.1.3.
Agama Islam di Thailand
Agama Islam masuk ke Thailand dengan melalui Kerajaan
Pasai (Aceh). Ketika Kerajaan Pasai ditaklukan Thailand , raja Zainal Abidin dan
orang-orang Islam banyak yang ditawan. Setelah mereka membayar tebusan mereka
dikeluarkan dari tawanan, dan para tawanan tersebut ada yang pulang dan ada
juga yang menetapa di Thailand ,
sehingga mereka menyebarkan agama Islam.
Ketika raja Thailand menekan Sultan Muzaffar Syah
(1424-1444) dari Malak agar tetap tuduk kepada Thailand dengan membayar upeti
sebanyak 40 tahil emas per tahun ditolaknya, kemudian Raja Pra Chan Wadi
menyerang Malaka, tetapi penyerangan tersebut gagal. Pada masa pemerintahan
Sultan Mansyur Syah (1444-1477) tentara Thailand di Pahang dapat dibersihkan.
Wakil Raja Thailand
yang bernama Dewa Sure dapat ditahan, tetapi beliau diperlakukan dengan baik.
Bahkan, puterinya diambil istri oleh Mansyur Syah untuk menghilangkan
permusuhan antara Thailand
dengan Malaka. Pada akhir-akhir ini, muslim Pattani cukup lama mendapat tekanan
dan penindasan dari rezim Bangkok
yang memeluk Budha.
3.1.1.1.4.
Agama Islam di Filipina
Berdasarkan catatan Kapten Tomas Forst tahun 1775
M, ada orang Arab yang mula-mula masuk pulau Mindanau (Filiphina) adalah
Mubalig yang bernama Kebungsuan pada abad ke-15 M. Sedangkan yang menyebarkan
agama Islam di pulau sulu ialah Sayid Abdul Aziz (Sidi Abdul Aziz) dari Jeddah.
Ulama ini juga mengislamkan raja Malaka pertama yang semula beragama Hindu,
yakni Permaisura diganti dengan Muhammad Syah. Kemudian yang disusun dengan
mubalig Abu Bakar yang menyebarkan Islam ke Pulau Sulu, Pulau Luzon dan
sebagainya.
Muslim di Filipina adalah minoritas
dan nasib mereka sekarang sangat memprihatinkan. Seperti nasib muslim di
Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, di situ umat Islam mendapat gangguan,
tekanan bahkan pembasmian dari pihak-pihak yang memusuhinya. Hingga kini muslim
Moro terus berjuang untuk memperoleh otonomi karena mereka selalu ditindas dan
diperlakukan sebagai warga kelas dua oleh pemerintah Manila . Oleh karena itu, muslim Moro terus
berjuang mempertahankan diri, agama dan identitas sebagai muslim.
3.1.1.1.5.
Agama Islam di Malaysia (Malaka)
Sekitar abad ke-14 agama Islam masuk ke Malaysia dibawa oleh pedagang dari Arab , Persia ,
Gujarat dan Malabar. Disamping itu, ada
seorang ulama bernama Sidi Abdul Aziz dari Jeddah yang mengislamkan pejabat
pemerintah Malaka dan kemudian terbentuklah kerjaan Islam di Malaka dengan
rajanya yang pertama Sultan Permaisura. Setelah beliau wafat diganti oleh
Sultan Iskandar Syah dan penyiaran Islam bertambah maju, pada masa Sultan
Mansyur Syah (1414-1477 M). Sultan suka menyambung tali persahabatan dengan
kerajaan lain seperti Syam, Majapahit, dan Tiongkok.
Kejayaan Malaka dapat dibina
lagi sedikit demi sedikit oleh Sultan Aludin Syah I, sebagai pengganti Muhammad
Syah. Kemudian pusat pemerintahannya dari Kampar ke Johor (Semenanjung Malaka).
Sultan Alaudin Syah I dikenal sebagai Sultan Johor yang pertama dan negeri
Johor makin nertambah ramai dengan datangnya para pedagang dan pendatang.
Sampai sekarang perkembangan agama Islam di Malaysia makin bertambah maju dan
pesat, dengan bukti banyaknya masjid-masjid yang dibangun, juga terlihat dalam
penyelenggaraan jamaah haji yang begitu baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa
perkemabangan Islam di Malaysia, tidak ada hambatan. Bahkan, ditegaskan dalam
konstitusi negaranya bahwa Islam merupakan agama resmi negara. Di kelantan,
hukum hudud (pidana Islam) telah diberlakukan sejak 1992. kelantan adalah
negara bagian yang dikuasai partai oposisi, yakni Partai Al-Islam se-Malaysia
(PAS) yang berideologi Islam. Dalam pemilu 1990 mengalahkan UMNO dan PAS
dipimpin oleh Nik Mat Nik Abdul Azis yang menjabat sebagai Menteri Besar
Kelantan.
3.1.1.1.6.
Agama Islam di Brunei Darussalam
Agama Islam di Brunei dapat berkembang dengan baik
tanpa ada hambatan-hambatan. Bahkan, agama Islam di Brunei merupakan agama
resmi negara. Untuk pengembangan agama Islam lebih lanjut telah didatangkan
ulama-ulama dari luar negeri, termasuk dari Indonesia . Masjid-masjid banyak
didirikan. Umat Islam di Brunei menikmati kehidupan yang benar-benar sejahtrera
sesuai dengan namanya Darussalam (negeri yang damai).
Pendapatan perkapita negara ini termasuk
tertinggi di dunia. Pendidikan dan perawatan kesehatan diberikan secara
cuma-cuma oleh pemerintah. Negara Brunei Darussalam merupakan negara termuda di
Asia Tenggara (merdeka tahun 1984 dari Inggris). Penduduk Brunei Darussalam
mayoritas beragama Islam
0 komentar:
Posting Komentar