BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ungkapan “Tak kenal maka tak
sayang” terbukti dalam pelaksanaan tugas penulis sebagai Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Khususnya kalau sudah masuk pada
bahan (materi) pembelajaran yang baru mereka kenal, setelah mereka memasuki
jenjang pendidikan di SMP.
Salah satu dari beragam
bahan ajar yang kurang diminati siswa dalam pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan adalah nomor
olahraga (permainan) bola basket. Mayoritas
siswa menolak dan menghindari materi permainan bola basket, alasannya
siswa menganggap bahan ajar di permainan bola basket itu sulit, dan kurang
menarik bila dibanding dengan bahan ajar yang ada di nomor olahraga lain. Untuk
menyikapi permasalahan tersebut Menyikapi permasalahan tersebut, sekaligus
mengemban amanah bahwa tugas seorang guru memberikan pencerahan kepada siswa.
Guru tersebut harus memiliki beragam kemampuan yang dapat menunjang tugasnya
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dan Salah satu satu tuntutannya adalah
memiliki kreasi dan daya inovatif seorang guru dalam mengembangkan model-model
pembelajaran yang menarik siswa. Sehingga permainan bola basket yang semula
dianggap sulit menjadi menarik. Tidak hanya menarik tetapi yang utama adalah
mampu meningkatkan derajat kebugaran siswa seperti yang tertuang dalam tuntutan
kurikulum.
Menciptakan model
pembelajaran yang menarik bagi siswa tidak mudah, perlu kecermatan dari guru
dalam menentukan dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik bahan pelajaran yang akan diberikan (diajarkan) sehingga tercipta
proses belajar mengajar yang efektif. Oleh karena itu, guru harus menguasai
beberapa jenis model pembelajaran agar proses belajar mengajar berjalan lancar.
Berdasarkan pengalaman di
lapangan, khususnya dalam pembelajaran PJOK persoalan belajar yang sering
dijumpai adalah siswa sulit menerima materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini
disebabkan karena siswa tidak menyukai bahan ajar tersebut, pelajaran yang
disampaikan menjemukan, sulit dipahami dan terkesan kurang menarik. Oleh karena
itu semakin baik suatu model
pembelajaran yang dipergunakan, maka
semakin mudah tujuan pembelajaran dapat tercapai. dalam memberikan
pelajaran, makin efektif digunakan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Model pembelajaran efektif yang digunakan dalam proses pembelajaran bergantung
pada bermacam-macam faktor antara lain: tujuan yang akan dicapai, kemampuan
guru dalam menggunakan model pembelajaran, kemampuan siswa, besarnya kelompok
yang akan diajar, waktu, dan fasilitas yang tersedia.
Penggunaan model
pembelajaran yang efektif akan sangat membantu dalam proses pembelajaran. Suatu
model pembelajaran dalam proses pembelajaran memiliki hubungan yang erat dengan
tujuan proses tersebut. Guru sebagai pengajar memiliki peranan penting dalam
mengorganisasi dan mengatur lingkungan belajar siswa sebaik-baiknya sehingga
tercipta kegiatan belajar yang ideal.
Dalam memilih suatu model
pembelajaran untuk meningkatkan prosentase ketuntasan hasil belajar siswa
tersebut, guru dituntut merancang model pembelajaran yang lebih tepat serta
penerapan bahan ajar yang variatif. dan dari kenyataan tersebut Salah satu
upaya yang perlu dilakukan upaya untuk
menumbuhkan minat dan menarik simpati siswa untuk mencintai bahan ajar
permainan bola basket adalah dengan mengintegrasikan bentuk permainan tersebut
dengan permainan pengantar. Oleh karena
itu mewujudkannya Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan
penelitian dengan judul “ Pengintegrasian Permainan Pengantar Sebagai
Langkah Strategis dalam Meningkatkan Kemauan Belajar Bola Basket Siswa Kelas
VII Semester Ganjil di SMP Negeri 1 Xxx”
Penelitian ini diharapkan
dapat membentuk suasana yang lebih santai dan menarik dalam pembelajaran bola
basket. Adapun pemilihan materi ajar dalam bentuk permainan pengantar ini
didasarkan pada keterkaitannya dengan konsep-konsep pembelajaran permainan bola
basket yang sedang menjadi bahan kajian yang ada dalam kelas tersebut. Sehingga
sistem pembelajarannya tetap mengacu pada batasan kajian yang diberikan sesuai
SKKD, serta dapat merangsang peserta didik untuk lebih menyukai permainan
ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Apakah Pengintegrasian permainan pengantar
pada pembelajaran permainan bola basket dapat meningkatkan penguasaan teknik
dasar permainan basket siswa kelas VII SMP Negeri 1 Xxx ?
2. Apakah Pengintegrasian permainan pengantar
pada pembelajaran permainan bola basket dapat memberikan dampak positif
terhadap pemahaman meningkatkan hasil belajar teknik dasar permainan basket
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Xxx ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan
masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah Pengintegrasian
permainan pengantar pada pembelajaran pembelajaran permainan bola basket dapat
meningkatkan penguasaan teknik dasar permainan basket siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Xxx.
