Solusi Permasalahan Melalui Pendekatan Agama
Pendidikan adalah aqidah Islam.
Aqidah menjadi dasar kurikulum (mata ajaran dan metode pengajaran) yang
diberlakukan oleh negara. Aqidah Islam berkonsekuensi ketaatan pada syari’at
Islam. Ini berarti tujuan, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan kurikulum
harus terkait dengan ketaatan pada syari’at Islam. Pendidikan dianggap tidak
berhasil apabila tidak menghasilkan keterikatan pada syari’at Islam pada
peserta didik, walaupun mungkin membuat peserta didik menguasai ilmu
pengetahuan. Aqidah Islam menjadi asas dari ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti
semua ilmu pengetahuan yang dikembangkan harus bersumber pada akidah Islam,
karena memang tidak semua ilmu pengetahuan lahir dari akidah Islam. Yang
dimaksud adalah, aqidah Islam harus dijadikan standar penilaian
3.3 Solusi
Permasalahan Melalui Peningkatan Kualitas Anak didik dan
Pendidik
Bagaimana cara terbaik untuk meningkatkan kualitas guru
demi tercapainya kualitas sumber daya manusia yang tinggi, yang sedang mereka
bimbing sekarang ini. Ada
cara-cara sebagai berikut :
1.
Pemerintah diharapkan dapat
meningkatkan perhatiannya pada masalah pendidikan bangsa ini, karena tanpa
bantuan pemerintah siapapun yang berusaha untuk mengubah keadaan tidak akan
mendapatkan hasil yang baik
2.
Perbanyak program beasiswa yang
berkualitas untuk mendapatkan guru yang berkualitas tinggi.
3.
Pendapatan guru wajib
ditingkatkan terutama mereka yang telah rela mengajar murid sekolah di berbagai
tempat terpencil
4.
Penghargaan dan perhatian sekecil
apapun pada para guru akan menyentuh hati mereka untuk lebih menyayangi anak
didiknya, sehingga secara otomatis guru akan memberikan perhatian lebih pada
para murid
3.1 Solusi
Permasalahan Melalui Program Terpadu
Agar keluaran pendidikan menghasilkan SDM yang
sesuai harapan, harus dibuat sebuah sistem pendidikan yang terpadu. Artinya,
pendidikan tidak hanya terkonsentrasi pada satu aspek saja. Dalam hal ini,
minimal ada 3 hal yang harus menjadi perhatian. Pertama, sinergi antara
sekolah, masyarakat, dan keluarga. Pendidikan yang integral harus melibatkan
tiga unsur di atas. Sebab, ketiga unsur di atas menggambarkan kondisi faktual
obyektif pendidikan. Saat ini ketiga unsur tersebut belum berjalan secara
sinergis, di samping masing-masing unsur tersebut juga belum berfungsi secara
benar.
Buruknya pendidikan anak di rumah
memberi beban berat kepada sekolah/kampus dan menambah keruwetan persoalan di
tengah-tengah masyarakat seperti terjadinya tawuran pelajar, seks bebas,
narkoba, dan sebagainya. Pada saat yang sama, situasi masyarakat yang buruk
jelas membuat nilai-nilai yang mungkin sudah berhasil ditanamkan di tengah
keluarga dan sekolah/kampus menjadi kurang optimum.
Kedua, kurikulum yang terstruktur dan
terprogram mulai dari tingkat TK hingga Perguruan Tinggi. Kurikulum sebagaimana
tersebut di atas dapat menjadi jaminan bagi ketersambungan pendidikan setiap
anak didik pada setiap jenjangnya. Selain muatan penunjang proses pembentukan
kepribadian Islam yang secara terus-menerus diberikan mulai dari tingkat TK
hingga PT, muatan tsaqâfah Islam dan Ilmu Kehidupan (IPTEK, keahlian, dan
keterampilan) diberikan secara bertingkat sesuai dengan daya serap dan tingkat
kemampuan anak didik berdasarkan jenjang pendidikannya masing-masing.
Pada tingkat dasar atau menjelang
usia balig (TK dan SD), penyusunan struktur kurikulum sedapat mungkin bersifat
mendasar, umum, terpadu, dan merata bagi semua anak didik yang mengikutinya.
Di tingkat Perguruan Tinggi (PT),
kebudayaan asing dapat disampaikan secara utuh. Ideologi sosialisme-komunisme
atau kapitalisme-sekularisme, misalnya, dapat diperkenalkan kepada kaum Muslim
setelah mereka memahami Islam secara utuh. Pelajaran ideologi selain Islam dan
konsepsi-konsepsi lainnya disampaikan bukan bertujuan untuk dilaksanakan,
melainkan untuk dijelaskan dan dipahami cacat-celanya serta ketidaksesuaiannya
dengan fitrah manusia.
Ketiga, berorientasi pada pembentukan
tsaqâfah Islam, kepribadian Islam, penguasaan terhadap ilmu pengetahuan, dan
memiliki keterampilan yang memadai. Penguasaan ilmu-ilmu teknik dan praktis
serta latihan-latihan keterampilan dan keahlian merupakan salah satu tujuan
pendidikan Islam, yang harus dimiliki umat Islam dalam rangka melaksanakan
tugasnya sebagai khalifah Allah SWT. Ketiga hal di atas merupakan target yang
harus dicapai. Dalam implementasinya, ketiga hal di atas menjadi orientasi dan
panduan bagi pelaksanaan pendidikan
0 komentar:
Posting Komentar