Kerlinger
dalam melihat fungsi ilmu, terlebih dahulu mengelompokan dua sudut pandang
tentang ilmu yaitu pandangan statis dan pandangan dinamis. Dalam pandangan
statis, ilmu merupakan aktivitas yang
memberi sumbangan bagi sistimatisasi
informasi bagi dunia, tugas ilmuwan
adalah menemukan fakta baru dan menambahkannya pada kumpulan informasi
yang sudah ada, oleh karena itu ilmu dianggap sebagai sekumpulan fakta, serta
merupakan suatu cara menjelaskan gejala-gejala yang diobservasi, berarti bahwa dalam pandangan ini
penekanannya terletak pada keadaan pengetahuan/ilmu yang ada sekarang serta
upaya penambahannya baik hukum, prinsip ataupun teori-teori. Dalam pandangan ini, fungsi ilmu lebih
bersifat praktis yakni sebagai disiplin atau aktivitas untuk memperbaiki
sesuatu, membuat kemajuan, mempelajari fakta serta memajukan pengetahuan untuk
memperbaiki sesuatu (bidang-bidang kehidupan).
Pandangan
ke dua tentang ilmu adalah pandangan dinamis atau pandangan heuristik (arti
heuristik adalah menemukan), dalam pandangan ini ilmu dilihat lebih dari
sekedar aktivitas, penekanannya terutama pada teori dan skema konseptual yang
saling berkaitan yang sangat penting bagi penelitian. Dalam pandangan ini
fungsi ilmu adalah untuk membentuk hukum-hukum umum yang melingkupi prilaku
dari kejadian-kejadian empiris atau objek empiris yang menjadi perhatiannya
sehingga memberikan kemampuan menghubungkan berbagai kejadian yang
terpisah-pisah serta dapat secara tepat memprediksi kejadian-kejadian masa
datang, seperti dikemukakan oleh Braithwaite dalam bukunya Scientific
Explanation bahwa the function of science… is to establish general laws
covering the behaviour of the empirical events or objects with which the
science in question is concerned, and thereby to enable us to connect together
our knowledge of the separately known events, and to make reliable predictions
of events as yet unknown.
Dengan
memperhatikan penjelasan di atas nampaknya ilmu mempunyai fungsi yang amat
penting bagi kehidupan manusia, Ilmu dapat membantu untuk memahami,
menjelaskan, mengatur dan memprediksi berbagai kejadian baik yang bersifat
kealaman maupun sosial yang terjadi dalam kehidupan manusia. Setiap masalah
yang dihadapi manusia selalu diupayakan untuk dipecahkan agar dapat dipahami,
dan setelah itu manusia menjadi mampu untuk mengaturnya serta dapat memprediksi
(sampai batas tertentu) kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan
pemahaman yang dimilikinya, dan dengan kemampuan prediksi tersebut maka
perkiraan masa depan dapat didesain dengan baik meskipun hal itu bersifat
probabilistik, mengingat dalam kenyataannya sering terjadi hal-hal yang
bersifat unpredictable.
0 komentar:
Posting Komentar