Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

Komponen Biaya Persediaan


Persoalan utama yang ingin dicapai oleh pengendalian persediaan adalah meminimumkan total biaya operasi perusahaan. Hal ini berkaitan dengan beberapa jumlah komoditas yang harus dipesan dan kapan pemesanan itu harus dilakukan.
Dalam menentukan jumlah yang dipesan pada setiap kali pemesanan, pada dasarnya harus dipertemukan dua titik ekstrim yaitu memesan dalam jumlah yang sebesar-besarnya dan memesan dalam jumlah yang sekecil-kecilnya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika memesan dalam jumlah yang besar akan memimimumkan biaya pemesanan, besar diskon dan faktor teknologi. Dedangkan jika memesan dalam jumlah sekecil-kecilnya akan meringankan penanganan dan penyimpanan, pajak kepemilikan, bunga pinjaman, asuransi barang dan penyusutan.
Jenis-jenis biaya yang perlu diperhitungkan dalam pengevaluasi persoalan persediaan adalah:

a. Ordering cost dan procurement cost
b. Holding cost atau carryng cost
c. Shortage cost
Ordering dan procurement cost merupakan total biaya pemesanand an pengadaan komoditas hingga siap untuk dipergunakan. Biaya ini berkaitan dengan biaya pengangkutan, pengumpulan, kepemilikan, penyusunan dan penempatan di gudang sampai kepada biaya-biaya manajerial dan klerikal yang berhubungan dengan pemesanan. Total biaya pemesanan dikelompokan menjadi dua, pertama total biaya pemesanan yang bersifat tetap (fixed) yaitu tidak tergantung pada jumlah barang yang dipesan. Kedua, kelompok biaya pemesan yang bersifat berubah-ubah (variable) yang tergantung pada jumlah barang yang dipesan. Bagian yang bersidat fixed disebut ordering cost, sedangkan yang bersifat variable disebut procurement cost.
Holding cost atau carryng cost timbul karena perusahaan menyimpan persediaan. Sebagan besar merupakan biaya penyimpanan fisik, pajak, asuransi. Disamping itu ada biaya “opportunity cost” yang peroporsinya cukup besar di banding pajak dan asuransi barang. Hal ini dikarenakan modal yang ada dalam persediaan barang kemungkinan akan lebih menguntungkan bila dibunakan untuk investasi yang lain.
Shortage cost terjadi apabila ada permintaan terhadap barang yang kebetulan sedang tidak tersedia atau stok habis. Untuk barang-barang tertentu yang kebutuhannya tidak mendesak mungkin pelanggan diminta untuk menunggu atau dengan istilah back order. Tetapi untuk barang yang bersifat mendesak atau kebutuhan sehari-hari maka pelanggan tidak akan menunggu dan akan segera mencari dan membeli penggantiannya di tempat lain. Bila hal ini terjadi maka perusahaan akan kehilangan pelanggan.
Seluruh biaya yang diperhitungkan di atas dalam mengevaluasi persediaan (relevant cost) perlu diperhatikan. Sedang unsur overhead tidak diperhitungkan dalam perhitungan biaya persediaan.

0 komentar:

Posting Komentar