A.
Pengertian Komunikasi Lintas Budaya
Secara
sederhana, komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan
dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal dengan
memperhatikan faktor-faktor budaya di suatu daerah, wilayah, atau negara.
Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya asing
(internasional), tetapi juga budaya daerah yang tumbuh dan berkembang di
berbagai daerah dalam wilayah
suatu negara.
Sebagaimana
diketahui, setiap daerah yang ada di Indonesia ini memiliki budaya yang tidak
dimiliki oleh daerah lainnya, seperti bagaimana mereka memanfaatkan waktu yang
ada, bagaimana mereka bekerja, bagaimana mereka meyakini atau mempercayai
sesuatu yang sudah turun menurun dari nenek moyang mereka.
Apabila para
pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau negara
lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat
penting artinya, termasuk bagaimana memahami produk-produk musiman pada suatu
negara. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai terjadi kesalahan baik terhadap
bagaimana masyarakat suatu negara bersikap dan berperilaku dalam kehidupan
sehari-hari.
B.
Pentingnya Komunikasi Lintas Budaya
Era yang
ditandai dengan semakin meluasnya berbagai produk dan jasa termasuk teknoogi
komunikasi ini, menyebabkan pertukaran informasi dari suatu negara ke negara
lain semakin leluasa, sehingga seolah dunia tidak lagi terikat dengan
sekat-sekat yang membatasi wilayah suatu negara. Contoh sederhananya adalah
masuknya sejumlah produk dan jasa dari luar negeri yang dapat dikonsumsi oleh
konsumen di tanah air, seperti makanan cepat saji, minuman ringan, mainan anak,
pakaian, dan perlengkapan komunikasi.
Dalam menyikapi
era perdagangan bebas dan globalisasi, perusahaan besar mencoba melakukan
bisnis secara global. Pada umumnya, perusahaan besar yang beroperasi di tanah
air menggunakan konsultan asing untuk membantu mengembangkan perusahaan mereka.
Begitu pula dengan perusahaan besar di tanah air yang mengembangkan bisnisnya
ke berbagai negara.
C.
Memahami Budaya dan Perbedaannya
Setiap orang
hidup, tumbuh, dan berkembang dalam suatu kelompok tertentu. Mereka
masing-masing menerapkan suatu aturan maupun perilaku yang sesuai dengan
budayanya. Contoh sederhananya adalah penampilan, cara berpakaian, dan
berbicara diantara kelompok masing-masing akan berbeda.
I. Definisi
Budaya
Beberapa definisi tentang budaya:
a. Menurut
Lehman, Himstreet, dan Baty, budaya diartikan sebagai sekumpulan pengalaman
hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri.
b. Menurut
Hofstede, budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang
membedakan anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya.
c. Menurut
Bovee dan Thill, budaya adalah system sharing atas simbol, kepercayaan, sikap, nilai,
harapan, dan norma untuk berperilaku.
d. Menurut
Murphy dan Hilldebrandt, budaya diartikan sebagai tipikal karakteristik
perilaku dlam suatu kelompok.
e. Menurut
Mitchel, budaya merupakan seperangkat nilai inti, kepercayaan, standar,
pengetahuan, moral, hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu dan
masyarakat, yang menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan
memandang dirinya serta orang lain.
Berdasarkan beberapa pengertian budaya tersebut, ada
beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, antara lain bahwa budaya mencakup
sekumpulan pengalaman hidup, pemrograman kolektif, system sharing, dan tipikal
karakteristik perilaku setiap individu yang ada dalam suatu masyarakat,
termasuk didalamnya tentang bagaimana sistem nilai, norma, simbol, dan
kepercayaan atau keyakinan mereka masing-masing.
II. Komponen
Budaya
Menurut Cateora, budaya memiliki beberapa elemen,
yaitu budaya material, lembaga sosial, sistem kepercayaan, estetika, dan
bahasa.
Budaya material
(material culture), dibedakan ke dalam 2 bagian, yaitu teknologi dan ekonomi.