2. Untuk mengetahui apakah Pengintegrasian
permainan pengantar pada pembelajaran permainan bola basket dapat memberikan
dampak positif terhadap pemahaman teknik dasar permainan basket siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Xxx.
D. Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat yang
diharapkan dari kegiatan penelitian ini adalah :
a. Sebagai bahan pertimbangan atau masukan
penulis dalam penyusunan strategi (penerapan, metode, model dan
langkah-langkah) pembelajaran PJOK selanjutnya.
b. Memberikan gambaran yang jelas, tentang
bentuk pengintegrasian permainan pengantar ke permainan bola basket sebagai
langkah alternatif untuk merangsang peserta didik agar menyukai permainan bola
basket.
c. Memberikan gambaran kepada peserta didik,
bahwa permainan bola basket bisa dipraktikkan dengan mudah dan sederhana.
d. Diharapkan dapat dijadikan masukan bagi
instansi pemerintah, cq Dinas Pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan;
dan
e. Semoga dapat memberikan sumbang saran yang
positif bagi para guru-guru PJOK di lapangan.
f. Ingin mengetahui dan sekaligus sebagai
bahan masukan bagi para guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk
memilih model pembelajaran yang efektif dalam proses pembelajaran keterampilan
cabang olahraga, khususnya keterampilan bermain bolabasket.
g. Ingin memberikan sumbangan pemikiran dalam
rangka meningkatkan kemampuan guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
dalam meningkatkan keterampilan teknik dasar suatu cabang olahraga dan
menumbuhkan semangat serta gairah siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan.
h. Ingin memberikan masukan yang berarti
kepada lembaga khususnya Departemen Pendidikan Nasional, tentang model pembelajaran
yang bervariasi dan menyenangkan para siswa yang diharapkan dapat mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini
terbatas pada penggunaan pembelajaran Penjasorkes dengan menggunakan bentuk
pengintegrasian permainan pengantar terhadap penguasaan teknik dasar salah satu
permainan, yaitu permainan bolabasket. Dengan ruang lingkup penelitian ini
antara lain sebagai berikut :
1. Bentuk latihan yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah permainan pengantar.
2. Teknik dasar yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah teknik dasar permainan bolabasket, antara lain: teknik
melempar dan menangkap bola, menggiring bola, dan menembak ke ring basket.
3. Hal-hal yang ingin ditingkatkan melalui
permainan pengantar bola basket adalah unsur kognitif berupa pengetahuan,
peningkatan kerjasama, sportifitas, dan perilaku siswa (penilaian afektif),
serta penguasaan teknik dasar bermain bolabasket (penilaian psikomotor).
4. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari dua komponen antara lain :
a. Penilaian kognitif menggunakan penilaian
berupa pengetahuan, penerapan saat praktik berlangsung dan pemberian tugas
b. Penilaian afektif menggunakan penilaian
pengamatan selama siswa melakukan kegiatan olahraga. Aspek-aspek yang dinilai antara
lain unsur perilaku, kerjasama dan sportivitas.
c. Penilaian psikomotor menggunakan penilaian
proses dan produk. Butir-butir tes terdiri dari: tes melempar dan menangkap
bolabasket, menggiring bola basket dan menembak bolabasket ke ring basket.
E. Batasan
Istilah
§ Pengintegrasian : Upaya memasukkan satu
komponen tertentu pada komponen yang lain, sehingga khasanah penerapan bahan
ajar yang semula dianggap susah menjadi lebih sederhana dan mudah diterapkan.
§ Permainan pengantar : bahan ajar yang
penekanan materinya ada pada model atau bentuk-bentuk pembelajaran yang
sederhana dan menggembirakan dengan media bola basket sehingga menarik bagi
peserta didik menuju ke permainan yang sebenarnya.
§ Langkah strategis : taktik atau metode
pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru atau pelatih untuk diujicobakan
kepada peserta didik dalam bentuk-bentuk tertentu.
§ Meningkatkan kemauan belajar : adanya
motivasi yang timbul dari diri seseorang karena dorongan atau keinginan yang
kuat setelah mendapat rangsangan (stimulus) dari orang lain dengan beragam
cara.
§ Pembelajaran bola basket : proses/kegiatan
belajar mengajar materi pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan sub aspek
Permainan dan Olahraga.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat
Pembelajaran
1)
Pengertian Pembelajaran
Membicarakan tentang pembelajaran tidak
bisa dilepaskan dari istilah kurikulum dan pengertiannya. Secara singkat
hubungan keduanya dapat di jabarkan sebagai berikut: pembelajaran merupakan
wujud dari pelaksanaan (implementasi) kurikulum, atau pembelajaran ialah
kurikulum dalam kenyataan implementasinya
0 komentar:
Posting Komentar