Masalah Pokok Ekonomi
Pokok masalah ekonomi klasik ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi dan distribusi.
· Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda.
· Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.
· Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.
Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu apa dan berapa,
bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi.
- Apa dan Berapa (What).
Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? - apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? - serta berapa banyak barang tersebut diproduksi?
Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? - apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? - serta berapa banyak barang tersebut diproduksi?
- Bagaimana (How)
Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan yang harus dipecahkan adalah: bagaimana barang tersebut diproduksi? - siapa yang memproduksi? - sumber daya apa yang digunakan? - teknologi apa yang digunakan?
- Untuk siapa (For Who)
Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk siapa ( for whom) barang yang akan diproduksi? - siapa yang harus menikmati?
Kelangkaan
Alat Pemuas Kebutuhan
Penciptaan dan pengolahan benda hingga menjadi lebih
berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia memerlukan usaha atau produksi, dengan
mencurahkan bahanbahan dasar, tenaga, pikiran, waktu, peralatan, uang dan keahlian
yang kesemuanya disebut sumber daya produksi.
a.
Sumber
daya alam : adalah benda dan kekuatan yang tersedia
di alam semesta, yang secara langsung atau tidak langsung dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup, misalnya: tanah, air, sinar matahari, barang-barang
galian, dsb.
b.
Sumber
daya manusia : sumber daya manusia ini meliputi
tenaga jasmani dan rohani yang diperlukan untuk mengambil dan mengolah sumber
alam, hingga menjadi benda yang lebih berguna.
c.
Sumber
daya modal : adalah barang-barang (sarana) yang dapat
digunakan untuk menghasilkan barang lain, misalnya: uang, bahan mentah, mesin,
perkakas, dsb.
d.
Wira
usaha : adalah sumber daya manusia yang
menyatukan ketiga sumber daya (alam, tenaga kerja, dan modal) dan bertanggung
jawab atas kelancaran usaha produksi.
Sumber daya produksi tadi sifatnya
terbatas, sedangkan kebutuhan manusia tidak terbatas. Kenyataan ini terbukti dari sulitnya manusia
memperoleh sumber alam, tenaga kerja, modal maupun wira usaha.
Seseorang baru dapat memperoleh
sumber daya tadi setelah seseorang tersebut mengeluarkan berbagai pengorbanan.
Namun demikian ternyata masih ada juga yang tidak mampu memperolehnya, apakah
karena memang sudah habis, jumlahnya sedikit atau mereka tidak mampu
mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan. Keadaan benda pemuas yang terbatas
inilah yang disebut dengan kelangkaan (Scarcity).
Apa yang
menyebabkan benda pemuas kebutuhan itu langka? Kelangkaan benda pemuas
kebutuhan itu terjadi karena beberapa sebab:
a.
Terbatasnya
persediaan sumber alam.
b.
Terbatasnya
kemampuan manusia untuk mengolah alam.
c.
Keserakahan
manusia dengan akibat berkurangnya benda pemuas kebutuhan, atau menjadi cepat
rusaknya benda, misalnya: penebangan hutan liar.
d.
Meningkatnya
kebutuhan manusia yang lebih cepat dari kemampuan manusia untuk menghasilkan
atau belum ditemukannya sumber-sumber baru.
Kelangkaan itu dialami setiap
orang, setiap bangsa dan oleh setiap negara. Meskipun situasi dan kondisinya
berbeda-beda, namun pokok masalahnya sama.
PILIHAN
Sumber daya alam yang terbatas tentu tidak akan dapat
mencukupi kebutuhan manusia yang tanpa batas. Keterbatasan ini tentu harus
dihadapi dengan bijaksana dengan cara melakukan prioritas terhadap barang dan
melakukan pilihan barang yang mendesak untuk segera dipenuhi. Dengan
adanya pilihan terhadap suatu barang/jasa maka akan mengorbankan barang yang lain.
Hal inilah yang disebut dengan biaya peluang yang akan kita bahas:
A Biaya Peluang
(Opportunity Cost).
Merupakan biaya yang timbul akibat dari
mengorbankan kesempatan menggunakan barang/jasa untuk tujuan yang lain.
Misalnya: Joko memiliki uang saku Rp. 5.000,00. Uang tersebut akan ia gunakan
untuk membeli buku tulis seharga Rp. 3.500,00. pada saat itu juga ia mendapat
modul yang harus segera digandakan senilai Rp 3.000. Dengan demikian Joko tidak
akan dapat memiliki keduanya karena uang yang dimiliki terbatas. Oleh karena
itu Joko harus membuat pilihan membeli buku atau menggandakan modul. Jika Joko
memilih menggandakan modul maka ia mengorbankan untuk membeli buku seharga Rp
3.500 dengan kesempatan untuk membeli buku tulis merupakan biaya peluang. Bila
dinominalkan biaya yang timbul akibat tidak membeli buku tulis yaitu Rp
3.500,00
0 komentar:
Posting Komentar