Manajemen (management) merupakan pencapaian sasaran-sasaran
organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumber daya
organisasi. Dalam rangka pencapaian sasaran atau tujuan suatu bisnis
tentunya melalui suatu proses manajemen yang meliputi 4 fungsi
manajemen, yaitu:
3.2.1. Planning (Perencanaan Usaha)
Suatu perencanaan usaha adalah unit kegiatan yang direncanakan
dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu barang dan/jasa
yang diinginkan.
A. Ciri-ciri Pokok Perencanaan Usaha
Setiap perencanaan usaha ditandai oleh hal-hal sebagai
berikut:
Bertujuan menghasilkan barang-barang dan/atau jasa-jasa
Memerlukan suatu investasi modal, tenaga kerja, manajemen
ataupun hal-hal lain
Setelah investasi tersebut dilaksanakan dan selama
berlangsungnya usaha tersebut memberikan kegunaan kepada
berbagai pihak diantaranya adalah perusahaan itu sendiri
maupun masyarakat.
Adanya biaya operasional diatas biaya investasi.
B. Jenis-jenis Perencanaan Usaha
Menurut jenis barang dan jasa-jasa yang dihasilkan, misalnya
perencanaan usaha dalam bidang produksi ataupun prasarana.
menurut jenis kepemilikannya:
swasta nasional atau swasta asing ataupun campuran
Berdasarkan Modal (fisik dan Non Fisik)
38
Usaha yang memerlukan modal fisik yang menyangkut
bangunan baru, pendirian atau instalasi fasilitas-fasilitas untuk
menghasilkan suatu aliran barang dan jasa selanjutnya.
Usaha yang memerlukan modal non fisik,seperti program
training, survei-survei,atau penelitian (research) teknis yang
dapat dilaksanakan dengan modal fisik yang telah ada.
C. Tahap-tahap Pengembangan Usaha
Pengembangan suatu usaha biasanya terdiri dari tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1. Pengkonsepsian proyek usaha
Dimulai dengan penyelidikan mengenai kebutuhan yang
diperlukan suatu aktivitas,serta pemilihan cara-cara untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Perumusan proyek usaha
Memuat uraian mengenai tujuan usaha serta cara atau metode
yang hendak dipilih untuk melaksanakan usaha
tersebut.pemilihan cara atau metode pelaksanaan usaha
hendaknya didasarkan atas perbandingan yang optimal antara
biaya dan hasil yang hendak diperoleh.
3. Pemutusan ataupun pengesahan proyek usaha
Apabila perencanaan proyek usaha telah disahkan,berarti dapat
diputuskannya atau disahkan penggunaan sarana-sarana yang
diperlukan termasuk didalamnya pembiayaan.
1. Persiapan dan pembangunan proyek usaha
Merupakan tahapan dari unsur-unsur pokok investasi yang
dilaksanakan guna mencapai tujuan proyek usaha yang telah
dierencanakan dan disahkan.
5. Pelaksanaan usaha
Tahapan dari suatu usaha yang telah mulai menghasilkan
barang dan/atau jasa.
39
D. Persoalan Umum dalam Pelaksanaan Usaha
Persoalan–persoalan yang sering dihadapi dalam menelaah suatu
usaha dan perencanaannya untuk dapat diproses ke tahap-tahap
selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam memproses
perencanaan dan pelaksanaan usaha tersebut dari tahap pertama
sampai dengan tahapan-tahapan selanjutnya.
2. menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam memproses
perencanaan dan pelaksanaan usaha tersebut dari tahap pertama
sampai dengan tahapan-tahapan selanjutnya.menentukan pilihan
usaha berdasarkan kriteria yang ada,yang biasanya dibedakan atas
tiga macam kriteria,yaitu teknis,ekonomis,dan non eknomis.
3. penilaian biaya-biaya dan keuntungan atau hasil-hasil dari usaha yang
bersangkutan. Biasanya menilai biaya-biaya usaha yang ditetapkan
dengan menilai keuntungan–keuntungan yang akan dihasilkannya.
4. penilaian asumsi-asumsi dasar pendirian usaha.
5. pengetahuan atas semua alternatif untuk mewujudkan tujuan yang
dikehendaki oleh usaha tersebut.
3. 2.2. ORGANIZING (PENGORGANISASIAN)
Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada plan (rencana).
Dalam hal ini diatur dan ditentukan tentang apa tugas pekerjaaan,
macam/jenis serta sifat pekerjaan, unit-unit kerja (pembentukan
bagian-bagian), tentang siapa yang akan melakukan, apa alat-alatnya,
bagaimana pengaturan keuangan dan fasilitasnya dengan kata lain
setelah tujuan perusahaan telah ditentukan, perusahaan perlu
merumuskan tindakan-tindakan yang akan dijalankan untuk
mewujudkan berbagai tujuan tersebut. Menurut (Winardi,2003:20)
organisasi timbul karena:
1. suatu pembagian kerja yang logikal.
2. suatu sistem koordinasi.