Teknologi mencakup teknik atau cara yang digunakan untuk mengubah atau
membentuk material menjadi suatu produk yang dapat berguna bagi masyarakat pada
umumnya. Sedangkan ekonomi adalah suatu cara orang menggunakan segala
kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun
orang lain.
Organisasi
sosial (social institution) dan pendidikan adalah suatu lembaga yang
berkaitan dengan cara bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain, mengorganisasikan
kegiatan mereka untuk dapat hidup secara harmonis dengan yang lain.
Sistem
kepercayaan atau keyakinan
(belief systems) yang dianut oleh suatu masyarakat akan berpengaruh terhadap
sistem nilai yang ada di masyarakat tersebut.
Estetika
(aesthetics) berkaitan dengan seni, dongen, hikayat, musik, drama, dan
tari-tarian. Nilai estetika yang ditunjukkan masyarakat dalam berbagai peran
tentunya perlu dipahami secara benar, agar pesan yang disampaikan mencapai
sasaran secara efektif.
Bahasa (language)
adalah suatu cara yang digunakan dalam mengungkapkan sesuatu melalui simbol
tertentu kepada orang lain. Bahasa juga merupakan saah satu komponen budaya
yang paling sulit dipahami.
III. Tingkatan
Budaya
Masing-masing tingkatan budaya dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Formal,
merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh suatu masyarakat yang
turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya dan hal itu bersifat
formal atau resmi.
b. Informal,
budaya lebih banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi
berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, digunakan, dan dilakukan, tanpa
diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan.
c. Teknis,
pada tingkatan ini bukti dan aturan merupakan hal terpenting. Terdapat suatu
penjelasan yang logis mengapa sesuatu harus dilakukan da yang lain tidak boleh
dilakukan.
IV. Mengenal
Perbedaan Budaya
Dalam era globalisasi ketika banyak perusahaan asing
yang melakukan kegiatan bisnis di Indonesia, diperlukan pemahaman yang baik dan
benar terhadap budaya dalam suatu negara. Hal ini sangat diperlukan untuk
menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Perbedaan budaya dapat dilihat
dari :
a. Nilai-nilai
sosial
b. Peran
dan Status
c. Pengambilan
Keputusan
d. Konsep
Waktu
e. Konsep
Jarak Komunikasi
f. Konteks
Budaya
g. Bahasa
Tubuh
h. Perilaku
Sosial
i. Perilaku
Etis
j. Perbedaan
Budaya Perusahaan
D.
Komunikasi dengan Orang Berbudaya Asing
I. Belajar
tentang Budaya
Ketika merencanakan untuk melakukan bisnis dengan
orang yang memiliki budaya berbeda, seseorang akan dapat berkomunikasi secara
efektif bila ia telah mempelajari budayanya. Lagipula, ketika merencanakan
untuk tinggal di negara lain, ia tentunya juga sudah mempersiapkan bahasa yang
harus dikuasainya.
Di samping belajar bahasa, Anda juga harus membaca buku dan artikel
tentang budaya asing tersebut, dan selanjutnya menanyakan secara langsung
kepada mitra bisnis Anda. Usahakan agar Anda berkonsentrasi belajar pada
masalah yang berkaitan dengan sejarah budaya, agama, politik, nilai, dan adat
istiadat.
II. Mengembangkan
Keterampilan Komunikasi Lintas Budaya
Mempelajari apa yang dapat dilakukan oleh seseorang
tentang budaya tertentu sebenarnya merupakan suatu cara yang baik untuk
menemukan bagaimana mengirim dan menerima pesan-pesan lintas budaya secara
efektif. Namun, jangan terlalu yakin bahwa seseorang akan dapat memahami budaya
orang lain secara utuh dan jangan mudah terbawa kepada pola generalisasi
terhadap perilaku seseorang dan budaya yang berbeda.
Mempelajari keterampilan komunikasi lintas budaya pada
umumnya aka membantu seseorang beradaptasi dalam setiap budaya, khususnya jika
seseorang berhubungan dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda.
0 komentar:
Posting Komentar