Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

Masalah Pokok Ekonomi


Masalah Pokok Ekonomi

Pokok masalah ekonomi klasik ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi dan distribusi.
·         Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda.
·         Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.
·         Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.

Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu apa dan berapa,
bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi.
- Apa dan Berapa (What).
Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? - apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? - serta berapa banyak barang tersebut diproduksi?
- Bagaimana (How)
Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan yang harus dipecahkan adalah: bagaimana barang tersebut diproduksi? - siapa yang memproduksi? - sumber daya apa yang digunakan? - teknologi apa yang digunakan?
- Untuk siapa (For Who)

Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk siapa ( for whom) barang yang akan diproduksi? - siapa yang harus menikmati?

 Kelangkaan Alat Pemuas Kebutuhan

Penciptaan dan pengolahan benda hingga menjadi lebih berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia memerlukan usaha atau produksi, dengan mencurahkan bahanbahan dasar, tenaga, pikiran, waktu, peralatan, uang dan keahlian yang kesemuanya disebut sumber daya produksi.
a.     Sumber daya alam : adalah benda dan kekuatan yang tersedia di alam semesta, yang secara langsung atau tidak langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, misalnya: tanah, air, sinar matahari, barang-barang galian, dsb.
b.    Sumber daya manusia : sumber daya manusia ini meliputi tenaga jasmani dan rohani yang diperlukan untuk mengambil dan mengolah sumber alam, hingga menjadi benda yang lebih berguna.
c.     Sumber daya modal : adalah barang-barang (sarana) yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang lain, misalnya: uang, bahan mentah, mesin, perkakas, dsb.
d.    Wira usaha : adalah sumber daya manusia yang menyatukan ketiga sumber daya (alam, tenaga kerja, dan modal) dan bertanggung jawab atas kelancaran usaha produksi.
Sumber daya produksi tadi sifatnya terbatas, sedangkan kebutuhan manusia tidak terbatas. Kenyataan ini terbukti dari sulitnya manusia memperoleh sumber alam, tenaga kerja, modal maupun wira usaha.
Seseorang baru dapat memperoleh sumber daya tadi setelah seseorang tersebut mengeluarkan berbagai pengorbanan. Namun demikian ternyata masih ada juga yang tidak mampu memperolehnya, apakah karena memang sudah habis, jumlahnya sedikit atau mereka tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan. Keadaan benda pemuas yang terbatas inilah yang disebut dengan kelangkaan (Scarcity).
Apa yang menyebabkan benda pemuas kebutuhan itu langka? Kelangkaan benda pemuas kebutuhan itu terjadi karena beberapa sebab: 
a.     Terbatasnya persediaan sumber alam. 
b.    Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah alam. 
c.     Keserakahan manusia dengan akibat berkurangnya benda pemuas kebutuhan, atau menjadi cepat rusaknya benda, misalnya: penebangan hutan liar. 
d.    Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari kemampuan manusia untuk menghasilkan atau belum ditemukannya sumber-sumber baru.
Kelangkaan itu dialami setiap orang, setiap bangsa dan oleh setiap negara. Meskipun situasi dan kondisinya berbeda-beda, namun pokok masalahnya sama.
 PILIHAN
Sumber daya alam yang terbatas tentu tidak akan dapat mencukupi kebutuhan manusia yang tanpa batas. Keterbatasan ini tentu harus dihadapi dengan bijaksana dengan cara melakukan prioritas terhadap barang dan melakukan pilihan barang yang mendesak untuk segera dipenuhi. Dengan adanya pilihan terhadap suatu barang/jasa maka akan mengorbankan barang yang lain. Hal inilah yang disebut dengan biaya peluang yang akan kita bahas:
A Biaya Peluang (Opportunity Cost).
      Merupakan biaya yang timbul akibat dari mengorbankan kesempatan menggunakan barang/jasa untuk tujuan yang lain. Misalnya: Joko memiliki uang saku Rp. 5.000,00. Uang tersebut akan ia gunakan untuk membeli buku tulis seharga Rp. 3.500,00. pada saat itu juga ia mendapat modul yang harus segera digandakan senilai Rp 3.000. Dengan demikian Joko tidak akan dapat memiliki keduanya karena uang yang dimiliki terbatas. Oleh karena itu Joko harus membuat pilihan membeli buku atau menggandakan modul. Jika Joko memilih menggandakan modul maka ia mengorbankan untuk membeli buku seharga Rp 3.500 dengan kesempatan untuk membeli buku tulis merupakan biaya peluang. Bila dinominalkan biaya yang timbul akibat tidak membeli buku tulis yaitu Rp 3.500,00

 

0 komentar:

Posting Komentar