40
Dalam melaksanakan organizing (pengorganisasian), ada dua
kegiatan penting yang harus dilakukan yaitu:
a. Menentukan bentuk/struktur organisasi perusahaan
Bentuk/struktur organisasi perusahaan harus disesuaikan dengan
kegiatan yang dijalankan perusahaan. Pimpinan perusahaan
harus menentukan struktur organisasi yang terbaik untuk
menjalankan kegiatan ke arah pencapaian tujuan yang telah
ditentukan. Apakah bentuk organisasi lini, staf atau gabungan
keduanya. .(L.Daft,2002) :398-399)
b. Menentukan wewenang, tugas dan tanggung jawab setiap orang
yang bekerja di perusahaan, terutama para manajernya.
(Sukirno,2004:124)
Organisasi yang efektif, sumber-sumber daya manusia dan
sumber-sumber daya material menyebabakan meningkatnya
produktivitas. Hal tersebut dilaksanakan melalui apa yang dinamakan
“sinergisme” (synergism) dimana anggota-anggota suatu perusahaan
mengkombinasikan upaya mereka secara kolektif guna melaksanakan
tugas-tugas yangakan melampaui jumlah dari upaya-upaya individual
mereka (sinergi dapat dicapai melalui pengintegrasian tugas-tugas
yang terspesialisasi).
Pengorganisasian secara efektif dapat menghasilkan
keuntungan/manfaat sebagai berikut:
1. Kejelasan tentang ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan
tugas-tugas yang terspesialisasi.
2. Pembagian kerja, yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik
dan penyalahgunaan sumber-sumber daya material maupun
sumber-sumber daya manusia.
3. Terbentuknya suatu arus aktivitas kerja yang logikal, yang dapat
dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau kelompokkelompok.
4. Saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu pengambilan
keputusan dan pengawasan
41
5. Mekanisme-mekanisme yang mengkoordinasi, yang
memungkinkan tercapainya harmoni antara para anggota
organisasi, yang terlibat dalam berbagai macam kegiatan.
Proses Pengorganisasian
Samuel B Certa mengemukakan bahwa proses organizing meliputi 5
langkah pokok:
1. Melaksanakan refleksi (deep thought) tentang rencana-rencana
dan sasaran-sasaran.
2. Menetapkan tugas-tugas pokok
3. Membagi tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas bagian
(subtasks).
4. Mengalokasi sumber-sumber daya, dan petunjuk-petunjuk untuk
tugas-tugas bagian tertentu.
5. Mengevaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yangg
diimplementasi. (Winardi,2003:24-25)
Langkah 1 Langkah 2
.
3.2. 3. Actuating
Setelah melakukan perencanaan (planning) dan pengorganisasian
(organizing), maka selanjutnya adalah actuating (pengarahan).
Dalam fungsi actuating manajemen akan melaksanakan rencana yang
dibuat, dibarengi dengan proses “mengarahkan dan menuntun
kegiatan perusahaan menuju sasaran perusahaan, dalam
menjalankan bisnis. Di dalam actuating, tercapai beberapa hal yang
harus dipahami agar bisnis yang kita lakukan berjalan dengan baik.
Actuating mencakup kemampuan manajemen dalam memotivasi,
mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan orang lain.
Dengan demikian manajemen dapat menentukan bagaimana
efektivitas dari bisnis yang disarankan, selain itu, dengan
pengarahan yang baik, maka bisnis yang dijalankan oleh perusahaan
akan semakin baik, dan kinerjanya akan semakin
diperhitungkan.(Handoko,1998:251)
Sesuai dengan pengertian study kelayakan bisnis, yaitu
meneliti layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan. Actuating
(pengarahan) merupakan salah satu dari aspek manajemen yang
akan dinilai untuk itu diperlukan perhatian terhadap strategi
manajemen dalam menjalankan actuating itu sendiri untuk
mencapai sasaran bisnis.
3.2.4. Controlling (Pengendalian)
Fungsi manajemen selanjutnya yang berkenaan dengan study
kelayakan bisnis adalah fungsi pengendalian. Pengendalian sangat
penting agar kita dapat mengetahui cara mengendalikan bisnis kita ke
arah yang benar dan jelas serta cara untuk mempertahankan basins
kita tetap bertahan di persaingan bisnis. (Narotama, 2004 : 4)
Pengendalian manajemen sendiri merupakan pengendalian yang
dilakukan oleh pihak manajemen untuk mengorganisasi bagianbagian
perusahaan dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sistem pengendalian
43
manajemen di artikan sebagai suatu sistem yang membantu dan
mendukung tercapainya tujuan pengendalian manajemen. Apa bila
dilihat lebih mendalam lagi, maka posisi pengendalian internal
termasuk bagian sistem forma pengendalian perusahaan dalam
proses pengendalian dan perencanaan yang meliputi pengembangan,
klarifikasi, dokumentasi sistem dan prosedur serta pengembangan
pengukuran sampai dengan pelaporan atau umpan balik.
Disini jelas bahwa sebenarnya pengendalian internal merupakan
bagian pengendalian manajemen yang secara lebih spesifik
berhubungan dengan pengendalian administrasi dan akuntansi
perusahaan. Selain itu banyakk pihak yang juga berpendapat bahwa
pengendalian internal merupakan suatu mekanisme teknis untuk
melakukan pengecekan terhadap ketelitian data akuntansi dan
administrasi. Hal tersebut sebenarnya merupakan bagian kecil dari
proses pengendalian internal.
Category:
Pengantar Bisnis
0
komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar