Kebiasaan warga Arab Saudi sekarang telah berubah. Biasanya mereka lebih
suka memilih minuman bersoda. Tapi, setelah mengetahui jus lebih bermanfaat bagi
kesehatan, mereka pun lalu meninggalkan kebiasaan lama.
Memang, alasan utama warga Arab Saudi meminum minuman bersoda karena musim panas
yang sangat terik sehingga mudah mengalami dehidrasi bila tidak segera minum. Kebiasaan
mereka mengikuti pola barat yang mengkonsumsi minuman bersoda ditambah makanan
daging yang sarat dengan lemak, membuat mereka rentan menimbun kolesterol dalam tubuh
mereka. Namun, setelah mencoba jus buah, mereka merasa jus tidak hanya memberi
kesegaran pda tubuh, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Mereka lalu mulai mengkonsumi
jus terus menerus.
Tak heran, bila hingga akhir tahun ini diperkirakan angka penjualan jus segar di negeri
produsen minyak terbesar di dunia itu mencapai angka 750 rial Saudi (sekitar 200 juta dolar
AS) atau meningkat 180 juta rial (sekitar 48 juta dolar AS). Para pemerhati kesehatan negeri
itu juga memperkirakan, angka penjualan jus segar akan melonjak pada tahun-tahun
mendatang karena kesadaran akan makanan dan minuman bergizi tanpa efek samping makin
meningkat di negeri yang berpenduduk sekitar 20,5 juta jiwa itu. Pertanyaannya, mengapa
harus jus? Bukankah sayuran dan buah dalam bentuknya aslinya juga sehat? Bukankah jus
lebih miskin serat ketimbang buah dan sayuran dalam bentuk aslinya?
Michael T. Murray ND, seorang pemerhati gizi di negara petro dolar itu membenarkan bahwa
kita membutuhkan serat dalam sayuran dan buah. Tapi kita juga butuh jus. Serat dibutuhkan
untuk membantu pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol. Sedangkan jus dibutuhkan
karena mengandung gizi di dalamnya.
Secara rinci ia menjelaskan, bahwa tubuh mengubah makanan yang diasup menjadi
berbentuk jus supaya lebih mudah diserap. Mengkomsumsi jus berrti membantu proses
pencernaan tubuh dengan mempercepat penyerapan nutrisi kualitas tinggi yang terkandung di
dalamnya. Akibatnya, tingkat energi tubuh jadi meningkat lebih fit dan jarang sakit-sakitan.
Murray menguraikan, bahwa kandungan gizi yang terkandung dalam jus tergolong lengkap.
Oleh karenya ia menyarankan untuk memulai sarapan dengan segelas jus dan jangan dengan
segelas kopi. Karena, dalam segelas jus terdapat protein, air, karbohidrat, asam lemak
essensial, vitamin dan mineral. Di samping itu juga terdapat enzim karoten, flavonoid dan
klorofil. Semua yang disebutkan di atas sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Jus segar juga sering disebut dengan 'makanan hidup' karena di dalamnya terkandung enzim.
Zat ini hanya terdapat dalam makanan mentah seperti jus karena sangat sensitif terhadap
panas. Enzim ini akan membuat energi vital di dalam tubuh dialihkan dari mencerna makanan
ke fungsi tubuh yang lain seperti perbaikan dan peremajaan tubuh. Jus juga hanya
membutuhkan sedikit enegi untuk mencerna, hanya lima menit. Bandingkan dengan makanan
berat seperti steik dan kentang yang tinggal dalam perut selama empat jam dan tubuh
bekerja keras mencernanya, sehingga energi terkuras. Tak heran, bila jus memberi efek
energi yang tinggi bagi tubuh.
Manfaat lain, di dalam jus terdapat zat yang disebut flavonoid. Penelitian terbaru
mengungkapkan bahwa zat ini sangat baik bagi kesehatan. Sebab, berfungsi sebagai
pelindung dari tekanan atau stres dari lingkungan seperti zat penyebab alergi, virus atau zat
penyebab kanker. Dengan kata lain, molekul flavonoid adalah zat antioksidan aktif yang bila
dikonsumsi tubuh bisa membantu melawan berbagai jenis oksidan dan radikal bebas yang
berada di luar dan di dalam tubuh kita.
Category:
Kesehatan
0
komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar